Bagaimana cara mengatasi galau? Soalnya ini penyakitnya para
remaja.
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Sebelumnya mohon maaf, sebenarnya kami kesulitan memahami arti
kata ‘galau’. Banyak orang sering menggunakannya, namun terkadang mereka
kesulitan menyebutkan batasannya. Kami mencoba googling, ketemu beberapa
keterangan unik tentang galau.
Ada yang bilang, “galau itu adalah perasaan kacau dalam hati,
bingung harus memilih, bisa juga ragu-ragu.”
Ada juga yang bilang, “Galau itu ketika orang itu tengah kosong,
dan itu berasal dari hati.”
Ada yang mengatakan, “Perasaan kacau gara-gara cinta.”
Jika kita merujuk pada KBBI, galau diartikan dengan kacau, tidak
karuan.
Menyimak banyak definisi malah bikin kita galau untuk memahami
kata galau. Tapi pada intinya kita bisa menyimpulkan, galau adalah perasaan
kacau, karena memikirkan masa depan atau bingung menentukan pilihan.
Obsesi Manusia
Bagian dari karakter manusia, mereka memiliki obsesi dan
harapan. Dan karena karakternya yang tamak, obsesi itu selalu berkembang. Dari
Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
لَوْ كَانَ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ مَالٍ لاَبْتَغَى
ثَالِثًا ، وَلاَ يَمْلأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ
Jika manusia memiliki dua lembah penuh dengan harta, pasti dia
akan mencari lembah harta ketiga. Tidak ada yang bisa memenuhi perut anak Adam,
selain tanah. (HR. Bukhari 6436 & Muslim 2462)
Tidak ada yang bisa menghentikan manusia untuk selalu mengejar
obsesinya, selain kematian.
Anda bisa perhatikan gambar berikut,
Sahabat Ibnu Mas’ud pernah menceritakan penjelasan Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallamtentang karakter manusia,
خَطَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطًّا
مُرَبَّعًا، وَخَطَّ خَطًّا فِي الْوَسَطِ خَارِجًا مِنْهُ، وَخَطَّ خُطَطًا
صِغَارًا إِلَى هَذَا الَّذِي فِي الْوَسَطِ مِنْ جَانِبِهِ الَّذِي فِي
الْوَسَطِ، وَقَالَ: هَذَا الْإِنْسَانُ، وَهَذَا أَجَلُهُ مُحِيطٌ بِهِ، أَوْ
قَدْ أَحَاطَ بِهِ، وَهَذَا الَّذِي هُوَ خَارِجٌ أَمَلُهُ، وَهَذِهِ الْخُطَطُ
الصِّغَارُ الْأَعْرَاضُ، فَإِنْ أَخْطَأَهُ هَذَا نَهَشَهُ هَذَا، وَإِنْ
أَخْطَأَهُ هَذَا نَهَشَهُ هَذَا
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah
membuat bangun segi empat, lalu beliau membuat garis lurus di tengahnya yang
menembus bangun segi empat itu. Kemudian beliau membuat garis kecil-kecil
menyamping diantara garis tengah itu. Lalu beliau bersabda,
“Ini manusia. Dan ini
ajalnya, mengelilinginya. Dan garis yang menembus bangun ini adalah obsesinya.
Sementara garis kecil-kecil ini adalah rintangan hidup. Jika dia berhasil
mengatasi rintangan pertama, dia akan tersangkut rintangan kedua. Jika dia
berhasil lolos rintangan kedua, dia tersangkut rintangan berikutnya.” (HR. Bukhari 6417).
Pelajaran hadis,
Bahwa sejatinya semua manusia mengalami galau, karena tidak ada
satupun manusia yang tahu masa depannya. Sementara mereka semua berharap bisa
mendapatkan cita-citanya. Allah berfirman,
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا
“Tidak ada satupun jiwa yang mengetahui apa yang akan dia
kerjakan besok.” (QS. Luqman: 34)
Pelajaran lain, bahwa kita selalu memikirkan obasesi yang belum
pasti, namun kita sering melupakan sesuatu yang pasti, yaitu kematian.
Karena itu, semata mengalami galau, pikiran kacau, bingung dalam
menentukan arah hidup, bukanlah kesalahan. Hampir semua manusia mengalaminya.
Yang lebih penting adalah mengatasi kondisi galau, sehingga tidak sampai
menyeret kita kepada jurang maksiat.
Ada beberapa saran yang bisa kita lakukan, untuk mengurangi rasa
galau,
Pertama, Sibukkan Diri dengan Semua yang Bermanfaat
Secara garis besar, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam telah memberikan panduan, agar manusia selalu maju menuju lebih
baik dalam menghadapi hidup.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu,
Rasullullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اِحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ, وَاسْتَعِنْ بِاَللَّهِ, وَلَا
تَعْجَزْ, وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلَا تَقُلْ: لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَانَ كَذَا
وَكَذَا, وَلَكِنْ قُلْ: قَدَّرَ اَللَّهُ وَمَا شَاءَ فَعَلَ; فَإِنَّ لَوْ
تَفْتَحُ عَمَلَ اَلشَّيْطَانِ
Bersemangatlah untuk mendapatkan apa yang manfaat bagimu,
mintalah pertolongan kepada Allah, dan jangan lemah. Jika kalian mengalami
kegagalan, jangan ucapkan, ‘Andai tadi saya melakukan cara ini, harusnya akan
terjadi ini…dst.’ Namun ucapkanlah, ‘Ini taqdir Allah, dan apa saja yang dia
kehendaki pasti terjadi.’ Karena berandai-andai membuka peluang setan. (HR.
Ahmad 9026, Muslim 6945, Ibn Hibban 5721, dan yang lainnya).
Mari kita kupas setiap bagian dalam hadis di atas,
Pertama, sibukkan diri untuk selalu mengerjakan yang manfaat. Beliau
memberikan batasan, artinya, ini berlaku baik untuk manfaat dunia maupun
akhirat. Karena ketika kita sibuk dengan segala yang bermanfaat, kita
tidak memiliki waktu luang untuk melakukan perbuatan yang tidak manfaat,
apalagi berbahaya.
Ibnul Qoyim mengatakan,
من أعظم الأشياء ضرراً على العبد بطالته وفراغه، فإن النفس لا تقعد
فارغة، بل إن لم يشغلها بما ينفعها شغلته بما يضره ولا بد
Bahaya terbesar yang dialami seorang hamba, adalah adanya waktu
nganggur dan waktu luang. Karena jiwa tidak akan pernah diam. Ketika dia tidak
disibukkan dengan yang manfaat, pasti dia akan sibuk dengan hal yang
membahayakannya. (Thariq al-Hijratain, hlm. 413)
Seorang mukmin tidak perlu merasa kesulitan untuk mencari apa
yang manfaat baginya. Karena semua yang ada di sekitarnya, bisa menjadi
kegiatan yang bermanfaat baginya. Jika dia belum bisa melakukan kegiatan yang
manfaatnya luas, dia bisa awali dengan kegiatan yang manfaatnya terbatas.
Setidaknya dia gerakkan lisannya untuk berdzikir atau membaca al-Quran. Atau
berusaha menghafal al-Quran atau membaca buku yang bermanfaat.
Tidak ada istilah nganggur bagi seorang mukmin. Karena setiap
mukmin selalu sibuk dengan semua kegiatan yang manfaat.
Ibnu Mas’ud mengatakan,
إني لأمقت أن أرى الرجل فارغا لا في عمل دنيا ولا آخرة
Sungguh aku marah kepada orang yang nganggur. Tidak melakukan
amal dunia maupu amal akhirat. (HR. Thabrani dalam Mu’jam al-Kabir, 8539).
Kedua, jangan lupa diiringi dengan doa
Inilah kelebihan orang mukmin yng tidak dimiliki selain mukmin.
Setiap mukmin memiliki kedekatan hati dengan Rabnya. Karena mereka memiliki
harapan di sisi Rabnya, yang ini tidak dimiliki oleh orang kafir.
“mintalah pertolongan kepada Allah”
Mengingatkan agar kita tidak hanya bersandar dengan kerja yang
kita lakukan, tetapi harus diiringi dengan tawakkal kepada Allah. Karena
keberhasilan tidak mungkin bisa kita raih, tanpa pertolongan dari Allah.
Ketiga, jangan merasa lemah
Dalam melakukan hal yang terbaik dalam hidup, bisa dipastikan,
kita akan mengalami rintangan. Seorang mukmin, rintangan bukan sebab untuk
putus asa. Karena dia paham, rintangan pasti di sepanjang perjalanan hidupnya.
Kedua, Hindari Panjang Angan-angan
Terlalu ambisius menjadi orang sukses, memperparah kondisi galau
yang dialami manusia. Dia berangan-angan panjang, hingga terbuai dalam bayangan
kosong tanpa makna. Karena itulah, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam dan para sahabat mencela panjang angan-angan.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَزَالُ قَلْبُ الْكَبِيرِ شَابًّا فِى اثْنَتَيْنِ فِى حُبِّ
الدُّنْيَا ، وَطُولِ الأَمَلِ
Hati orang tua akan seperti anak muda dalam dua hal: dalam cinta
dunia dan panjang angan-angan. (HR. Bukhari 6420)
Ali bin Abi Thalib mengatakan,
إنّ أخوف ما أخاف عليكم اتّباع الهوى وطول الأمل، فأمّا اتّباع
الهوى فيصدّ عن الحقّ، وأمّا طول الأمل فينسي الآخرة. ألا وإنّ الدّنيا ارتحلت
مدبرة
“Yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah menikuti hawa
nafsu dan panjang angan-angan. Mengikuti hawa nafsu bisa menjadi penghalang
untuk memihak kebenaran. Panjang angan-angan bisa melupakan akhirat. Ketahuilah
bahwa dunia akan berlalu.
Ketiga, Jangan Merasa Didzalimi Taqdir
Ketika anda merasa lebih gagal dibandingkan teman anda,
ketika anda merasa lebih miskin dibandingkan rekan anda,
Ketika anda terkatung-katung di dunia kuliah, sementara teman
anda telah sukses di dunia kerja dan keluarga,
Anda tidak perlu berduka, karena duka anda tidak akan mengubah
nasib anda. Yang lebih penting kendalikan hati agar tidak hasad dan dengki.
Anda perlu mengingat hadis ini,
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasullullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلا تَنْظُرُوا
إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ فَإِنَّهُ أَجْدَرُ أَنْ لا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ
اللَّهِ عَلَيْكُمْ
Perhatikanlah orang yang lebih rendah keadaannya dari pada
kalian, dan jangan perhatikan orang yang lebih sukses dibandingkan kalian.
Karena ini cara paling efektif, agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah bagi
kalian. (HR. Ahmad 7657, Turmudzi 2703, dan Ibn Majah 4142)
Ketika anda melihat ada orang kafir yang bergelimang nikmat,
anda perlu ingat bahwa nikmat iman yang anda miliki.
Ketika anda melihat orang muslim ahli maksiat lebih sukses, anda
perlu ingat, Allah lebih mengunggulkan anda dengan taat.
Keempat, Jangan Lupakan Doa Memohon Kebaikan Dunia dan Akhirat
Diantara doa yang bisa anda rutinkan,
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِي
وَأَصْلِحْ لِي دُنْيَايَ الَّتِي فِيهَا مَعَاشِي وَأَصْلِحْ لِي آخِرَتِي
الَّتِي فِيهَا مَعَادِي وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِي فِي كُلِّ خَيْرٍ
وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِي مِنْ كُلِّ شَرٍّ
Ya Allah ya Tuhanku, perbaikilah bagiku agamaku sebagai benteng
urusanku; perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku;
perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku! Jadikanlah ya Allah
kehidupan ini mempunyai nilai tambah bagiku dalam segala kebaikan dan
jadikanlah kematianku sebagai kebebasanku dari segala kejahatan. (HR. Muslim
no. 2720).
Semoga Allah selalu membimbing kita untuk mendapatkan
kebahagiaan dunia dan akhirat. Amin
Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan
Pembina Konsultasisyariah.com)
0 komentar:
Posting Komentar