Bagaimana hukum mencuci pakaian
najis yang dicampur dengan pakaian suci, dengan mesin cuci…
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu
‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Inti dari mencuci najis adalah
menghilangkan zat najis itu dari benda suci yang sedang dicuci. Membersihakan
najis di pakaian, berarti menghilangkan zat najis di pakaian. Ketika najis itu
dalam bentuk cairan, bisa dihilangkan dengan cara disiram, sampai zat najisnya
hilang.
Kemudian, di sana ada
pertimbangan, ketika pakaian yang najis dicampur dengan air dan pakaian yang
suci, bisa dipastikan najis itu akan mencemari yang lainnya.
Oleh karena itu, idealnya,
sebelum pakaian yang najis ini dicuci bersama pakaian yang suci, sebaiknya
pakaian ini dibilas dulu secara terpisah. Untuk merontokkan najisnya. Setelah
itu bisa dimasukkan ke mesin cuci, untuk dicuci bersama pakaian yang suci
lainnya.
Bagaimana jika langsung
dicampur?
Benda suci bisa berubah menjadi
najis apabila benda itu terkena najis dan menyebabkan perubahan bau, rasa, atau
warnanya. Karena itu, ketika pakaian najis dicuci bersama pakaian suci, di sana
ada 2 kemungkinan:
[1] Airnya sedikit, sehingga
menyebabkan kontaminasi najis
[2] Airnya banyak, sehingga semua
najis bisa hilang dan tidak menempel di pakaian yang suci.
Imam Ibnu Baz mengatakan,
إذا غسلت الثياب المختلطة بماء كثير يزيل آثار النجاسة, ولا يتغير
بالنجاسة، فإن الثياب كلها تطهر بذلك; لقوله صلى الله عليه وسلم: ( إن الماء طهور
لا ينجسه شيء ) أخرجه الإمام أحمد, وأبو داود, والنسائي, والترمذي بإسناد صحيح
Apabila pakaian dicuci dengan
cara dicampur (yang najis), dengan menggunakan air yang banyak, sehingga bisa
menghilangkan semua bekas najis, dan tidak mengalami kontaminasi najis, maka
semua pakaian dianggap suci. Berdasarkan sabda Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya air itu suci, dan tidak bisa
berubah menjadi najis karena benda lain.” Hadis riwayat Ahmad, Abu Daud, Nasai,
dan Turmudzi dengan sanad shahih.
Selanjutnya beliau mengingatkan,
والواجب على من يتولى ذلك أن يتحرى ويجتهد في استعمال الماء الكافي
لتطهير وتنظيف الجميع. وإذا علمت الثياب النجسة من الثياب الطاهرة فالأحوط: أن
تُغسل الثياب النجسة وحدها بما يكفيها من الماء, ويزيل أثر النجاسة, مع بقاء الماء
على طهوريته لم يتغير بالنجاسة. والله ولي التوفيق
Dan wajib bagi yang mencuci,
hendaknya berusaha menggunakan air yang cukup, untuk mencuci dan membersihkan
semuanya. Jika anda bisa memilah antara pakaian suci dan pakaian najis, maka
yang lebih hati-hati, anda cuci pakaian najis disendirikan, dengan air yang
cukup, sampai zat najisnya hilang, sehingga air untuk mencuci tetap suci, tidak
berubah dengan najis.
Allahu waliyyut taufiq…
(Majmu’ Fatawa, Ibnu Baz, 10/205)
Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur
Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
0 komentar:
Posting Komentar