Shalat di Masjidil Haram Kapanpun?
Katanya di masjidil haram dibolehkan shalat di waktu kapanpun
termasuk setelah subuh. Apa benar? krn shalat jenazah d sini juga dilakukan
setelah subuh…
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Dalam hadis dari Jubair bin Muth’im radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam pernah berpesan kepada Bani Abdi Manaf yang
يَا بَنِى عَبْدِ مَنَافٍ لاَ تَمْنَعُوا أَحَدًا طَافَ بِهَذَا
الْبَيْتِ وَصَلَّى أَيَّةَ سَاعَةٍ شَاءَ مِنْ لَيْلٍ أَوْ نَهَارٍ
Wahai Bani Abdi Manaf, jangan kalian melarang siapapun untuk
thawaf di Baitullah ini, dan melaksanakan shalat di waktu kapanpun yang dia
kehendaki siang maupun malam. (HR. Nasai 592, Turmudzi 877, dan dishahihkan
al-Albani).
Setelah menyebutkan hadis ini, at-Turmudzi mengatakan,
وقد اختلف أهل العلم فى الصلاة بعد العصر وبعد الصبح بمكة فقال بعضهم
لا بأس بالصلاة والطواف بعد العصر وبعد الصبح. وهو قول الشافعى وأحمد وإسحاق
واحتجوا بحديث النبى -صلى الله عليه وسلم- هذا.
Ulama berbeda pendapat mengenai hukum shalat setelah asar dan
setelah subuh di Mekah. Sebagian ulama mengatakan tidak masalah shalat sunah
dan thawaf setelah asar dan subuh. Ini merupakan pendapat Imam as-Syafii, Imam
Ahmad, dan Ishaq bin Rahuyah. Mereka berdalil dengan hadis di atas.
وقال بعضهم إذا طاف بعد العصر لم يصل حتى تغرب الشمس وكذلك إن طاف
بعد صلاة الصبح لم يصل حتى تطلع الشمس. واحتجوا بحديث عمر أنه طاف بعد صلاة الصبح
فلم يصل وخرج من مكة حتى نزل بذى طوى فصلى بعد ما طلعت الشمس. وهو قول سفيان
الثورى ومالك بن أنس.
Sebagian mengatakan, jika ada yang thawaf setelah asar, maka
shalat sunah setelah thawaf dilaksanakan waktu maghrib. Demikian pula bagi yang
thawaf setelah subuh, maka tidak boleh shalat setelah thawaf sampai terbit
matahari. Mereka berdalil dengan hadis Umar, bahwa beliau pernah thawaf
setelah subuh, dan beliau tidak langsung shalat setelah thawaf, sampai beliau
keluar Mekah, lalu singgah di Dzi Tuwa dan shalat setelah terbit matahari. Ini
merupakan pendapat Sufyan at-Tsauri dan Imam Malik bin Anas. (Sunan Turmudzi,
3/479)
Penjelasan Turmudzi di atas seputar shalat pasca-thawaf. Dalam
penjelasan an-Nawawi, bolehnya shalat di waktu terlarang, juga berlaku untuk
semua shalat sunah
Dalam madzhab Syafi’iyah
قال أصحابنا: لا تكره الصلاة بمكة في هذه الأوقات، سواء في ذلك صلاة
الطواف وغيرها، هذا هو الصحيح المشهور عندهم
Para ulama madzhab kami berpendapat, tidak makruh shalat di Mekah
di waktu-waktu terlarang, baik shalat sunah setelah thawaf atau shalat sunah
lainnya. Inilah pendapat yang benar yang masyhur dalam madzhab Syafiiyah.
(al-Majmu’ Syarh Muhadzab, 4/179)
Dan hukum ini hanya berlaku khusus untuk masjidil haram dan tidak
berlaku untuk masjid lainnya.
Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan
Pembina Konsultasisyariah.com)
0 komentar:
Posting Komentar