Saya ingin bertanya mengenai
hadis berikut:
Telah menceritakan kepada kami ‘Amr An-Naqid dan Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu ‘Umar semuanya dari Sufyan – dan lafadh ini milik ‘Amr-; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau telah bersabda: “Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki sembilan puluh sembilan nama. Maka barang siapa dapat menjaganya niscaya ia akan masuk surga. Sesungguhnya Allah itu Ganjil dan Dia sangat menyukai bilangan yang Ganjil.” Di dalam riwayat Ibnu Abu Umat disebutkan dengan lafazh; ‘Barang siapa yang menghitung-hitungnya’
Telah menceritakan kepada kami ‘Amr An-Naqid dan Zuhair bin Harb dan Ibnu Abu ‘Umar semuanya dari Sufyan – dan lafadh ini milik ‘Amr-; telah menceritakan kepada kami Sufyan bin Uyainah dari Abu Az Zinad dari Al A’raj dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau telah bersabda: “Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala memiliki sembilan puluh sembilan nama. Maka barang siapa dapat menjaganya niscaya ia akan masuk surga. Sesungguhnya Allah itu Ganjil dan Dia sangat menyukai bilangan yang Ganjil.” Di dalam riwayat Ibnu Abu Umat disebutkan dengan lafazh; ‘Barang siapa yang menghitung-hitungnya’
Apa maksud hadis di atas ustadz?
Lalu apa yang dimaksud menjaga 99 nama Allah, maka akan masuk surga?
Weyah (75XXXXXXX@gmail.com)
Jawaban:
Jawaban:
Makna hadis: Allah memiliki 99 nama
(asmaul husna), siapa yang menjaganya maka dia masuk surga.
Teks hadis :
إِنَّ لِلَّهِ تِسْعَةً وَتِسْعِينَ اسْمًا ، مِائَةً إِلا وَاحِدَةً
، مَنْ أَحْصَاهَا دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Sesunguhnya Allah memiliki 99 nama, seratus kurang satu,
siapa yang menjaganya maka dia masuk surga.” (HR. Bukhari, no.2736, Muslim,
no.2677 dan Ahmad, no.7493).
Keterangan Syekh Abdul Aziz bin
Baz megenai makna hadis:
Makna dari ‘menjaga’ adalah dengan menghafalnya,
merenungkan maknanya, dan mengamalkan kandungan maknanya…
mengingat adanya kebaikan yang banyak dan ilmu yang bermanfaat dalam
mengamalkan kandungan makna asmaul husna tersebut. Karena mengamalkannya
merupakan sebab kebaikan bagi hati, kesempurnaan takut kepada Allah, dan
menunaikan hak-Nya.
(http://www.binbaz.org.sa/mat/12132 )
(http://www.binbaz.org.sa/mat/12132 )
Keterangan Syekh Muhammad bin
Shalih Al-Utsaimin:
Bab, Nama Allah tidak terbatas dengan bilangan tertentu.
Bab, Nama Allah tidak terbatas dengan bilangan tertentu.
Berdasarkan sabda Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam:
أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ، سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ، أَوْ
أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ، أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ، أَوِ
اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ
“Saya meminta kepada-Mu dengan
perantara semua nama-Mu, yang Engkau gunakan untuk menamakan diri-Mu, atau yang
Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang
diantara makhluk-Mu, atau yang Engkau simpan dalam sebagai rahasia di sisi-Mu.” (HR. Ahmad, Ibn
Hibban, dan dishahihkan Syua’aib Al-Arnauth).
Kemudian Syekh Ibnu Utsaimin
membawakan keterangan Ibnul Qayim:
Ibnul Qayim mengatakan dalam Syifaul Alil Hal. 472, Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Sesunguhnya Allah memiliki 99 nama” tidaklah meniadakan bahwa Allah memiliki nama-nama yang lain. Sebagaimana ada orang mengatakan, “Fulan memiliki 100 budak untuk dijual dan 100 budak untuk pasukan perang.” Pendapat ini adalah pendapat mayoritas ulama. Tidak sebagaimana pendapat Ibnu Hazm, yang beranggapan bahwa nama-nama Allah hanya terbatas 99 saja.
(Al-Qawaidul Mutsla, Hal. 13 – 14).
Ibnul Qayim mengatakan dalam Syifaul Alil Hal. 472, Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Sesunguhnya Allah memiliki 99 nama” tidaklah meniadakan bahwa Allah memiliki nama-nama yang lain. Sebagaimana ada orang mengatakan, “Fulan memiliki 100 budak untuk dijual dan 100 budak untuk pasukan perang.” Pendapat ini adalah pendapat mayoritas ulama. Tidak sebagaimana pendapat Ibnu Hazm, yang beranggapan bahwa nama-nama Allah hanya terbatas 99 saja.
(Al-Qawaidul Mutsla, Hal. 13 – 14).
0 komentar:
Posting Komentar