Sabtu, 08 Oktober 2016

15 BAHAN ALAMI YANG DAPAT DIMANFAATKAN SEBAGAI PESTISIDA ORGANIK

Hama serta penyakit tanaman memang gemar sekali menyerang kebun dan pekarangan. Baik itu berupa serangga, ulat, jamur, maupun nematoda dalam tanah. Serangga, terutama belalang merupakan momok yang paling mengganggu para petani di Indonesia, termasuk kita—para petani urban. Bagaimana tidak? Tanaman yang telah tumbuh dan berbuah, tiba-tiba bisa rusak gara-gara hama. Cara membuat pestisida organik
Penyemprotan menggunakan pestisida kimia mungkin bisa sangat membantu untuk mengusir bahkan membunuh serangga di kebun kita. Namun, pemakaian secara berlebihan justru akan berdampak buruk bagi lingkungan, dan kesehatan. Oleh karenanya, Sobatkebun kali ini akan membahas bahan-bahan apa saja yang bisa dijadikan sebagai pestisida organik yang ramah lingkungan. Mari kita langsung simak tips-tips berikut ini.

1. DAUN DAN BIJI MIMBA

Mimba, atau lebih dikenal dengan sebutan Neem oleh masyarakat dunia, adalah salah satu tanaman yang ampuh paling untuk mengusir serta membasmi serangga. Tanaman yang memiliki nama latin Azadirachta indica ini dimanfaatkan daun serta bijinya untuk diekstrak menjadi neem oil atau ekstrak mimba.
Ekstrak mimba ini dapat mengusir semut, ulat, telur ngengat, tungau, kepinding, serta belalang. Selain itu, ekstrak mimba juga bermanfaat untuk mengontrol jamur yang menempel di tanaman. Cara menggunakannya cukup tumbuk daun maupun biji mimba, rendam dalam air selama semalam, saring dan masukkan kedalam sprayer, ekstrak mimba siap digunakan.

2. LARUTAN GARAM

Sebenarnya, garam yang ampuh untuk dijadikan sebagai pestisida organik adalah kristal garam Himalaya yang digadang-gadang sebagai garam tradisional dengan proses pengolahan organik. Namun, tak ada salahnya untuk mencoba melarutkan garam dapur dalam 1 liter air hangat, kemudian semprotkan pada tanaman yang terserang hama tungau. Pernah melihat iklan pasta gigi yang mengandung garam serta daun sirih? Nah! Garam juga mengandung senyawa yang bisa membunuh kuman serta bakteri.

3. SABUN CUCI PIRING

Gunakan sabun pencuci piring yang mengandung ekstrak lemon maupun ekstrak jeruk nipis. Caranya cukup mudah, cukup campurkan 3 sendok makan sabun cuci piring kedalam sprayer berukuran 1 liter. Bisa juga ditambahkan perasan lemon maupun jeruk untuk mempercepat khasiatnya. Bahan-bahan ini sangat efektif untuk mengusir semut, bekicot, maupun kecoak.

4. KULIT BAWANG MERAH

Sebenarnya bisa juga menggunakan campuran bawang merah dan bawang putih yang ditumbuk. Namun untuk lebih menghemat, kumpulkan saja kulit bawang merah dan bawang putih. Setelah dirasa cukup banyak, rendam dengan air selama kira-kira 3 hari dalam wadah tertutup, sampai larutan berwarna kecokelatan.
Kemudian saring dan semprotkan larutan pada tanaman untuk mengusir ulat dan serangga-serangga kecil. Perlu diperhatikan, ketika membuka wadah tertutup harus hati-hati, karena gas yang terperangkap di dalam botol bisa menyebabkan suara letupan.  Kandungan dalam kulit bawang ini juga bermanfaat untuk menyuburkan tanaman, serta mempercepat pembentukan akar.

5. MINYAK KAYU PUTIH

Jangan menggunakan minyak kayu putih yang dijual di toko-toko dalam bentuk botolan, karena harganya mahal. Sebaiknya, belilah minyak kayu putih langsung dari para penyuling dalam bentuk wadah literan. Atau jika tidak memungkinkan, bisa saja gunakan larutan ektrak daun kayu putih. Ektsrak kayu putih ini bisa digunakan untuk mengsusir serangga seperti nyamuk dan lalat buah.

6. DAUN SIRSAK

Tak hanya ampuh untuk melawan sel kanker, daun sirsak juga bermanfaat untuk mengusir hama pada tanaman. Menurut data yang Sobatkebun kutip dari Kementerian Pertanian, daun sirsak mengandung bahan aktif bernama annonain dan resin. Daun sirsak ini efektif untuk mengendalikan hama trips, dan jika dicampur dengan tembakau, maka bisa bermanfaat untuk mengendalikan hama belalang dan ulat.
Caranya cukup tumbuk 100 lembar daun sirsak, dan campurkan dengan 5 liter air. Kemudian tambahkan dengan 15 gram detergen. Setelahnya, diamkan semalaman dan saring menggunakan kain, lalu setelahnya, encerkan setiap liter larutan tersebut dengan menggunakan 10 liter air.  Semprotkan pada tanaman yang terkena hama trips.

7. DAUN TEMBAKAU KERING ATAU PUNTUNG ROKOK

Seperti kita tahu, bahwa tembakau mengandung racun bernama nikotin yang sangat berbahaya bagi manusia. Namun,nikotin juga merupakan racun  yang ampuh untuk mengusir hama pada tanaman.
Cukup sediakan tembakau kering yang biasa dijual kiloan di pasar-pasar tradisional, ambil sebesar satu genggaman, dan rendam dalam 2 liter air, kemudian diamkan selama satu malam. Lalu setelahnya, saring air tembakau dan masukkan kedalamsprayer. Jika kesulitan menemukan tembakau kering—atau ingin lebih berhemat, kumpulkan saja sisa filter-filter rokok yang telah terpakai dan rendam dalam air. Kemudian saring dan gunakan air rendaman filter rokok tersebut ke tanaman.

8. UMBI GADUNG

Siapa tak suka gadung? Gadung biasanya dibuat sebagai camilan ringan berbentuk seperti keripik, dengan bagian dalam berwarna putih. Umbi gadung mentah sebenarnya sangat beracun dan bisa menyebabkan gatal-gatal pada kulit. Tentu para pembaca pernah mendengar istilah mabuk gadung bukan? Mabuk gadung adalah kondisi dimana tubuh terasa seperti mabuk, dengan gejala kepala pusing. Gejala ini disebabkan karena pencucian gadung yang kurang bersih, sehingga kandungan alkohol, fenol, saponin, dan diosgenin masih menempel dan menyebabkan gejala keracunan.
Karena gadung mengandung bahan aktif seperti tersebut diatas, maka gadung juga bisa dimanfaatkan sebagai pestisida dan insektisida organik. Caranya cukup mudah, hanya dengan menumbuk gadung mentah dan mencampurnya dengan air. Namun tetap harus hati-hati, getah dan cairan dalam gadung mentah bisa menyebabkan gatal-gatal pada kulit.

9. SERAI

Untuk mencegah perkembangbiakan hama serangga di kebun, tanamlah serai secara menyebar di kebun Anda. Serai juga bisa dimanfaatkan dengan cara menumbuk pangkal maupun daunnya, merendamnya dengan air untuk kemudian disemprotkan. Serai mengandung minyak atsiri, dan bersifat hangat sehingga dapat mengusir ulat pada tanaman kubis, nyamuk, tungau, serta aphids.

10. BUNGA KRISAN

Bunga krisan, atau orang barat biasa menyebutnya dengan chrysanthemum, selain dapat dimanfaatkan sebagai minuman juga bisa digunakan untuk mengusir hama pada tanaman. Kandungan dalam bunga krisan adalah pyrethrum yang bermanfaat untuk menyerang sistem saraf serangga, sehingga membuat mereka kesulitan untuk bergerak. Cara menggungakannya adalah dengan merebus 100 gram bunga kering kedalam 1 liter air selama 10 menit, kemudian biarkan hingga dingin, dan masukkan kedalam botol semprot. Larutan ini dapat disimpan hingga 2 bulan. Untuk hasil yang lebih maksimal, dapat juga ditambahkan larutan mimba.

11. RIMPANG JERINGAU

Rimpang jeringau mengandung bahan aktif arosone, kalomenol, kalomen, kalameone, metileugenol yang jika dikombinasi dengan bahan aktif daun sirsak akan efektif mengendalikan hama wereng. Sedangkan tembakau mengandung bahan aktif nikotin yang jika dikombinasi dengan bahan aktif yang terkandung dalam daun sirsak akan efektf mengendalikan hama ulat dan belalang.

12. DAUN BABADOTAN

Menurut Kementerian Pertanian, Babadotan (Ageratum conyzoides L.) merupakan tanaman yang sering dianggap sebagai tumbuhan pengganggu oleh para petani. Di Sumatera, tumbuhan satu ini dikenal dengan nama daun tombak, dan di Madura dikenal dengan sebutan wedusan. Tanaman ini dapat tumbuh hingga ketinggian 30-80 cm.
Daun babadotan mengandung senyawa aktif bernama precocene I dan precocene II. Selain itu, juga mengandung minyak atsiri, saponin, flavanoid, dan polifenol. Senyawa precocene I danprecocene II dikenal sebagai anti hormon juvenil, yaitu hormon yang digunakan serangga untuk metamorfosis dan reproduksi, sehingga dapat mengganggu dan membunuh aktivitas sel.

13. SRIKAYA

Bagian yang bisa dimanfaatkan sebagai pestisida organik adalah biji srikaya, buah mentah, dan daun srikaya. Menurut beberapa penelitian, Srikaya (A. squamosa) mengandung senyawa kimia annonain yang terdiri atas squamosin dan asimisin yang bersifat racun terhadap serangga. Selain itu, biji srikaya juga mengandung asitogenin yang berfungsi sebagai zat penghambat makan dan kontak racun perut terhadap serangga.

14. CABAI

Ada dua macam cara untuk menggunakan cabai sebagai pengusir hama pada tanaman. Yang pertama, dengan cara memblender campuran cabai, bawang putih, dan air, untuk kemudian disemprotkan pada tanaman. Kemudian cara yang kedua adalah menaburkan bubuk cabai pada tanah disekitar tanaman. Cabai dipercaya mampu mengusir hama ulat, serta semut yang seringkali mengganggu tanaman di pekarangan. Namun tetap berhati-hati, agar tidak sampai terkena mata maupun kulit, mengingat rasa terbakar yang bakal ditumbulkannya.

15. ALKOHOL

Penggunaan alkohol sebagai pengusir hama memang bukan rahasia umum lagi. Meski bukan merupakan bahan alami, namun alkohol dapat dengan mudah larut, dan tak banyak meninggalkan residu pada tanaman. Namun perlu diketahui, bahwa alkohol dapat merusak lapisan pada beberapa tanaman. Oleh karenanya untuk menghindari efek buruk alkohol, sebaiknya campurlah dengan menggunakan air secukupnya. Oya, alkohol yang Sobatkebun maksud disini, adalah alkohol yang digunakan untuk obat luar, yang biasanya berkadar 40%, 70%, sampai 90%.
Jadi, itulah beberapa daun serta bahan-bahan alami yang bisa digunakan sebagai pestisida organik, maupun insektisida organik. Bahan-bahan ini memang tidak serta merta dapat langsung membunuh serangga pengganggu seperti yang dilakukan oleh pestisida kimia. Penggunaan pestisida organik membutuhkan waktu dan kesabaran agar hasilnya bisa terlihat. Semprotkanlah cairan tersebut setiap dua atau tiga hari sekali, sampai hama dalam tanaman benar-benar hilang. Bukankah setiap kesabaran yang kita lakukan pasti akan berbuah manis? 

16.Refugia
Refugia merupakan kelompok tanaman bunga yang menjadi sarang bagi predator alami bagi hama pertanian. Menanam bunga refugia terbukti efektif tanpa memerlukan penyemprotan pestisida secara rutin. Telah banyak jurnal penelitian dan literasi yang membuktikan cara ini ramah lingkungan dan efisien bagi petani selain itu dapat menjadi sarana cuci mata dengan berbagai warna di sawah atau kebun. Beberapa jenis bunga refugia yang telah terbukti mengurangi serangan hama antara lain; Bunga Matahari, Jengger Ayam (Keluarga Celosia), Tahi Ayam (Tahi Kotok), kebanyakan berasal dari keluarga aster, untuk lebih lengkap bisa dicari di mbah gugel.

Ingat PESTISIDA efektif tidak harus mahal 


Sobatkebun.com dll

0 komentar:

Follow kumpulan tanya jawab islam dan keluarga

Calendar holidays by Excel Calendar

Disclaimer

i don't own anything in this blog. all articles, images, videos belong to its owners / creator. if you think this useful feel free to share, rewrite, or copy
twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Info Harga Komoditi/Pangan

Flag Counter



Data Provided By Google Analytics

Diberdayakan oleh Blogger.

Mari gabung agar kenal & tidak terjerat riba/bunga bank

Bantuan hukum bagi yang terjerat riba (bunga bank)

Pencarian tentang Islam

yufid.com

[Disebutkan keadaan manusia di hari kiamat, "Alangkah baiknya kiranya aku dulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini". QS Al-Fajr : 24]'


Orang ini menyebut akhirat dengan HIDUPKU. Artinya, sekarang ini KEHIDUPAN KITA BELUM DIMULAI

(-_-)

Video Pilihan

Paling Banyak Dibaca

Our Facebook Page