Penanya:
Syaikh kami –semoga Allah selalu menjaga Anda-, termasuk taufiq yang Allah berikan kepada kebanyakan para penuntut ilmu, yaitu menghadiri (kajian) Muqaddimah Shahih Muslim melalui penjelasan Anda. Akan tetapi nikmat ini, yaitu kaedah-kaedah yang disebutkan oleh Imam Muslim menjadi rancu atas sebagian (mereka). Diantara mereka, ada yang mengaplikasikannya terhadap sebagian saudaranya dari kalangan ahli sunnah.
Syaikh kami –semoga Allah selalu menjaga Anda-, termasuk taufiq yang Allah berikan kepada kebanyakan para penuntut ilmu, yaitu menghadiri (kajian) Muqaddimah Shahih Muslim melalui penjelasan Anda. Akan tetapi nikmat ini, yaitu kaedah-kaedah yang disebutkan oleh Imam Muslim menjadi rancu atas sebagian (mereka). Diantara mereka, ada yang mengaplikasikannya terhadap sebagian saudaranya dari kalangan ahli sunnah.
Apabila ada seorang ulama
berijtihad membid’ahkan seseorang, namun (ulama) yang lain menyelisihinya, maka
mereka mengharuskan yang selain mereka untuk membid’ahkannya. Kemudian mereka
berpindah kepada orang-orang yang menyelisihi mereka, lantas mereka pun
memboikotnya dan memperingatkan manusia agar menjauh darinya, dengan keyakinan
bahwa inilah manhaj Salaf.
Padahal akidah kedua belah pihak
adalah satu dan manhaj keduanya juga satu. Sementara di sebagian besar negeri
mereka ini sudah tersebar kesyirikan, perbuatan sihir, dan tasawwuf. Apa
nasehat (Syaikh) yang dapat menjelaskan kebenaran dan mempersatukan barisan?
Jawab:
Bahwasanya orang yang diberi taufiq oleh Allah, hendaknya menjelaskan kebenaran, dan memohon petunjuk kepada Allah untuk orang yang diberi penjelasan tersebut. Namun sesudah itu dia tidak perlu memantau (perihal)nya, (sehingga) bila orang yang diberi penjelasan tidak melakukan (yang dijelaskan kepadanya) itu, dia pun diboikot dan tidak diajak bicara, seperti yang terjadi pada sebagian penuntut ilmu yang kecil.
Bahwasanya orang yang diberi taufiq oleh Allah, hendaknya menjelaskan kebenaran, dan memohon petunjuk kepada Allah untuk orang yang diberi penjelasan tersebut. Namun sesudah itu dia tidak perlu memantau (perihal)nya, (sehingga) bila orang yang diberi penjelasan tidak melakukan (yang dijelaskan kepadanya) itu, dia pun diboikot dan tidak diajak bicara, seperti yang terjadi pada sebagian penuntut ilmu yang kecil.
Mereka tidak mengetahui sedikit
pun tentang agama, sedangkan mereka berada di Eropa, di timur, maupun di barat.
Yakni mereka sedikit pun tidak mengetahui perkara-perkara yang mendasar tentang
agama, akan tetapi mereka terkontaminasi dengan masalah pembid’ahan dan boikot.
Yakni si Fulan membid’ahkan si Fulan dan barangsiapa yang tidak membid’ahkannya
berarti dia juga ahli bid’ah dan diboikot. Ini bukanlah metode Salaf.
Dahulu Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz
–rahimahullah- tidak melakukan yang demikian itu. Alangkah banyak bantahan
beliau, tetapi beliau sibuk dengan ilmu, dan beliau tidak memantau (perihal)
orang yang beliau bantah. Beliau hanya menjelaskan kebenaran kemudian beliau
berjalan diatas kegiatan ilmu. Inilah metode yang benar.
Adapun yang diperbuat oleh
orang-orang kecil dari para penuntut ilmu yang berada di berbagai tempat,
sedangkan mereka tidak mempunyai ilmu sedikit pun, mereka hanya menghadapi
saudara-saudara mereka, si Fulan ahli bid’ah bila engkau tidak membid’ahkannya
maka kami akan membid’ahkanmu, padahal saudaranya itu termasuk ahli sunnah.
Pembicaraan ini terhadap sesama
ahli sunnah bukan dalam Pembicaraan terhadap sekumpulan ahli bid’ah. Karena
terkadang diantara ahli sunnah terjadi sesuatu yang disandarkan kepada mereka,
bisa jadi benar dan bisa jadi tidak benar, namun perbuatan yang seperti ini
tidak diperbolehkan.
Dan hal ini juga tidak dikenal
dari Salaf umat ini, bahwa salah seorang diantara mereka bila berbuat kesalahan
maka dia diboikot, dibid’ahkan, dan manusia dituntut untuk membid’ahkannya atau
memboikotnya. Ini bukan bagian manhaj salaf.
Contoh yang paling dekat, yaitu
guru kami Syaikh Abdul ‘Aziz bin Baz, Allah telah memberi kemanfaatan dengan
(keberadaan)nya, kemanfaatannya telah mencapai berbagai penjuru (dunia),
melalui kedua tangannya telah lahir kebaikan yang cukup banyak, dan
bantahan-bantahan beliau juga cukup banyak, tetapi beliau menyibukkan diri
dengan ilmu.
Tidak pernah kepedulian beliau,
bila beliau membid’ahkan seseorang, lantas beliau mengatakan harus mengambil
ini, bila tidak (maka) barangsiapa yang tidak membid’ahkannya berarti dia menjadi
seorang ahli bid’ah dan diboikot. Hal ini tidak pernah terjadi dari syaikh dan
tidak pula dari orang-orang yang berjalan di atas jalan beliau rahimahullah.
Link Audio:
https://www.dropbox.com/s/ragaouo4jdlovia/AUD-20131220-WA0003.aac
(Source: http://almaidani.net/boikot-ini-bukan-manhaj-salaf/)
0 komentar:
Posting Komentar