Selasa, 22 Mei 2018


Akhir zaman rupanya sudah dekat, banyak sekali ramalan-ramalan Rosulullah shallallahu`alaihi wa sallam yang sudah menjadi kenyataan. Dari Abu Hurairah ra. berkata, Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam bersabda,
“Akan datang pada manusia suatu saat dimana seseorang tidak peduli dari mana hartanya didapat, apakah dari yang halal atau yang haram.”HR Ahmad dan Bukhari
Dari masalah suap menyuap dan mark up harga saat mencari proyek hingga hutang piutang dengan sistem riba serta berbagai kemaksiatan lainnya seolah-olah telah menjadi kewajaran dan keharusan untuk sukses di zaman ini, sungguh sebuah kondisi yang sangat mengkhawatirkan, sepertinya kita tidak lagi yakin bahwa rezeki kita ditentukan oleh Allah Ta’ala, bahkan dalam mencari RezekiNya kita harus bermaksiat kepadaNya ?
Padahal Allah Ta”ala berfirman : “Apakah mereka yang membagi-bagi rahmat Tuhanmu? Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan kami telah meninggikan sebahagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat mempergunakan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan.” QS. Az Zukhruf : 32
Dalam Ayat diatas dengan tegas Allah Ta”ala mengatakan, bahwa Dialah yang membagi kehidupan (ma”isyah) untuk manusia, bukan diri kita sendiri, bukan dukun, bukan jimat, bukan pelanggan, bukan pejabat, dan bukan siapapun kecuali hanya Allah semata!
Lemahnya iman telah menyebabkan kita tidak yakin lagi dengan janji-janji Allah Ta”ala, kita tidak lagi mengenal sifat-sifatNya, tidak lagi mengenal hakekat kehidupan, kita lupa seolah-olah tujuan hidup kita hanyalah dunia, mencari makan, kekuasaan dan kekayaan.
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” QS. Adz Dzaariyaat : 56
Sehingga akhirnya kebanyakan dari kita secara sadar atau tidak telah menyetujui konsep perdagangan yang sudah menyimpang, mereka telah berputus asa dan bersikap pragmatis dengan keadaan. Banyak yang berkeyakinan bahwa “jangankan cari rezeki halal, yang haram saja sulit”.
Semua ini adalah ujian kehidupan, oleh karena itu bersabarlah wahai saudaraku ! bersabarlah dalam menjaga larangan Allah, bersabarlah dalam menjalankan ketaatan kepadaNya, bersabarlah dalam menjalankan usaha yang jujur, bersabarlah untuk selalu bekerja keras dan tekun dalam mencari rezeki yang halal.
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya” QS. Ath Thalaaq:2-3
Justru dengan berorientasi akhirat, menjauhi larangan Allah, melaksanakan ketaatan kepadaNya dan bertawakal, akan membuka pintu – pintu rezeki dan jalan keluardari setiap kesulitan yang kita hadapi.
Bekerjalah dengan niat beribadah ikhlas semata-mata mencari RidhoNya, maka insyaAllah dunia akan datang menghampirimu tanpa harus engkau berpayah-payah dan berletih-letih mencarinya.
Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda,
“Barangsiapa yang obsesinya adalah akhirat, tujuannya akhirat, niatnya akhirat, cita-citanya akhirat maka dia mendapatkan tiga perkara :
– pertama, Allah menjadikan kecukupan dihatinya
– yang kedua, Allah mengumpulkan urusannya
– yang ketiga, dunia datang kepada dia dalam keadaan dunia itu hina (dunia datang sendiri kepada kita tanpa perlu kita kejar -pent)
dan barangsiapa yang obsesinya adalah dunia, tujuannya dunia, niatnya dunia, cita-citanya dunia, maka dia mendapatkan tiga perkara :
– yang pertama-tama, Allah menjadikan kemelaratan ada didepan mata
– yang kedua, Allah mencerai-beraikan urusannya
– yang ketiga, dunia tidak datang kecuali yang ditakdirkan untuk dia saja”
HR. At Tirmidzi dan lain-lain (Hadits Shahih)
Bersabarlah! jangan engkau melakukan sesuatu yang diharamkan oleh Allah hanya karena ingin mengejar dunia dan kenikmatan semu, rezeki yang sudah ditakdirkan untuk kita tidak akan pernah diambil oleh orang lain bahkan pesaing kita sekalipun!
“Janganlah kamu merasa bahwa rizkimu datangnya terlambat. Karena sesunguhnya, tidaklah seorang hamba akan meninggal, hingga telah datang kepadanya rizki terakhir (yang telah ditentukan) untuknya. Maka, tempuhlah jalan yang baik dalam mencari rizki, yaitu dengan mengambil yang halal dan meninggalkan yang haram” (HR Abdur-Razaq, Ibnu Hibban dan Al-Hakim)
Jika engkau masih berambisi mengejar dunia semata dengan meninggalkan ketaan kepadaNya, maka boleh jadi Allah Ta”ala akan memenuhi ambisimu, tapi ingat di akhirat engkau tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali siksa yang sangat pedih.
Allah Ta’ala berfirman “Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, maka Kami penuhi balasan pekerjaan-pekerjaannya di dunia dan mereka tidak akan dirugikan sedikitpun. Tetapi di akhirat tidak ada bagi mereka bagian selain neraka. Dan sia-sialah apa-apa yang mereka perbuat di dunia dan batallah apa-apa yang mereka amalkan”. (QS. Hud : 15-16)
Karena dengan melalaikan hakekat kehidupan ini justru engkau akan disiksa oleh dunia, bekerja dengan sangat keras namun kemiskinan selalu menghantuimu, atau boleh jadi dunia engkau kuasai dengan kekayaan berlimpah, namun itu semua hanyalah menambah siksa dan penderitaanmu di dunia ini,
“Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.” QS. Al An”aam : 44
Kekayaan yang Engkau dapatkan tidak akan pernah membuatmu bahagia, justru akan membuat hatimu sempit, jiwamu terasa sesak, anak dan istrimu menjadi musuh bagimu, teman-teman setia kini menghianatimu, sedekahmu tidak lagi bermanfaat, dan akhirnya engkau berakhir di rumah sakit tanpa ada yang menemani, sebuah penyesalan yang tiada berguna.
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta.” QS. Thaahaa : 124
Befikirlah wahai saudaraku para pengusaha muslim, jika Anda ingin dirahmati Allah Ta’ala dan ingin berbahagia dunia akhirat, sesungguhnya banyak jalan untuk sukses tanpa harus bermaksiat kepada Allah Ta”ala, Ia yang telah memberikan kita kenikmatan hidup dan kesehatan, akal pikiran dan kehidupan.
Wallahu Ta”ala a”alam,
Disusun oleh Fadil Basymeleh
Terinspirasi dari ceramah Ustadz Armen Halim Naro Rahimahullah Ta”ala,
di Radio Rodja dengan judul “Jalan kelapangan dalam mencari rezeki”.
Silahkan download MP3 ceramah beliau di :
http://alqiyamah.wordpress.com/audio/ustadz-armen-halim-naro/



0 komentar:

Follow kumpulan tanya jawab islam dan keluarga

Calendar holidays by Excel Calendar

Disclaimer

i don't own anything in this blog. all articles, images, videos belong to its owners / creator. if you think this useful feel free to share, rewrite, or copy
twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Info Harga Komoditi/Pangan

Flag Counter



Data Provided By Google Analytics

Diberdayakan oleh Blogger.

Mari gabung agar kenal & tidak terjerat riba/bunga bank

Bantuan hukum bagi yang terjerat riba (bunga bank)

Pencarian tentang Islam

yufid.com

[Disebutkan keadaan manusia di hari kiamat, "Alangkah baiknya kiranya aku dulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini". QS Al-Fajr : 24]'


Orang ini menyebut akhirat dengan HIDUPKU. Artinya, sekarang ini KEHIDUPAN KITA BELUM DIMULAI

(-_-)

Video Pilihan

Paling Banyak Dibaca

Our Facebook Page