Apa hukum donor
ginjal? Ada kakak beradik. Sang kakak mendonorkan salah satu ginjalnya
kepada adiknya. Alhamdulillah, keduany tetap bertahan hidup.
Jawab:
Bismillah was shalatu was
salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Islam memotivasi kita untuk
menjaga kelestarian hidup bersama. Allah berfirman,
وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ
جَمِيعًا
Barangsiapa yang memelihara
kehidupan seorang manusia, seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia
semuanya. (QS.
Al-Maidah: 32)
Dalam banyak hadis, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam juga
memotivasi kita untuk meringankan beban penderitaan orang lain,
Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ
الدُّنْيَا، نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ
Siapa yang meringankan salah
satu beban penderitaan seorang muslim di dunia, Allah akan ringankan beban
penderitaannya di hari kiamat. (HR. Muslim 2699, Abu Daud
4946, dan yang lainnya).
Apapun wujud manfaat yang bisa
kita berikan kepada orang lain, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memotivasi kita untuk memberikannya.
Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَنْفَعَ أَخَاهُ
فَلْيَفْعَلْ
Siapa yang bisa memberikan
manfaat bagi saudaranya, hendaknya dia lakukan. (HR. Muslim 2199, Ahmad 14584,
dan yang lainnya).
Berdasarkan beberapa dalil di
atas, para ulama menyimpulkan bahwa donor ginjal, atau donor darah, termasuk
amal besar yang wujudnya menolong orang lain.
Dr. Abdul Hayyi Yusuf – guru
besar fakultas Tsaqafah Islamiyah di Khourtom University, Sudan – pernah
ditanya tentang hukum donor ginjal, jawaban beliau,
فالتبرع بالكلى لمن احتاج إليها من أعمال البر وخصال
الخير
Donor ginjal, bagi orang yang
membutuhkan, termasuk amal soleh dan tindakan kebajikan.
Kemudian beliau menyebutkan
beberapa dalil di atas. Selanjutnya beliau menyebutkan beberapa persyaratan
donor ginjal,
وذلك بالشروط الشرعية: ألا يكون ذلك معاوضة، وأن يغلب
على الظن انتفاع المتبرَّع إليه بها، وألا يترتب على المتبرِّع ضرر شديد.وأما من
اضطر إلى شرائها؛ لكونه لم يجدها إلا بالثمن فإنه يشتريها والإثم على من باع،
والله تعالى أعلم.
Donor itu dibolehkan dengan
syarat,
1. Tidak
boleh diperjual belikan
2. Ada
dugaaan kuat, ginjal itu sangat bermanfaat bagi penerima
3. Tidak
menyebabkan ancaman yang membahayakan bagi pihak yang mendonor.
Jika ada orang yang terpaksa
harus membeli ginjal, sementara dia hanya bisa mendapatkannya hanya dengan
membeli, maka dia boleh membeli dan dosanya ditanggung oleh pihak yang menjual.
Allahu a’lam.
Sumber: http://www.meshkat.net/node/15835
Mengapa
Tidak Boleh Dijual?
Ketika seseorang melakukan
donor salah satu bagian tubuhnya, darah, ginjal atau lainnya, dia sama sekali tidak
diperbolehkan untuk menjualnya, atau menetapkan harga tertentu.
Dalam Fatawa Syabakah
Islamiyah, dijelaskan alasan larangan melakukan jual beli anggota badan,
فلا يجوز بيع الأعضاء البشرية مطلقاً لعدة وجوه:
الأول: أن هذه الأعضاء ليست ملكاً للإنسان حتى يعاوض عليها، وكذلك ليست ملكاً لورثته حتى يعاوضوا عليها بعد وفاته.
الثاني: أن هذه الأعضاء الآدمية محترمة مكرمة، والبيع ينافي الاحترام والتكريم.
الثالث: أنه لو فتح الباب للناس في هذا المجال لتسارعوا إلى بيع أعضائهم غير ناظرين إلى ما قد يعود عليهم من ضرر بسبب ذلك، فوجب منع هذا البيع سداً للذريعة المفضية إلى الضرر.
الأول: أن هذه الأعضاء ليست ملكاً للإنسان حتى يعاوض عليها، وكذلك ليست ملكاً لورثته حتى يعاوضوا عليها بعد وفاته.
الثاني: أن هذه الأعضاء الآدمية محترمة مكرمة، والبيع ينافي الاحترام والتكريم.
الثالث: أنه لو فتح الباب للناس في هذا المجال لتسارعوا إلى بيع أعضائهم غير ناظرين إلى ما قد يعود عليهم من ضرر بسبب ذلك، فوجب منع هذا البيع سداً للذريعة المفضية إلى الضرر.
Tidak dibolehkan menjual
anggota badan manusia secara mutlak, dengan alasan,
1. Anggota
badan bukan milik manusia pribadi, sehingga dia boleh seenaknya menjualnya.
Demikian pula, anggota badan bukan milik ahli warisnya, sehingga mereka boleh
seenaknya menjualnya setelah kalurganya wafat.
2. Sesungguhnya
anggoa badan manusia adalah barang mulia dan terhormat. Menjual benda semacam
ini merusak kehormatan dan kemuliaannya.
3. Jika
manusia diizinkan melakukan jual beli anggota badannya, bisa jadi mereka akan
berlomba menjual anggota badannya, tanpa memikirkan dampak buruk yanga akan dia
dapatkan karena kesalahannya. Karena itu, wajib untuk mencegah jual beli
semacam ini, dalam rangka menutup celah yang bisa mengantarkan kepada dampak
buruk yang lebih besar.
Fatawa Syabakah Islamiyah, no.
50060
Allah berfirman, memuliakan
bani Adam,
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي
الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ
مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا
Sesungguhnya telah Kami
muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri
mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang
sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (QS. Al-Isra: 70)
Sekalipun anggota badan ini ada
pada kita, bukan berarti kita dibolehkan memperlakukan semau kita. Karena
kepemilikan ini dibatasi aturan. Orang tidak boleh bunuh diri atau menyakiti
dirinya dengan alasan, ini badannya sendiri. Dan ini termasuk tindakan kriminal
dalam islam.
Allahu a’lam
Dijawab oleh: Ustadz Ammi Nur
Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
0 komentar:
Posting Komentar