15 BAHAN ALAMI YANG DAPAT DIMANFAATKAN SEBAGAI
PESTISIDA ORGANIK
Hama
serta penyakit tanaman memang gemar sekali menyerang kebun dan pekarangan. Baik
itu berupa serangga, ulat, jamur, maupun nematoda dalam tanah. Serangga,
terutama belalang merupakan momok yang paling mengganggu para petani di
Indonesia, termasuk kita—para petani urban. Bagaimana tidak? Tanaman yang telah
tumbuh dan berbuah, tiba-tiba bisa rusak gara-gara hama. Cara membuat pestisida
organik
Penyemprotan
menggunakan pestisida
kimia mungkin bisa sangat membantu untuk mengusir bahkan
membunuh serangga di kebun kita. Namun, pemakaian secara berlebihan justru akan
berdampak buruk bagi lingkungan, dan kesehatan. Oleh karenanya, Sobatkebun kali
ini akan membahas bahan-bahan apa saja yang bisa dijadikan sebagai pestisida
organik yang ramah lingkungan. Mari kita langsung simak tips-tips berikut ini.
1. DAUN DAN BIJI MIMBA
Mimba,
atau lebih dikenal dengan sebutan Neem oleh
masyarakat dunia, adalah salah satu tanaman yang ampuh paling untuk mengusir
serta membasmi serangga. Tanaman yang memiliki nama latin Azadirachta
indica ini
dimanfaatkan daun serta bijinya untuk diekstrak menjadi neem
oil atau
ekstrak mimba.
Ekstrak
mimba ini dapat mengusir semut, ulat, telur ngengat, tungau, kepinding, serta
belalang. Selain itu, ekstrak mimba juga bermanfaat untuk mengontrol jamur yang
menempel di tanaman. Cara menggunakannya cukup tumbuk daun maupun biji mimba,
rendam dalam air selama semalam, saring dan masukkan kedalam sprayer, ekstrak
mimba siap digunakan.
2. LARUTAN GARAM
Sebenarnya,
garam yang ampuh untuk dijadikan sebagai pestisida organik adalah kristal garam
Himalaya yang digadang-gadang sebagai garam tradisional dengan proses
pengolahan organik. Namun, tak ada salahnya untuk mencoba melarutkan garam
dapur dalam 1 liter air hangat, kemudian semprotkan pada tanaman yang terserang
hama tungau. Pernah melihat iklan pasta gigi yang mengandung garam serta daun
sirih? Nah!
Garam juga mengandung senyawa yang bisa membunuh kuman serta bakteri.
3. SABUN CUCI PIRING
Gunakan
sabun pencuci piring yang mengandung ekstrak lemon maupun ekstrak jeruk nipis.
Caranya cukup mudah, cukup campurkan 3 sendok makan sabun cuci piring kedalam
sprayer berukuran 1 liter. Bisa juga ditambahkan perasan lemon maupun jeruk
untuk mempercepat khasiatnya. Bahan-bahan ini sangat efektif untuk mengusir
semut, bekicot, maupun kecoak.
4. KULIT BAWANG MERAH
Sebenarnya
bisa juga menggunakan campuran bawang merah dan bawang putih yang ditumbuk.
Namun untuk lebih menghemat, kumpulkan saja kulit bawang merah dan bawang
putih. Setelah dirasa cukup banyak, rendam dengan air selama kira-kira 3 hari
dalam wadah tertutup, sampai larutan berwarna kecokelatan.
Kemudian
saring dan semprotkan larutan pada tanaman untuk mengusir ulat dan
serangga-serangga kecil. Perlu diperhatikan, ketika membuka wadah tertutup
harus hati-hati, karena gas yang terperangkap di dalam botol bisa menyebabkan
suara letupan. Kandungan dalam kulit bawang ini juga bermanfaat untuk
menyuburkan tanaman, serta mempercepat pembentukan akar.
5. MINYAK KAYU PUTIH
Jangan
menggunakan minyak kayu putih yang dijual di toko-toko dalam bentuk botolan,
karena harganya mahal. Sebaiknya, belilah minyak kayu putih langsung dari para
penyuling dalam bentuk wadah literan. Atau jika tidak memungkinkan, bisa saja
gunakan larutan ektrak daun kayu putih. Ektsrak kayu putih ini bisa digunakan
untuk mengsusir serangga seperti nyamuk dan lalat buah.
6. DAUN SIRSAK
Tak
hanya ampuh untuk melawan sel kanker, daun sirsak juga bermanfaat untuk
mengusir hama pada tanaman. Menurut data yang Sobatkebun kutip
dari Kementerian Pertanian, daun sirsak mengandung bahan aktif bernama annonain dan resin.
Daun sirsak ini efektif untuk mengendalikan hama trips, dan jika dicampur
dengan tembakau, maka bisa bermanfaat untuk mengendalikan hama belalang dan
ulat.
Caranya
cukup tumbuk 100 lembar daun sirsak, dan campurkan dengan 5 liter air. Kemudian
tambahkan dengan 15 gram detergen. Setelahnya, diamkan semalaman dan saring
menggunakan kain, lalu setelahnya, encerkan setiap liter larutan tersebut
dengan menggunakan 10 liter air. Semprotkan pada tanaman yang terkena
hama trips.
7. DAUN TEMBAKAU KERING ATAU
PUNTUNG ROKOK
Seperti
kita tahu, bahwa tembakau mengandung racun bernama nikotin yang
sangat berbahaya bagi manusia. Namun,nikotin juga
merupakan racun yang ampuh untuk mengusir hama pada tanaman.
Cukup
sediakan tembakau kering yang biasa dijual kiloan di pasar-pasar tradisional,
ambil sebesar satu genggaman, dan rendam dalam 2 liter air, kemudian diamkan
selama satu malam. Lalu setelahnya, saring air tembakau dan masukkan kedalamsprayer.
Jika kesulitan menemukan tembakau kering—atau ingin lebih berhemat, kumpulkan
saja sisa filter-filter rokok yang telah terpakai dan rendam dalam air.
Kemudian saring dan gunakan air rendaman filter rokok tersebut ke tanaman.
8. UMBI GADUNG
Siapa
tak suka gadung? Gadung biasanya dibuat sebagai camilan ringan berbentuk
seperti keripik, dengan bagian dalam berwarna putih. Umbi gadung mentah
sebenarnya sangat beracun dan bisa menyebabkan gatal-gatal pada kulit. Tentu
para pembaca pernah mendengar istilah mabuk
gadung bukan?
Mabuk gadung adalah kondisi dimana tubuh terasa seperti mabuk, dengan gejala
kepala pusing. Gejala ini disebabkan karena pencucian gadung yang kurang
bersih, sehingga kandungan alkohol, fenol, saponin, dan diosgenin masih
menempel dan menyebabkan gejala keracunan.
Karena
gadung mengandung bahan aktif seperti tersebut diatas, maka gadung juga bisa
dimanfaatkan sebagai pestisida dan insektisida organik. Caranya cukup mudah,
hanya dengan menumbuk gadung mentah dan mencampurnya dengan air. Namun tetap
harus hati-hati, getah dan cairan dalam gadung mentah bisa menyebabkan
gatal-gatal pada kulit.
9. SERAI
Untuk
mencegah perkembangbiakan hama serangga di kebun, tanamlah serai secara
menyebar di kebun Anda. Serai juga bisa dimanfaatkan dengan cara menumbuk
pangkal maupun daunnya, merendamnya dengan air untuk kemudian disemprotkan.
Serai mengandung minyak atsiri, dan bersifat hangat sehingga dapat mengusir
ulat pada tanaman kubis, nyamuk, tungau, serta aphids.
10. BUNGA KRISAN
Bunga
krisan, atau orang barat biasa menyebutnya dengan chrysanthemum, selain
dapat dimanfaatkan sebagai minuman juga bisa digunakan untuk mengusir hama pada
tanaman. Kandungan dalam bunga krisan adalah pyrethrum yang
bermanfaat untuk menyerang sistem saraf serangga, sehingga membuat mereka
kesulitan untuk bergerak. Cara menggungakannya adalah dengan merebus 100 gram
bunga kering kedalam 1 liter air selama 10 menit, kemudian biarkan hingga
dingin, dan masukkan kedalam botol semprot. Larutan ini dapat disimpan hingga 2
bulan. Untuk hasil yang lebih maksimal, dapat juga ditambahkan larutan mimba.
11. RIMPANG JERINGAU
Rimpang
jeringau mengandung bahan aktif arosone, kalomenol, kalomen, kalameone, metileugenol yang
jika dikombinasi dengan bahan aktif daun sirsak akan efektif mengendalikan hama
wereng. Sedangkan tembakau mengandung bahan aktif nikotin yang jika dikombinasi
dengan bahan aktif yang terkandung dalam daun sirsak akan efektf mengendalikan
hama ulat dan belalang.
12. DAUN BABADOTAN
Menurut Kementerian Pertanian, Babadotan (Ageratum
conyzoides L.) merupakan tanaman yang sering dianggap sebagai
tumbuhan pengganggu oleh para petani. Di Sumatera, tumbuhan satu ini dikenal
dengan nama daun
tombak, dan di Madura dikenal dengan sebutan wedusan.
Tanaman ini dapat tumbuh hingga ketinggian 30-80 cm.
Daun babadotan mengandung
senyawa aktif bernama precocene I dan precocene II. Selain itu, juga mengandung
minyak atsiri, saponin, flavanoid,
dan polifenol.
Senyawa precocene
I danprecocene II dikenal
sebagai anti hormon juvenil, yaitu hormon yang digunakan serangga untuk
metamorfosis dan reproduksi, sehingga dapat mengganggu dan membunuh aktivitas
sel.
13. SRIKAYA
Bagian
yang bisa dimanfaatkan sebagai pestisida organik adalah biji srikaya, buah
mentah, dan daun srikaya. Menurut beberapa penelitian, Srikaya (A. squamosa)
mengandung senyawa kimia annonain yang terdiri atas squamosin dan asimisin yang
bersifat racun terhadap serangga. Selain itu, biji srikaya juga mengandung
asitogenin yang berfungsi sebagai zat penghambat makan dan kontak racun perut
terhadap serangga.
14. CABAI
Ada
dua macam cara untuk menggunakan cabai sebagai pengusir hama pada tanaman. Yang
pertama, dengan cara memblender campuran cabai, bawang putih, dan air, untuk
kemudian disemprotkan pada tanaman. Kemudian cara yang kedua adalah
menaburkan bubuk cabai pada tanah disekitar tanaman. Cabai dipercaya mampu
mengusir hama ulat, serta semut yang seringkali mengganggu tanaman di
pekarangan. Namun tetap berhati-hati, agar tidak sampai terkena mata maupun
kulit, mengingat rasa terbakar yang bakal ditumbulkannya.
15. ALKOHOL
Penggunaan
alkohol sebagai pengusir hama memang bukan rahasia umum lagi. Meski bukan
merupakan bahan alami, namun alkohol dapat dengan mudah larut, dan tak banyak
meninggalkan residu pada tanaman. Namun perlu diketahui, bahwa alkohol dapat
merusak lapisan pada beberapa tanaman. Oleh karenanya untuk menghindari efek
buruk alkohol, sebaiknya campurlah dengan menggunakan air secukupnya. Oya,
alkohol yang Sobatkebun maksud
disini, adalah alkohol yang digunakan untuk obat luar, yang biasanya berkadar
40%, 70%, sampai 90%.
Jadi,
itulah beberapa daun serta bahan-bahan alami yang bisa digunakan sebagai
pestisida organik, maupun insektisida
organik. Bahan-bahan ini memang tidak serta merta dapat langsung
membunuh serangga pengganggu seperti yang dilakukan oleh pestisida kimia.
Penggunaan pestisida organik membutuhkan waktu dan kesabaran agar hasilnya bisa
terlihat. Semprotkanlah cairan tersebut setiap dua atau tiga hari sekali,
sampai hama dalam tanaman benar-benar hilang. Bukankah setiap kesabaran yang
kita lakukan pasti akan berbuah manis?
16.Refugia
Refugia merupakan kelompok tanaman bunga yang menjadi sarang bagi predator alami bagi hama pertanian. Menanam bunga refugia terbukti efektif tanpa memerlukan penyemprotan pestisida secara rutin. Telah banyak jurnal penelitian dan literasi yang membuktikan cara ini ramah lingkungan dan efisien bagi petani selain itu dapat menjadi sarana cuci mata dengan berbagai warna di sawah atau kebun. Beberapa jenis bunga refugia yang telah terbukti mengurangi serangan hama antara lain; Bunga Matahari, Jengger Ayam (Keluarga Celosia), Tahi Ayam (Tahi Kotok), kebanyakan berasal dari keluarga aster, untuk lebih lengkap bisa dicari di mbah gugel.
Ingat PESTISIDA efektif tidak harus mahal
16.Refugia
Refugia merupakan kelompok tanaman bunga yang menjadi sarang bagi predator alami bagi hama pertanian. Menanam bunga refugia terbukti efektif tanpa memerlukan penyemprotan pestisida secara rutin. Telah banyak jurnal penelitian dan literasi yang membuktikan cara ini ramah lingkungan dan efisien bagi petani selain itu dapat menjadi sarana cuci mata dengan berbagai warna di sawah atau kebun. Beberapa jenis bunga refugia yang telah terbukti mengurangi serangan hama antara lain; Bunga Matahari, Jengger Ayam (Keluarga Celosia), Tahi Ayam (Tahi Kotok), kebanyakan berasal dari keluarga aster, untuk lebih lengkap bisa dicari di mbah gugel.
Ingat PESTISIDA efektif tidak harus mahal
Sobatkebun.com dll
0 komentar:
Posting Komentar