Saudaraku! Maukah Anda memiliki tempat tinggal atau rumah di
Surga? Apakah Anda berharap memiliki kamar atau tenda di surga?
Apakah Anda sangat menginginkan rumah atau istana di surga?
Bila Anda menginginkannya dengan jujur dari lubuk kalbu, maka amalkanlah
amalan-amalan berikut dengan ikhlas mengharap keridhaan Allah untuk mewujudkan
impian dan harapan tersebut.
Percaya atau Tidak?!
Kamu mungkin beramal satu amalan yang hanya menghabiskan 30
menit per hari lalu dapatkan rumah di surga –dengan izin Allah-.
Mungkin Anda mendapatkan rumah di surga dengan izin Allah hanya
dengan beramal menghabiskan 20 menit saja per hari!!
Mungkin Anda mendapatkan rumah di surga dengan izin Allah hanya
dengan beramal menghabiskan 15 menit saja!!
Mungkin Anda mendapatkan rumah di surga dengan izin Allah hanya
dengan beramal menghabiskan 3 menit saja!!
Mungkin Anda mendapatkan rumah di surga dengan izin Allah hanya
dengan beramal menghabiskan 15 detik saja!!
Bahkan mungkin Anda mendapatkan rumah di surga dengan izin Allah
hanya dengan beramal menghabiskan 3 detik saja!!
Spektakuler!!!!!
Apabila
Anda sudah ingin sekali mengetahui amalan tersebut, maka lihatlah keterangan
dibawah ini.
1. Iman kepada Allah, karena siapa yang hidup dalam keadaan
beriman dan meninggal dalam keadaan iman kepada Allah maka mendapatkan kemah di
Surga dengan izin Allah. Bagaimana tidak? Rasulullah pernah bersabda :
((إِنَّ لِلْمُؤْمِنِ
فِى الْجَنَّةِ لَخَيْمَةً مِنْ لُؤْلُؤَةٍ وَاحِدَةٍ مُجَوَّفَةٍ طُولُهَا
سِتُّونَ مِيلاً لِلْمُؤْمِنِ فِيهَا أَهْلُونَ يَطُوفُ عَلَيْهِمُ الْمُؤْمِنُ
فَلاَ يَرَى بَعْضُهُمْ بَعْضًا))
“Sesungguhnya seorang mukmin mendapatkan kemah
di surga dari satu mutiara yang berongga, panjangnya 60 mil. Seorang mukmin
juga memiliki para istri di surga yang seorang mukmin keliling menggilirnya.
Sebagian mereka tidak melihat sebagian lainnya.” (HR Muslim).
2. Iman kepada Allah
dan amal shalih
{وَمَا أَمْوَالُكُمْ
وَلَا أَوْلَادُكُم بِالَّتِي تُقَرِّبُكُمْ عِندَنَا زُلْفَى إِلَّا مَنْ آمَنَ
وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُوْلَئِكَ لَهُمْ جَزَاء الضِّعْفِ بِمَا عَمِلُوا وَهُمْ
فِي الْغُرُفَاتِ آمِنُونَ}
“Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan
(pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikit pun; tetapi
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal (saleh, mereka Itulah yang memperoleh
balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan
mereka aman sentosa di kamar-kamar (dalam surga).” (QS. Saba’: 37).
Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya 3:714:
((أي في منازل الجنة
العالية آمنون من كل بأسٍ وخوف وآذى ومن كل شر يُحذر منه((.
Maksudnya adalah rumah-rumah surga yang tinggi dalam keadaan
aman dari semua kekerasan, ketakutan, dan ganguan serta seluruh keburukan yang
tidak disukai.
3. Iman kepada Allah
dan RasulNya serta berjihad di Jalan Allah. Allah berfirman:
{يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آَمَنُوا هَلْ أَدُلُّكُمْ عَلَى تِجَارَةٍ تُنجِيكُم مِّنْ عَذَابٍ
أَلِيمٍ (10) تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَتُجَاهِدُونَ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنفُسِكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ
تَعْلَمُونَ (11) يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي
مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ
الْفَوْزُ الْعَظِيمُ}[الصف (10-12
“Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku
tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih?
(yaitu) kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah
dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.
Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang
mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal
yang baik di dalam jannah ‘Adn. Itulah keberuntungan yang besar.”
(QS ash-Shaf : 10-12).
Ibnu katsir menjelaskan dalam tafsirnya 4:464 :
أي
إن فعلتم ما أمرتكم به ودللتكم عليه غفرت لكم الزلات، وأدخلتكم الجنات والمساكن
الطيبات والدرجات العاليات.
“Maksudnya apabila kalian lakukan yang telah Akuperintahkan
kepada kalian dan telah Aku tunjukkan, maka Aku akan mengampuni semua kesalahan
kalian dan Aku masukkan kedalam Surga dan berikan tempat tinggal yang baik dan
derajat yang tinggi.
4. Iman kepada Allah
dan membenarkan para rasul. Nabi pernah bersabda:
إنَّ
أهْلَ الجَنَّةِ لَيَتَرَاءوْنَ أَهْلَ الغُرَفِ مِن فَوْقِهِمْ كَمَا تَرَاءوْنَ
الكَوْكَبَ الدُّرِّيَّ الغَابِرَ فِي الأُفُق مِنَ المَشْرِقِ أو المَغْرِبِ
لِتَفَاضُلِ مَا بَيْنَهُمْ )) قالُوا : يا رسول الله ؛ تِلْكَ مَنَازِلُ الأنبياء
لاَ يَبْلُغُها غَيْرُهُمْ قال : (( بَلَى والَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ ، رِجَالٌ
آمَنُوا بِاللهِ وَصَدَّقُوا المُرْسَلِينَ )) . متفق عليه .
“Sesungguhnya penduduk surga melihat-lihat
pemilik kamar-kamar diatas mereka sebagaimana melihat bintang-bintang
gemerlapan di langit dari timur atau barat karena perbedaan tingkat diantara
mereka. Mereka bertanya: Wahai Rasulullah ! itu rumah-rumah para Nabi yang
tidak akan bisa mencapainya selain mereka? Nabi menjawab: Tidak, demi Allah
yang jiwaku ditanganNya (dapat dicapai) oleh orang-orang yang beriman kepada
Allah dan membenarkan para Rasul.” (Muttafaqun ‘alaihi).
5. Takwa kepada Allah,
seperti dijelaskan dalam firman Allah :
{لَكِنِ الَّذِينَ
اتَّقَوْا رَبَّهُمْ لَهُمْ غُرَفٌ مِّن فَوْقِهَا غُرَفٌ مَّبْنِيَّةٌ تَجْرِي
مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَعْدَ اللَّهِ لَا يُخْلِفُ اللَّهُ الْمِيعَادَ}
“Tetapi orang-orang yang bertakwa kepada Tuhannya mereka mendapat
tempat-tempat yang tinggi, di atasnya dibangun pula tempat-tempat yang Tinggi
yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Allah telah berjanji dengan
sebenar-benarnya. Allah tidak akan memungkiri janji-Nya.” (QS az-Zumar : 20).
Ibnu Katsir berkata dalam tafsirnya 4:64: أي مساكن عالية طباق بعضها فوق بعض
Maksudnya rumah yang tinggi bertingkat.
6. Meminta terus menerus dengan ikhlas agar dikaruniai Allah
mati syahid di jalan-Nya . Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan
dalam sabdanya:
((مَنْ سَأَلَ الله
تَعَالَى الشَّهَادَةَ بِصِدْقٍ بَلَّغَهُ مَنَازِلَ الشُّهَدَاءِ وَإِنْ مَاتَ
عَلَى فِرَاشِهِ))
“Siapa yang meminta kepada Allah mati syahid
dengan jujur, niscaya Allah akan menyampaikannya ke tingkat (tempat tinggal)
para syuhadak kendati ia mati di atas kasurnya.” (HR. Muslim)
Muhammad bin Shalih al-Utsaimin menjelaskan dalam Syarah Riyadh ash-Shalihin, 1:285:
((فإذا سأل الإنسان ربه
وقال : اللهم إني أسألك الشهادة في سبيلك – ولا تكون الشهادة إلا بالقتال لتكون
كلمة الله هي العليا – فإن الله تعالى إذا علم منه صدق القول والنية أنزله منازل
الشهداء وإن مات في فراشه((
“Apabila seorang meminta kepada Allah dan berkata: Wahai Allah!
Sesungguhnya aku memohon kepada Engkau mati syahid dijalan-Mu, -mati syahid
tidak ada kecuali dengan perang untuk meninggikan kalimat Allah- maka Allah
apabila mengetahui darinya kejujuran ucapan dan niyat maka Allah akan tempatkan
di rumah-rumah Syuhada’ walaupun meninggal diatas tempat tidur.”
Bagaimana kita tidak mau memanfaatkan pahala besar ini yang
hanya butuh sekitar 5 detik saja.
7. Membangun masjid lillah walaupun hanya sebesar lubang
tempat bertelurnya burung. Bagaimana tidak? Rasulullah pernah bersabda:
((مَنْ بَنَى
مَسْجِدًا لِلَّهِ كَمَفْحَصِ قَطَاةٍ أَوْ أَصْغَرَ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا
فِي الْجَنَّةِ)) [صحيح الجامع : 6128]
“Siapa yang membangun masjid karena Allah
walaupun hanya selubang tempat burung bertelur atau lebih kecil, maka Allah
bangunkan baginya (rumah) seperti itu pula di surga.” (HR. Ibnu
Majah, Al-Baihaqi, al-bazzar dan ibnu Hibban dalam shahihnya dan dishahihkan
al-Albani dalam Shahih al-Jaami’ no. 6128)
Makna (مفحص قطاة) artinya lubang yang dipakai burung menaruh telurnya. Dan (قطاة) adalah sejenis merpati liar.
Al-Haafizh ibnu Hajar berkata dalam al-Fath, 1:679:
((من بني مسجداً))
التنكير فيه للشيوع. فيدخل فيه الكبير والصغير
“(Siapa yang membangun masjid) bersifat nakirah untuk menyeluruh
pada jenisnya, sehingga masuk yang besar dan yang kecil.
Bahkan pahala tersebut berlaku pada orang yang bersedekah
walaupun hanya satu bata saja atau senilainya untuk pembangunan masjid.
8. Ke masjid waktu subuh dan malam hari untuk shalat jamaah dan
kegiatan ibadah lainnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda:
((مَنْ غَدَا إِلَى
المَسْجِد أَوْ رَاحَ ، أَعَدَّ اللهُ لَهُ في الجَنَّةِ نُزُلاً كُلَّمَا غَدَا
أَوْ رَاحَ)). متفق عليه
“Siapa yang ke masjid waktu subuh atau malam
hari, maka Allah menyiapkan baginya tempat tinggal di surga setiap kali ia
berangkat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Al-Haafizh ibnu Hajar dalam Fathul Bari, 2:183,
menyatakan: (نُزُلاً) dengan di-dhommah-kan huruf nun dan zainya berarti tempat yang
disiapkan untuk istirahat dan dengan disukunkan huruf zai-nya berarti semua yang
disiapkan untuk yang baru datang berupa penyambutan tamu dan sejenisnya.
Syaikh Ibnu Utsaimin dalam Syarah Riyadhush Shalihin, 3:202
menyatakan:
((وظاهر الحديث أن من
غدا إلى المسجد أو راح، سواءً غدا للصلاة أو لطلب علم أو لغير ذلك من مقاصد الخير
أن الله يكتب له في الجنة نزلاً((
Makna textual dari hadis ini menunjukkan bahwa orang yang pergi
ke masjid pagi-pagi atau sore hari, baik berangkat pagi-pagi untuk shalat atau
menuntut ilmu atau selainnya dari kebaikan, maka Allah akan menetapkan untuknya
tempat tinggal di surga.
9. Menyambung barisan
dalam shalat dengan menutup sela-sela antara dia dengan sebelahnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
bersabda:
مَنْ سَدَّ
فُرْجَةًّ بَنَي اللهُ لَهُ بَيْتاً فِي الْجَنَّةِ وَرَفَعَهُ بِهَا دَرَجَةً .
الصحيحة : 1892
“Siapa yang menutup sela-sela barisan dalam
shalat, maka Allah bangunkan rumah di surga dan angkat derajatnya.”
(HR al-Muhaamili dalam amaalinya dan dishahihkan al-Albani dalm Silsilah ash-Shahihahno. 1892).
Gimana tidak mau? Hanya cukup 3 detik saja.
10. Shalat sunah rawatib sebanyak 12 rakaat setiap hari, yakni,
empat rakaat sebelum shalat zuhur dan dua rakaat setelahnya, 2 rakaat setelah
shalat maghrib, 2 rakaat setelah shalat isya dan dua rakaat sebelum shalat
subuh. Rasul bersabda :
((مَنْ ثَابَرَ عَلَى
اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً من السُنة بَنَى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُ بَيْتًا
فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعًا قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الظُّهْرِ
وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ
وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ)). [صحيح الجامع : 6183]
“Siapa yang selalu shalat 12 rakaat setiap hari
dan malam, maka dibangunkan baginya rumah di surga. yakni empat rakaat sebelum
shalat zuhur dan dua rakaat setelahnya, 2 rakaat setelah shalat maghrib, 2
rakaat setelah shalat isya dan dua rakaat sebelum shalat subuh.” (HR
an-nasaa’i dan dishahihkan al-Albani dalam Shahih al-Jaami’ no. 6183)
Juga Imam Muslim meriwayatkan dari an-Nu’maan bin Salim dari
Amru bin Aus beliau berkata: Telah menceritakan kepadaku Ambasah bin Abi
Sufyaan dalam masa sakit yang membawanya pada kematian satu hadis yang
dibanggakannya. Ambasah berkata: Aku mendengar Ummu Habibah berkata: Aku
mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
((مَنْ صَلَّى
اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ
فِى الْجَنَّةِ)) )مسلم(
Siapa yang shalat 12 rakaat setiap hari dan malam, maka
dibangunkan baginya rumah di surga
قَالَتْ
أُمُّ حَبِيبَةَ فَمَا تَرَكْتُهُنَّ مُنْذُ سَمِعْتُهُنَّ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم-.
وَقَالَ عَنْبَسَةُ فَمَا تَرَكْتُهُنَّ مُنْذُ سَمِعْتُهُنَّ مِنْ أُمِّ حَبِيبَةَ.
وَقَالَ عَمْرُو بْنُ أَوْسٍ مَا تَرَكْتُهُنَّ مُنْذُ سَمِعْتُهُنَّ مِنْ عَنْبَسَةَ.
وَقَالَ النُّعْمَانُ بْنُ سَالِمٍ مَا تَرَكْتُهُنَّ مُنْذُ سَمِعْتُهُنَّ مِنْ عَمْرِو بْنِ أَوْسٍ
وَقَالَ عَنْبَسَةُ فَمَا تَرَكْتُهُنَّ مُنْذُ سَمِعْتُهُنَّ مِنْ أُمِّ حَبِيبَةَ.
وَقَالَ عَمْرُو بْنُ أَوْسٍ مَا تَرَكْتُهُنَّ مُنْذُ سَمِعْتُهُنَّ مِنْ عَنْبَسَةَ.
وَقَالَ النُّعْمَانُ بْنُ سَالِمٍ مَا تَرَكْتُهُنَّ مُنْذُ سَمِعْتُهُنَّ مِنْ عَمْرِو بْنِ أَوْسٍ
Ummu Habibah berkata: “Tidaklah aku meninggalkannya sejak aku
mendengarkannya dari Rasulullah.”
Ambasah berkata: “Tidaklah aku meninggalkannya sejak aku
mendengarkannya dari Ummu habibah.”
Amru bin Aus berkata: “Tidaklah aku meninggalkannya sejak aku
mendengarkannya dari Ambasah.”
An-Nu’maan bin Saalim berkata: “Tidaklah aku
meninggalkannya sejak aku mendengarkannya dari Amru bin Aus.”
Bagaimana mungkin seorang tidak menginginkan pahala ketaatan
ini. Ketaatan yang hanya menghabiskan kurang lebih 30 menit.
11. Shalat dhuha empat rakaat dan empat rakaat sebelum zuhur.
Seperti yang diriwayatkan Al-bani dan kumpulan hadist-hadis shahih, Rasul
Bersabda :
((مَنْ صَلَّى الضُّحَى
أَرْبَعاً وَقَبْلَ الأُوْلَى أَرْبَعاً بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ))
[الصحيحة : 2349]
“Siapa yang shalat dhuha empat rakaat dan empat
rakaat sebelum shalat pertama (shalat zuhur), maka dibangunkan baginya rumah di
surga.” (HR ath-Thabrani dalam al-Ausath dan dishahihkan al-Albani
dalam Silsilah Ahaadits Shahihah no. 2349).
Syaikh al-Albani menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan shalat
pertama adalah shalat zuhur.
Bagaimana mungkin seorang meninggalkannya padahal hanya butuh 20
menit saja.
12. Meperbanyak membaca surat Al-Ikhlas, minimal 10 kali setiap
hari. Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam.
bersabda:
مَنْ
قَرَأَ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ حَتَّى يَخْتِمَهَا عَشْرَ مَرَّاتٍ بَنَى
اللَّهُ لَهُ قَصْرًا فِي الْجَنَّةِ فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ إِذَنْ
أَسْتَكْثِرَ يَا رَسُولَ اللَّهِ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُ أَكْثَرُ وَأَطْيَبُ [الصحيحة : 2/137]
“Siapa yang membaca
qulhuwa allahu ahad sampai selesai sebanyak sepuluh kali, maka
Allah akan membangunkan baginya istana di surga.” Umar bertanya:
“Kalau begitu kita memperbanyak istana wahai Rasulullah?” Beliau
menjawab: “Allah lebih banyak dan lebih baik.” (HR. Ahmad
dishahihkan al-Albani dalam Silsilah Shahihah no.
589 juz 2:137).
Bagaimana seorang meninggalkan pahala besar ini, padahal hanya
butuh 3 menit saja!
13, 14, 15 dan 16. Bicara yang baik, memberikan makan pada fakir
miskin, rajin berpuasa dan shalat malam (tahajjud). Rasul Saw. bersabda :
إِنَّ
فِي الْجَنَّةِ غُرَفًا تُرَى ظُهُورُهَا مِنْ بُطُونِهَا وَبُطُونُهَا مِنْ
ظُهُورِهَا فَقَامَ أَعْرَابِيٌّ فَقَالَ لِمَنْ هِيَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ
لِمَنْ أَطَابَ الْكَلَامَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى
لِلَّهِ بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
“Sesungguhnya di surga itu ada kamar-kamar yang
dapat dilihat luarnya dari dalamnya, dan dalamnya dari luarnya.”
Maka seorang Badwi berkata: “Untuk siapa itu wahai Rasulullah?” Beliau berkata:
“Untuk orang yang baik perkataannya, memberikan makan pada orang
lain, terus menerus berpuasa (puasa Daud) dan shalat di malam hari sedangkan
manusia sedang tidur nyenyak.” (HR. At-Tirmizi dan dishahihkan
al-Albani dalam Shahih Sunan at-Tirmidzi no.
1984)
17, 18 dan 19.
Meninggalkan perdebatan kendati mengandung unsur kebenaran, menjauhi berbohong,
dan selalu berakhlak baik.
(( أنا زعيمٌ ببيت في
ربض الجنة لمن ترك المراء وإن كان محقاً وبيتٍ في وسط الجنة لمن ترك الكذب وإن كان
مازحاً وبيت في أعلى الجنة لمن حسن خلقه)). [صحيح أبي داود : 4015]
“Saya menjamin sebuah rumah di surga bagi orang
yang meninggalkan perdebatan kendati dia benar, rumah di tengah surga bagi
orang yang meninggalkan kebohongan kendati hanya bercanda, dan rumah di lantai
atas surga bagi orang yang memperbaiki akhlaknya (sampai menjadi akhlak
hasanah).” (HR. Abu Daud dishahihkan al-Albani dalam shahih sunan
Abi dawud no. 4015)
20. Sabar atas
kematian anaknya. Sebagaimana dijelaskan dalam sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:
((إِذَا مَاتَ وَلَدُ
الْعَبْدِ قَالَ اللَّهُ لِمَلَائِكَتِهِ قَبَضْتُمْ وَلَدَ عَبْدِي فَيَقُولُونَ
نَعَمْ فَيَقُولُ قَبَضْتُمْ ثَمَرَةَ فُؤَادِهِ فَيَقُولُونَ نَعَمْ فَيَقُولُ
مَاذَا قَالَ عَبْدِي فَيَقُولُونَ حَمِدَكَ وَاسْتَرْجَعَ فَيَقُولُ اللَّهُ
ابْنُوا لِعَبْدِي بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَسَمُّوهُ بَيْتَ الْحَمْدِ ))
[الصحيحة : 1408]
“Apabila wafat anak seorang hamba (manusia),
maka Allah berkata pada malaikat-Nya: Kalian telah mengambil nyawa anak
hamba-Ku? Mereka menjawab : “Benar.” Allah berfirman lagi: “Kalian telah
mencabut nyawa buah hatinya?” Maka malaikatpun menjawab: “Benar.” Lalu Allah
berkata: “Apa yang dikatakan hamba-Ku itu?” Mereka menjawab: “Dia
memuji-Mu dan mengucapkan: ‘Innalillahi wa inna ialihi raji’un’.” Maka
Allah berfirman: “Bangunkan bagi hamba-Ku itu rumah di surga dan beri nama
rumah itu dengan “Baitul Hamdi (Rumah Pujian).” (HR. At-Tirmizi dan
dishahihkan al-Albani dalam Silsilah Ahadis Shahihah,
no. 1408)
21 dan 22. Mengunjungi
orang sakit atau saudara seiman, berdasarkan sabda Rasulullah:
((مَنْ عَادَ مَرِيضاً
أَوْ زَارَ أخاً لَهُ في الله ، نَادَاهُ مُنَادٍ : بِأنْ طِبْتَ ، وَطَابَ
مَمْشَاكَ ، وَتَبَوَّأتَ مِنَ الجَنَّةِ مَنْزِلاً)). [صحيح الترمذي : 1633]
“Siapa yang mengunjungi orang sakit atau saudaranya seiman
(seagama Islam), maka ia diseru oleh orang (malaikat): ‘Engkau adalah orang
baik dan baik pula perjalananmu dan Allah telah menyiapkan bagimu rumah di
surga’.” (HR. At-Tirmizi dan dishahihkan al-Albani dalan Shahih Sunan at-Tirmidzi no. 1633)
Sungguh agung pahala amalan yang hanya menghabiskan kurang lebih
seperempat jam saja.
23. Mengucapkan doa masuk pasar. Seperti dijelaskan dalam sabda
beliau:
مَنْ
دَخَلَ السُّوقَ فَقَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ
لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ
بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ أَلْفَ
أَلْفِ حَسَنَةٍ وَمَحَا عَنْهُ أَلْفَ أَلْفِ سَيِّئَةٍ وَرَفَعَ لَهُ أَلْفَ
أَلْفِ دَرَجَةٍ وَبُنِيَ لَهُ بَيْتاً فِي الْجَنَّةِ
Siapa yang masuk pasar berdoa dengan doa:
لَا
إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ
يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيٌّ لَا يَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Maka Allah akan tetapkan sejuta kebaikan dan
menghapus darinya sejuta dosa dan mengangkat sejuta derajat serta dibangunkan
baginya rumah di surga.” (HR at-Tirmidzi dan ibnu Majah dan
dishahihkan al-Albani dalam Shahih al-Jaami’ no.
11176)
Inipun tidak membutuhkanlebih dari 15 detik.
Sekarang percayakah Anda?
Anda membangun rumah di surga hanya dalam waktu:
1. 30 menit dengan melaksanakan 12 rakaat sunah rawatib perhari.
2. 20 menit dengan melaksanakan 8 rakaat (4 rakaat dhuha dan 4
rakaat sebelum zuhur).
3. 15 menit dengan menjenguk orang sakit atau mengunjungi saudara
karena Allah.
4. 3 menit dengan membaca surat al-Ikhlash 10 kali.
5. 15 detik dengan berdoa ketika masuk pasar.
6. 5 detik dengan memohon kepada Allah mati syahid.
7. 3 detik dengan merapatkan barisan shalat dan menutupi sela-sela antara
kamu dengan sebelahmu.
Subhanallah dengan amalan mudah seperti ini mendapatkan rumah di
surga yang dijelaskan Rasulullah dalam sabda beliau :
الجنة
بناؤها لبنة من فضة و لبنة من ذهب و ملاطها المسك الأذفر و حصباؤها اللؤلؤ و
الياقوت و تربتها الزعفران من يدخلها ينعم لا يبأس و يخلد لا يموت لا تبلى ثيابهم
و لا يفنى شبابهم
“Bangunan di surga batu batanya dari perak dan
dari emas. Tanah lapisannya dari minyak kesturi terbaik dan lantainya dari
mutiara dan batu yaqut, tanahnya adalah za’faran. Siapa yang memasukinya akan
mendapatkan kenikmatan yang tidak putus dan kekal yang tidak ada kematian,
pakaian mereka tidak rusak dan usia mudanya tidak hilang.” (HR Ahmad
dan at-Tirmidzi dari Abu Hurairoh dan Syaikh al-Albani menshahihkannya
dalam Shahih al-Jaami’ no. 3116
Mari beramal untuk membangun RUMAH di surga!
rumaysho.com
0 komentar:
Posting Komentar