Bagaimana jika ada orang yang mengatakan, ‘Saya membenci semua
orang yang berjenggot’ apakah dia masih muslim?
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Seharusnya setiap manusia mempertimbangkan setiap kalimat yang
keluar dari lisannya. Bisa jadi kita menganggap itu biasa, padahal hakekatnya
itu musibah besar baginya di akhirat.
Allah berfirman,
وَتَحْسَبُونَهُ هَيِّنًا وَهُوَ عِنْدَ اللَّهِ عَظِيمٌ
“Kalian menyangka itu remeh, padahal itu masalah besar di sisi
Allah.” (QS. an-Nur: 15)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
mengingatkan, ada sebagian hamba Allah yang dia terjerumus ke dalam neraka,
hanya gara-gara satu kalimat yang dia anggap remeh.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ الْعَبْدَ لَيَتَكَلَّمُ بِالْكَلِمَةِ مَا يَتَبَيَّنُ فِيهَا
، يَزِلُّ بِهَا فِى النَّارِ أَبْعَدَ مِمَّا بَيْنَ الْمَشْرِقِ
Sesungguhnya ada hamba yang mengucapkan satu kalimat tertentu,
yang tidak dia pikirkan akibatnya, namun menyebabkan dia tergelincir ke dalam
neraka, yang dalamnya sejauh timur dan barat. (HR.
Ahmad 9157 & Bukhari 6477)
Kebencian, Bisa Jadi Sumber Petaka
Ini termasuk senjata bagi setan untuk menyulut sejuta permusuhan.
Orang yang benci karena nafsu, lebih berpotensi untuk mengucapkan
kalimat jelek, jahat, dst. Karena itulah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam sering memohon kepada Allah, agar beliau dibimbing untuk selalu
mengucapkan kalimat yang baik ketika sedang cinta atau benci.
Dari Ammar bin Yasir radhiyallahu ‘anhuma,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering membaca doa
berikut dalam shalat,
اَللَّهُمَّ نَسْأَلُكَ كَلِمَةَ الحَقِّ فِي الرِضَا وَالغَضَبِ
Ya Allah, kami memohon kepada-Mu kalimat haq ketika ridha (sedang)
dan marah. (HR. Nasai 1313 dan dishahihkan al-Albani).
Para Nabi ‘alahimus shalatu was salam Berjenggot
Realita yang perlu disadarkan kepada semua yang membenci jenggot,
bahwa para Nabi dan Rasul, mereke berjenggot.
Ketika Allah menceritakan tentang Musa dengan Harus, Allah
sebutkan bahwa Harun berjenggot.
قَالَ يَا ابْنَ أُمَّ لَا تَأْخُذْ بِلِحْيَتِي وَلَا بِرَأْسِي
إِنِّي خَشِيتُ أَن تَقُولَ فَرَّقْتَ بَيْنَ بَنِي إِسْرَائِيلَ وَلَمْ تَرْقُبْ
قَوْلِي
“Harun menjawab’ “Hai putera ibuku, janganlah kamu pegang
janggutku dan jangan (pula) kepalaku; sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan
berkata (kepadaku): “Kamu telah memecah antara Bani Israil dan kamu tidak
memelihara amanatku.” (QS. Thaha: 94).
Ini terjadi ketika Bani Israil menyembah patung anak sapi, hingga
Musa marah kepada Harun.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam berjenggot
Junjungan kita yang mulia, Rasulullah Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam, beliau memelihara jenggot.
Jabir bin Samurah radhiyallahu ‘anhu menceritakan,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَدْ شَمِطَ مُقَدَّمُ
رَأْسِهِ وَلِحْيَتِهِ وَكَانَ إِذَا ادَّهَنَ لَمْ يَتَبَيَّنْ وَإِذَا شَعِثَ
رَأْسُهُ تَبَيَّنَ وَكَانَ كَثِيرَ شَعْرِ اللِّحْيَةِ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beruban
di bagian depan rambut beliau dan jenggot beliau. Jika diberi minyak, tidak
kelihatan. Jika lagi tidak tertata, uban itu kelihatan. Dan jenggot beliau
lebat. (HR. Muslim 6230)
Hadis yang lain, dari al-Barra’ bin Azib radhiyallahu
‘anhu, beliau menceritakan ciri fisik Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- رَجِلاً مَرْبُوعًا
عَرِيضَ مَا بَيْنَ الْمَنْكِبَيْنِ كَثَّ اللِّحْيَةِ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lelaki yang tidak terlalu
tinggi dan tidak pendek. Lebar dadanya, dan jenggotnya lebat. (HR. Nasa’i 5249)
Para nabi yang lain, memelihara jenggot. Memang tidak ada teks
khusus yang menyebutkan nama mereka. Namun dinyatakan secara umum dalam hadis,
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
عَشْرٌ مِنَ الْفِطْرَةِ قَصُّ الشَّارِبِ وَإِعْفَاءُ اللِّحْيَةِ
وَالسِّوَاكُ وَاسْتِنْشَاقُ الْمَاءِ
“Ada 10 ajaran fitrah (diantaranya): mencukur kumis,
membiarkan jenggot, bersiwak, membersihkan hidung dengan air…” (HR. Muslim 627, Nasai 5057, dan yang lainnya).
Diantara makna ajaran fitrtah adalah ajaran para nabi. Karena
mereka mengajak manusia untuk kembali kepada fitrahnya atau mentauhidkan Allah
dan mengikuti ajaran Allah.
Membenci Semua Orang yang Berjenggot
Membenci semua orang yang berjenggot, otomatis di dalamnya
membenci Nabi Harun ‘alahis salam, membenci Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam, dan bahkan membenci para nabi yang berjenggot.
Dia sangka ini kalimat remeh, padahal itu berat dalam syariat..
Tek jauh berbeda ketika menuduh jenggot bikin otak makin kacau,
karena kecerdasannya ketarik ke jenggot. Kita semua jadi saksi atas ucapannya.
Dan Allah Maha Tahu lagi Maha Kuasa..
Semoga Allah melindungi umat islam dari kejahatan kaum liberal..
amin.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan
Pembina Konsultasisyariah.com)
0 komentar:
Posting Komentar