Apa benar jual beli terompet itu terlarang? Mengapa Pak Ustaz?
Maturnuwun.. krn ini bs meresahkan kawan2 dr wonogiri
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Masih banyak masyarakat yang belum menyadari bahwa terompet adalah
budaya musuh semua kaum muslimin. Terompet adalah budaya yahudi.
Dari Abu ‘Umair bin Anas dari pamannya yang termasuk sahabat
Anshar, beliau menceritakan,
اهْتَمَّ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- لِلصَّلاَةِ كَيْفَ
يَجْمَعُ النَّاسَ لَهَا فَقِيلَ لَهُ انْصِبْ رَايَةً عِنْدَ حُضُورِ الصَّلاَةِ
فَإِذَا رَأَوْهَا آذَنَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا فَلَمْ يُعْجِبْهُ ذَلِكَ قَالَ
فَذُكِرَ لَهُ الْقُنْعُ – يَعْنِى الشَّبُّورَ – وَقَالَ زِيَادٌ شَبُّورَ
الْيَهُودِ فَلَمْ يُعْجِبْهُ ذَلِكَ وَقَالَ « هُوَ مِنْ أَمْرِ الْيَهُودِ ».
قَالَ فَذُكِرَ لَهُ النَّاقُوسُ فَقَالَ « هُوَ مِنْ أَمْرِ النَّصَارَى ».
فَانْصَرَفَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ زَيْدِ بْنِ عَبْدِ رَبِّهِ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memikirkan
bagaimana cara mengumpulkan orang untuk shalat berjamaah. Ada beberapa orang
yang memberikan usulan. Yang pertama usul, ‘Kibarkanlah bendera ketika waktu
shalat tiba. Jika orang-orang melihat ada bendera yang berkibar maka mereka
akan saling memberi tahu, waktu shalat telah tiba’. Namun Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam tidak menyetujuinya. Orang kedua mengusulkan agar memakai
terompet. Nabi pun tidak setuju, lantas beliau bersabda, ‘Membunyikan terompet
adalah perilaku orang-orang Yahudi.’ Orang ketiga mengusulkan agar memakai
lonceng. Nabi berkomentar, ‘Itu adalah perilaku Nasrani.’ Setelah kejadian
tersebut, Abdullah bin Zaid bin Abdi Rabbihi pun pulang.” (HR. Abu Daud 498,
dan dishahihkan Al-Albani)
Berdasarkan hadis ini, para ulama mengharamkan terompet. Sehingga
tidak boleh diperjual belikan. Bahkan jika terlanjur dijual, maka transaksi
dibatalkan. Tidak hanya dibatalkan, penjualnya juga harus diberi pendidikan.
Imam Ibnul Qosim – murid senior Imam Malik – mengatakan,
وقال ابن القاسم : يفسخ بيع البوق والعود والكبر ويؤدب أهله
Jual beli terompet, alat musik yang dipukul, drum dan rebana semua
dibatalkan. Dan penjualnya harus diberi pelajaran. (at-Taj wal Iklil,
6/351).
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan
Pembina Konsultasisyariah.com)
0 komentar:
Posting Komentar