Dinginnya Neraka
Alhamdulillah,
shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Di rumaysho.com
dahulu pernah disinggung mengenai amalan ibadah di musim dingin di sini. Saat ini ada faedah lainnya
yang kami peroleh dari penjelasan Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah ketika beliau membahas
faedah-faedah di musim dingin (asy
syitaa’). Di antara faedah
yang beliau rahimahullah sebutkan bahwasanya musim
dingin (winter) mengingatkan akan zamharir jahannam (dingin bekunya jahannam), yang
siksa jahnnam wajib kita berlindung pada Allah darinya.
Di antara yang
menunjukkan akan dinginnya neraka adalah riwayat berikut. Dari Abu Hurairah dan
Abu Sa’id Al Khudri, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
إذا
كان يوم شديد البرد فإذا قال العبد : لا إله إلا الله ما أشد برد هذا اليوم : اللهم
أجرني من زمهرير جهنم قال الله تعالى لجهنم : إن عبدا من عبادي استجار بي من
زمهريرك و إني أشهدك أني قد أجرته قالوا ما زمهرير جهنم قال : بيت يلقى فيه الكفر
فيتميز من شدة البرد
“Jika hari begitu amat dingin,
lalu seorang hamba mengucapkan ‘Laa ilaha illallah, maa asyaddu bardin hadzal
yaum: Allahumma aajirni min zamharir jahannam’ (Tidak ada sesembahan yang
berhak disembah melainkan Allah begitu dingin hari ini. Ya Allah,
selamatkanlah aku dari dingin bekunya jahannam). Allah Ta’ala kemudian
berfirman kepada jahannam, “Sesungguhnya di antara hamba-Ku, meminta
perlindungan pada-Ku dari dingin bekumu, dan aku bersaksi padamu bahwa aku
telah melindungi dari dingin tersebut.” Mereka berkata, “Apa itu zamharir
jahannam?” Dia menjawab, “Itu adalah rumah yang orang kafir dilemparkan di
dalamnya, lantas mereka terasing karena saking dinginnya.”[1]
Dari hadits ini,
Syaikh Hammad Al Hammad[2] hafizhohullah berkata bahwa disyariatkan
membaca dzikir yang disebutkan dalam hadits tersebut ketika mendapati hawa atau
cuaca yang amat dingin seperti ketika winter.
Dalam hadits muttafaqun ‘alaih,
dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda,
اشْتَكَتِ
النَّارُ إِلَى رَبِّهَا فَقَالَتْ يَا رَبِّ أَكَلَ بَعْضِى بَعْضًا. فَأَذِنَ
لَهَا بِنَفَسَيْنِ نَفَسٍ فِى الشِّتَاءِ وَنَفَسٍ فِى الصَّيْفِ فَهُوَ أَشَدُّ
مَا تَجِدُونَ مِنَ الْحَرِّ وَأَشَدُّ مَا تَجِدُونَ مِنَ الزَّمْهَرِيرِ
“Neraka berkata; ‘Ya Rabbi, kami
memakan satu sama lainnya, (maka izinkanlah kami untuk bernapas!)’ Maka Allah
mengizinkan untuk bernapas dua kali, napas ketika musim dingin dan napas ketika
musim panas. Hawa yang amat panas, itu adalah dari panasnya neraka. Hawa yang
amat dingin, itu adalah dari dinginnya (dingin bekunya) neraka.”[3]
Lihatlah
yang Terjadi pada Penduduk Neraka!
Dari Ka’ab, ia
berkata, “Sesungguhnya di neraka terdapat dingin yaitu zamharir (dingin yang amat beku), yang
ini bisa membuat kulit-kulit terlepas hingga mereka (yang berada di neraka)
meminta pertolongan pada panasnya neraka.”
‘Abdul Malik bin
‘Umair berkata, “Telah sampai padaku bahwa penduduk neraka meminta pada penjaga
neraka untuk keluar pada sisi neraka. Mereka pun keluar ke sisi, namun mereka
disantap oleh zamharir atau dinginnya neraka. Hingga
mereka pun akhirnya kembali ke neraka. Dan mereka menemukan dingin yang tadi
mereka dapatkan.”[4]
Al
Qur’an Membicarakan Tentang Dinginnya Neraka
Hal ini dapat kita
lihat pada surat An Naba’, Allah Ta’ala berfirman,
لَا
يَذُوقُونَ فِيهَا بَرْدًا وَلَا شَرَابًا (24) إِلَّا حَمِيمًا وَغَسَّاقًا (25)
جَزَاءً وِفَاقًا (26)
“Mereka tidak merasakan
kesejukan di dalamnya dan tidak (pula mendapat) minuman, selain air yang
mendidih dan ghossaq, sebagai pambalasan yang setimpal.” (QS. An Naba’: 24-26).
Allah Ta’ala juga berfirman,
هَذَا
فَلْيَذُوقُوهُ حَمِيمٌ وَغَسَّاقٌ
“Inilah (azab neraka), biarlah
mereka merasakannya, (minuman mereka) air yang sangat panas dan air yang sangat
dingin (ghossaq).”
(QS. Shaad: 57)
Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma berkata, “Yang dimaksud ghossaq adalah dingin beku dari neraka,
dan seseorang seperti terpanggang dengannya.” Mujahidrahimahullah berkata, “Ghossaq adalah sesuatu yang tidak mampu
seseorang sentuh karena begitu dinginnya.” Ada ulama pula yang mengatakan, “Ghossaq adalah dingin yang baunya begitu
busuk”.
Faedah
1. Neraka
bukan hanya panas, juga mengalami dingin (yang amat dingin).
2. Hawa
yang amat panas, itu adalah dari panasnya neraka. Hawa yang amat dingin, itu
adalah dari dinginnya neraka.
3. Cuaca
yang amat panas dan dingin seharusnya mengingatkan kita akan neraka, sehingga
kita pun seharusnya meminta perlindungan pada Allah dari siksanya yang begitu
mengerikan.
Do’a
yang Amat Bagus untuk Dihafal
Do’a ini amat baik
untuk dihafal, berisi permintaan agar dimasukkan ke surga dan dilindungi dari
neraka.
اللَّهُمَّ
إِنِّى أَسْأَلُكَ الْجَنَّةَ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ
وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ النَّارِ وَمَا قَرَّبَ إِلَيْهَا مِنْ قَوْلٍ أَوْ عَمَلٍ
وَأَسْأَلُكَ أَنْ تَجْعَلَ كُلَّ قَضَاءٍ قَضَيْتَهُ لِى خَيْرًا
“Allahumma inni as-alukal
jannah, wa maa qorroba ilaihaa min qoulin aw ‘amal, wa a’udzu bika minan naari
wa maa qorroba ilaiha min qoulin aw ‘amal, wa as-aluka an taj’ala kulla
qodho-in qodhoitahu lii khoiroo”
(Ya Allah, aku meminta surga pada-Mu serta perkataan atau amal yang mengantarkan
padanya. Ya Allah, aku berlindung pada-Mu dari neraka serta perkataan atau amal
yang mengantarkan padanya. Ya Allah, jadikanlah setiap takdir yang Engkau
peruntukkan untukku adalah baik)[5]
Semoga Allah
menyelematkan kita dari siksa Jahannam dengan karunia dan kemuliaan-Nya.
Alhamdulillahilladzi
bi ni’matihi tatimmush sholihaat.
Referensi:
Lathoif Al Ma’arif,
Ibnu Rajab Al Hambali, Al Maktab Al Islam, hal. 574-576.
Khutbah Jum’at oleh
Syaikh Hammad Al Hammad, 11 Muharram 1432 H di Masjid Kabir Jami’ah Malik Su’ud
(King Saud University)
Program Hadits
Maktabah Asy Syamilah
Prepared in the
blessed morning in Riyadh-KSU, on 13rd Muharram 1432 H (19/12/2010)
By: Muhammad Abduh
Tuasikal
0 komentar:
Posting Komentar