Assalamu’alaikum
Mohon penjelasan tentang hadis: Penduduk surga kelak
kebanyakan adalah kaum miskin.
Syukron. Jazakallahu khairan
Syukron. Jazakallahu khairan
Dari: Abu Nadia
Jawaban:
Wa’alaikumussalam
Jawaban:
Wa’alaikumussalam
Dari Haritsah bin Wahb radhiallahu ‘anhu bhwa
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
ألا أخبركم بأهل الجنة؟ قالوا: بلي، قال: كل ضعيف متضعف، لو أقسم على
الله لأبره
“Maukah kusampaikan kepada kalian tentang ahli surga?” Para
sahabat menjawab. “Tentu.” Beliau bersabda, “Orang-orang yang lemah dan
diremehkan. Andaikan orang ini bersumpah atas nama Allah (berdoa), pasti Allah
kabulkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)
An-Nawawi dalam syarah hadis ini menyatakan:
ومعناه يستضعفه الناس، ويحتقرونه، ويتجبرون عليه، لضعف حاله في
الدنيا، والمراد أن أغلب أهل الجنة هؤلاء … وليس المراد الاستيعاب
Makna hadis: “Dia diremehkan masyarakat, dianggap hina, suka
disuruh-suruh. Karena dia lemah dari sisi dunianya. Maksud hadis ini adalah
umumnya penduduk surga orangnya semacam itu, bukan maksudnya seluruh penduduk
surga.” (Syarh Muslim An-Nawawi, 17:187)
Dari Usamah bin Zaid radhiallahu ‘anhu, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
قمت على باب الجنة، فكان عامة من دخلها المساكين، وأصحاب الجد
محبوسون غير أن أصحاب النار قد أمر بهم إلى النار
“Saya pernah berdiri di pintu surga, ternyata umumnya orang yang
memasukinya adalah orang miskin. Sementara orang kaya tertahan dulu (masuk
surga). Hanya saja, penduduk neraka sudah dimasukkan ke dalam neraka.” (HR.
Ahmad, Bukhari, dan Muslim)
Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
اطلعت في الجنة، فرأيت أكثر أهلها الفقراء
“Saya pernah melihat surga, aku lihat kebanyakan penduduknya
adalah orang miskin.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Sikap yang tepat terkait hadis di atas adalah mengimani
sebagaimana yang disampaikan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Hadis ini tidaklah menunjukkan bahwa orang kaya tidak masuk surga, namun orang
yang kaya tertahan, sebelum orang yang miskin memasukinya.
Allahu a’lam
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)
0 komentar:
Posting Komentar