Selasa, 24 Oktober 2017

Apa saja pembagian Iradah (kehendak)?
Jawaban:

Iradah dibagi menjadi dua bagian:

Pertama iradah kauniyah.
Kedua, iradah syar’iyyah.
Segala sesuatu yang berarti kehendak termasuk iradah kauniyah, sedangkan sesuatu yang bermakna cinta berarti iradah syar’iyyah. Contoh dari iradah syar’iyyah adalah firman Allah,
وَاللهُ يُرِيدُ أَن يَتُوبَ عَلَيْكُمْ وَيُرِيدُ الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الشَّهَوَاتِ أَن تَمِيلُوا مَيْلاً عَظِيمًا
“Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran).” (QS. An-Nisa: 27)
Kata “hendak” di sini berarti cinta (senang) bukan berarti kehendak, karena jika makna kata “hendak” itu adalah bahwa “Allah hendak menerima taubat kalian,” tentu Dia akan menerima taubat semua manusia dan ini adalah sesuatu yang tidak mungkin karena kebanyakan manusia adalah orang-orang kafir (tidak bertaubat). Jadi makna “Hendak menerima taubatmu” adalah senang menerima taubatmu dan kecintaan Allah terhadap sesuatu tidak mesti terjadi. Karena hikmah ilahiyah tertentu, kadang mengharuskan sesuatu tidak terjadi.
Contoh dari iradah kauniyah adalah firman Allah,
إِن كَانَ اللهُ يُرِيدُ أَن يُغْوِيَكُمْ هُوَ رَبُّكُمْ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ
“Sekiranya Allah hendak menyesatkan kamu, Dia adalah Tuhanmu dan kepada-Nya-lah kamu dikembalikan.” (QS. Huud: 34)
Karena Allah tidak senang menyesatkan manusia, maka tidak sah memberikan makna bahwa Allah senang menyesatkan kalian, tetapi maknanya adalah jika Allah hendaknya menyesatkan kalian.
Tetapi jika kami ditanya, apa perbedaan antara iradah kauniyah dan iradah syar’iyyah bila dilihat dari tujuan kejadiannya?
Kami jawab, iradah kauniyah pasti terjadi jika Allah menghendaki itu terjadi, seperti yang difirmankan-Nya,
إِنَّمَآأَمْرُهُ إِذَآأَرَادَ شَيْئًا أَن يَقُولَ لَهُ كُن فَيَكُونُ
“Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya, ‘Jadilah!’ maka terjadilah ia.” (QS. Yaasin: 82)
Sedangkan iradah syar’iyyah kadang terealisasi dan kadang tidak; karena iradah syar’iyyah berarti cinta (senang) dan Allah tidak senang kemaksiatan, tetapi jika Dia menghendakinya itu bisa terjadi, karena segala sesuatu yang ada di langit dan bumi terjadi atas kehendak-Nya.
Sumber: Tuntunan Tanya Jawab Akidah, Shalat, Zakat, Puasa dan Haji (Fatawa Arkanul islam), Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin, Darul Falah, 2007
Artikel www.KonsultasiSyariah.com

0 komentar:

Follow kumpulan tanya jawab islam dan keluarga

Calendar holidays by Excel Calendar

Disclaimer

i don't own anything in this blog. all articles, images, videos belong to its owners / creator. if you think this useful feel free to share, rewrite, or copy
twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Info Harga Komoditi/Pangan

Flag Counter



Data Provided By Google Analytics

Diberdayakan oleh Blogger.

Mari gabung agar kenal & tidak terjerat riba/bunga bank

Bantuan hukum bagi yang terjerat riba (bunga bank)

Pencarian tentang Islam

yufid.com

[Disebutkan keadaan manusia di hari kiamat, "Alangkah baiknya kiranya aku dulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini". QS Al-Fajr : 24]'


Orang ini menyebut akhirat dengan HIDUPKU. Artinya, sekarang ini KEHIDUPAN KITA BELUM DIMULAI

(-_-)

Video Pilihan

Paling Banyak Dibaca

Our Facebook Page