Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pak Ustadz, saya laki-laki berumur 27 tahun dan mempunyai
keinginan untuk menikah dengan seorang wanita yang saya cintai. Tapi orang tua
saya tidak merestui kami, dengan alasan, setelah dihitung dari hari lahir
kami–katanya–tidak cocok. Mereka sampai bilang: nanti kalau aku menikah sama
dia (wanita itu), akan terjadi: salah satu dari kedua keluarga ada yang kalah
(meninggal). Padahal kedua ortu saya orang Islam. Dari sini, saya sangat
bingung, apa yang harus saya lakukan untuk menjelaskan dan memohon restu dari
mereka? Terima kasih.
Sholichuddin (chuden**@****.co.id)
Jawaban:
Jawaban:
Bismillah. Wa’alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
Mempercayai weton sebagai sebab kesialan atau keberuntungan
termasuk bentuk syirik kecil karena keyakinan terhadap suatu “sebab” padahal
dia bukan “sebab” adalah bentuk tiyarah, dan tiyarah itu dihukumi sebagai
syirik kecil. Terutama, jika hal ini dijadikan alasan untuk menunda suatu
rencana.
Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu bahwa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak boleh
ada tiyarah, dan saya suka optimisme!” Beliau ditanya, “Apa maksud
‘optimisme’?” Beliau menjawab, “Kalimat yang baik.” (HR. Bukhari dan
Muslim)
Bagian dari optimisme adalah keyakinan bahwa pernikahan dengan
weton ini justru akan mendatangkan kebahagiaan hidup.
Selanjutnya, mengingat ini adalah masalah keluarga dan
berbenturan dengan adat masyarakat maka saya sarankan agar Anda meminta bantuan
orang lain untuk menyadarkan orang tua, bahwa keyakinan semacam ini tidak
diperbolehkan.
Kami menyarankan, jika Anda dan calon Anda sudah sepakat untuk
menikah, segeralah melaksanakan akad nikah, setelah mendapat persetujuan orang
tua.
Semoga diberkahi. Amin.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
0 komentar:
Posting Komentar