Dalam al-Quran ada kata Jahiliyah,
Pertama, di surat Ali Imran,
وَطَائِفَةٌ قَدْ أَهَمَّتْهُمْ أَنْفُسُهُمْ يَظُنُّونَ بِاللَّهِ
غَيْرَ الْحَقِّ ظَنَّ الْجَاهِلِيَّةِ يَقُولُونَ هَلْ لَنَا مِنَ الْأَمْرِ مِنْ
شَيْءٍ قُلْ إِنَّ الْأَمْرَ كُلَّهُ لِلَّهِ
“Sedang segolongan lagi telah
dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap
Allah seperti sangkaan jahiliyah. Mereka berkata: “Apakah ada bagi kita barang
sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?.” Katakanlah: “Sesungguhnya
urusan itu seluruhnya di tangan Allah.” (QS. Ali Imran: 154)
Keterangan:
Ayat ini bercerita tentang perang
Uhud, ketika pasukan kaum muslimin mulai terdesak karena harus menerima tekanan
dari dapan dan belakang. Meskipun demikian, Allah berikan ketenangan bagi para
sahabat, sampai mereka dibuat ngantuk. Namun berbeda dengan orang munafiq yang
terlibat dalam pertempuran itu. Mereka sangat cemas, sangat takut, hingga
muncul anggapan tidak benar tentang Allah, Rasul-Nya dan agama islam.
Muncul anggapan di benak mereka,
jangan-jangan Allah dusta, jangan-jangan yang dijanjikan Muhammad itu palsu?,
mana, katanya ada pertolongan Alllah?, bisa jadi agama islam akan habis, dst.
Allah sebut sangkaan semacam ini
sebagai dzan jahiliyah.
(Tafsir Ibn Katsir dan as-Sa’di)
Kedua, firman Allah di surat al-Maidah
أَفَحُكْمَ الْجَاهِلِيَّةِ يَبْغُونَ وَمَنْ أَحْسَنُ مِنَ اللَّهِ
حُكْمًا لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
Apakah mereka mau mencari hukum
Jahiliyah. Siapa yang lebih baik hukumya bagi orang yang yakin? (QS. an-Nisa;: 50)
Keterangan:
Allah mengkritik manusia yang
meninggalkan aturan Allah dan lebih mengedepankan aturan yang dibuat sendiri.
Sementara di sana banyak pelanggaran terhadap hukum Allah.
Allah sebut hukum ini sebagai
hukum jahiliyah.
Ketiga, firman Allah tentang tabarruj,
وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ
الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى وَأَقِمْنَ الصَّلَاةَ
Hendaklah kamu tetap di rumahmu
dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah
yang dahulu, dan tegakkanlah shalat.
(QS. al-Ahzab: 33)
Kata para ahli tafsir,
diantaranya al-Qurthubi, yang dimaksud tabarruj model jahiliyah adalah keluar
rumah, berjalan dengan menampakkan kecantikan dan keelokan tubuhnya di hadapan
para lelaki.
Sementara suami di zaman
jahiliyah terkenal cemburunya kurang. (Tafsir al-Qurthubi, 14/181)
Dalam ayat ini, Allah perintahkan
para wanita untuk tinggal di rumah, selanjutnya Allah larang mereka untuk
bertabarruj. Karena wanita yang suka keluar rumah, bisa dipastikan dia akan
berusaha tampil menawan, tampil indah, menarik, wangi, dst, yang itu adalah
hakekat tabarruj. (Tafsir as-Sa’di, hlm. 663)
Keempat, firman Allah tentang fanatisme
golongan
Fanatik terhadap golongan, rela
mati demi golongan, meskipun mereka salah, termasuk karakter orang kafir.
إِذْ جَعَلَ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي قُلُوبِهِمُ الْحَمِيَّةَ
حَمِيَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَى رَسُولِهِ
وَعَلَى الْمُؤْمِنِينَ وَأَلْزَمَهُمْ كَلِمَةَ التَّقْوَى وَكَانُوا أَحَقَّ
بِهَا وَأَهْلَهَا وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
“Ketika orang-orang kafir
menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan jahiliyah lalu
Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, dan kepada orang-orang mukmin dan
Allah mewajibkan kepada mereka kalimat-takwa dan adalah mereka berhak dengan
kalimat takwa itu dan patut memilikinya.” (QS. al-Fath: 26)
Surat al-Fath, berbicara tentang
perjanjian Hudaibiyah, yang itu sebenarnya merupakan awal kemenangan kaum
muslimin. Meskipun ada banyak hal ganjil yang dilakukan orang musyrikin ketika perjanjian
Hudaibiyah. Seperti, tidak mau menuliskan bismillahirrahmanirrahim di klausul
perjanjian. Mereka juga menolak kalimat, “Muhammad Rasulullah”. Padahal itu
semuanya kebenaran. Mereka tolak itu, karena fanatik jahiliyah, yang membuat
mereka benci kebenaran. (Tafsir Ibn Katsir, 7/345).
Karena itu, makna Hamiyyah al-Jahiliyah, fanatisme
jahiliyah, menyebabkan mereka bersikap sombong dan menolak setiap kebenaran
yang bertentangan dengan prinsip suku dan golongannya.
Sementara orang mukmin, Allah
ajarkan agar fanatisme itu dibangun atas dasar membela kebenaran yang diajarkan
dalam islam. Membela kalimat laa ilaaha illallaah. Yang Allah sebut dalam ayat
ini dengan kalimat taqwa. Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ قَدْ أَذْهَبَ عَنْكُمْ عُبِّيَّةَ
الْجَاهِلِيَّةِ وَفَخْرَهَا بِالآبَاءِ مُؤْمِنٌ تَقِىٌّ وَفَاجِرٌ شَقِىٌّ
وَالنَّاسُ بَنُو آدَمَ وَآدَمُ مِنْ تُرَابٍ
Sesungguhnya Allah telah
menghilangkan dari hati kalian sifat kesombongan jahiliyah dan kebanggaan
terhadap nenek moyang. Manusia hanya ada dua, mukmin bertaqwa atau orang bejat
yang celaka. Semua manusia adalah anak Adam dan Adam diciptakan dari tanah. (Ahmad 8970, Abu Daud 5118 dan
dishahihkan Syuaib al-Arnauth)
4 Perkara
Jahiliyah
Jika kita perhatikan, 4 perkara
ini merupakan sumber kesengsaraan bagi umat. Manusia menjadi sangat tidak
tertata, tidak beradab, ketika mereka melanggar 4 perkara ini,
Pertama, prasangka jahiliyah, itulah
suudzan kepada Allah yang merupakan lambang kerusakan hati dan aqidah. Dan
semua kerusakan aqidah di tengah umat, sumbernya adalah dzan jahiliyah. Memiliki
prasangka yang buruk tentang Allah.
Kedua, hukum jahiliyah, itulah setiap
aturan yang melanggar syariat. Yang merupakan sumber kerusakan tatanan
masyarakat. Ketika manusia dibiarkan meraba untuk membuat aturan sendiri dengan
spekulasi akalnya, bisa dipastikan akan ada banyak kedzaliman dan ketimpangan.
Sehingga mereka butuh aturan syariat, agar mareka bisa lebih terkendali.
Ketiga, tabarruj jahiliyah, pamer
keindahan tubuh di tengah masyarakat. Yang merupakan lambang kerusakan wanita.
Ketika mereka dibiarkan bebas, tidak dijaga kehormatannya, pamer aurat di
sembarang tempat, maka maksiat akan mewabah di tengah masyakat.
Keempat, fanatisme jahiliyah. Cinta dan
benci karena golongan. Memberikan pembelaan karena kepentingan golongan.
Sehingga rela menolak kebenaran demi golongan.
Fanatis terhadap sesuatu yang
tidak maksum, adalah sumber terbesar manusia menolak kebenaran.
Jika kita renungkan, semua
penyakit ini adalah sumber kehinaan bagi umat.
Allahu a’lam
0 komentar:
Posting Komentar