Setan Mengendalikan Manusia?
Assalamualaikum wr.wb
saya mau tanya pak ustd,
Apakah setan mampu mengendalikan tubuh manusia? hingga orang itu tak menyadari perbuatannya saat setan mengendalikan tubuhnya?
Apakah setan mampu mengendalikan tubuh manusia? hingga orang itu tak menyadari perbuatannya saat setan mengendalikan tubuhnya?
Terimakasih,
Wasalamualaikum wr.wb
Hamba Allah
Wasalamualaikum wr.wb
Hamba Allah
Jawaban:
Wa’alaikum salam wa rahmatullah
Bismillah was shalatu was salamu
‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Pertama, perlu kita tanamkan
dalam diri kita bahwa tipu daya setan itu lemah. Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفاً
“Sesungguhnya tipu daya setan itu
lemah.” (QS.
an-Nisa: 76)
Sekuat apapun upaya setan untuk
mengajak manusia berbuat maksiat, tidak mampu mengalahkan semangat dan tekad
kaum muslimin untuk menjalankan perintah Allah. Terlebih lagi ketika mereka
bertawakkal, yakin bahwa Allah yang menanggung semua kebutuhannya. Sehingga
tidak ada yang dia khawatirkan ketika menjalankan hukum Allah.
Allah berfirman,
فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآَنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ
الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ . إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ
آَمَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Apabila kamu membaca Al Quran
hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk.
Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman
dan bertawakkal kepada Tuhannya. (QS. an-Nahl: 98 – 99)
Lalu mengapa di sana ada maksiat?
Setan sama sekali tidak mampu
mengendalikan tubuh manusia. Setan tidak bisa memaksa orang untuk berbuat
maksiat, atau mengganggu orang lain. Yang dilakukan setan hanyalah mengajak
manusia untuk maksiat, dan mereka mengikutinya. Tidak lebih dari sebatas
mengajak.
Sehingga yang terjadi, bukan
setan memaksa mereka, tapi mereka tunduk kepada ajakan setan. Sebagaimana yang
Allah firmankan,
إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ
هُمْ بِهِ مُشْرِكُونَ
Sesungguhnya kekuasaannya
(syaitan) hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin dan atas
orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah. (QS. an-Nahl: 100)
Karena itulah, ketika Iblis
berada di neraka bersama para pengikutnya, dia sama sekali tidak mau
disalahkan. Karena dia hanya mengajak, dan kalian – wahai penduduk neraka – mau
mengikutinya. Maka salahkan diri kalian sendiri.
Dalam al-Quran Allah menceritakan
pidato Iblis ketika di neraka,
وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ الْأَمْرُ إِنَّ اللَّهَ
وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ وَمَا كَانَ لِيَ
عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلَّا أَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي فَلَا
تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ
Dan berkatalah syaitan tatkala
perkara (hisab) telah diputuskan: “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan
kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku
menyalahinya. Sama sekali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan
sekedar aku mengajak kamu lalu kamu mematuhi ajakankku, oleh sebab itu
janganlah kamu mencela aku akan tetapi salahkan dirimu sendiri.” (QS. Ibrahim: 22).
Semoga Allah membimbing kita ke
jalan yang benar, bisa menjalankan perintah-Nya, menjauhi larangannya dan
melindungi kita dari tipu daya setan.
Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur
Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
0 komentar:
Posting Komentar