Kamis, 03 Maret 2016

Salah satu kelompok menyimpang dalam Islam adalah Mu’tazilah. Kelompok ini dikenal mengedepankan logika dalam memahami teks syariat. Ketika wahyu (Alquran dan sunnah) bertentangan dengan logika mereka, maka akan diotak-atik, lalu ditafsirkan sesuai dengan logika yang lemah itu. Atau bahkan ditolak begitu saja. Mereka pula meyakini bahwa Allah tidak mencatatkan takdir. Kebaikan dan keburukan adalah usaha manusia. Padahal Allah berfirman membantah Firaun yang mengatakan keburukan itu datang dari Musa.
فَإِذَا جَاءَتْهُمُ الْحَسَنَةُ قَالُوا لَنَا هَٰذِهِ ۖ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَطَّيَّرُوا بِمُوسَىٰ وَمَنْ مَعَهُ ۗ أَلَا إِنَّمَا طَائِرُهُمْ عِنْدَ اللَّهِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَهُمْ لَا يَعْلَمُونَ
Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata: “Itu adalah karena (usaha) kami”. Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang besertanya. Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah, akan tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui. (QS:Al-A’raf | Ayat: 131).
Orang-orang Mu’tazilah menyatakan manusia yang menciptakan perbuatan mereka. Dan Allah berfirman,
وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ
“Padahal Allah-lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat itu.” (QS:Ash-Shaaffat | Ayat: 96).
Menurut mereka Allah tidak menciptakan keburukan, dan tidak mencegah manusia untuk berbuat buruk. Manusialah yang bermaksiat dan menciptakan perbuatan mereka sendiri. Ini bentuk mencsucikan Allah . Dan inilah tauhid menurut mereka. Padahal dalam keyakinan Ahlussunnah ini adalah kesyirikan. Karena secara tidak langsung menyatakan ada dua pencipta. Pencipta kebaikan dan keburukan.
Orang-orang Majusi meyakini ada Tuhan kebaikan dan Tuhan keburukan. Jika Tuhan kebaikan menang, maka terjadilah perbuatan-perbuatan baik di muka bumi. Jika Tuhan keburukan yang menang, maka terjadilah kemaksiatan, pembunuhan, dan kekacauan.
Aku Tak Butuh Doamu
Mudah-mudahan kisah berikut ini menjelaskan tetang salahnya keyakinan demikian.
Ada seorang yang zuhud dan ahli ibadah yang terpengaruh pemikiran Mu’tazilah, namanya adalah Amr bin Ubaid. Suatu hari seorang Arab desa (Arab badui) bertemu dengan Amr bin Ubaid.
Badui itu berkata, “Sesungguhnya ontaku telah dicuri. Berdoalah kepada Allah agar Dia mengembalikannya padaku”, keluh si Badui.
Amr mengangkat tangannya, lantas memanjatkan doa, “Ya Allah, sesungguhnya engkau tidak menginginkan onta badui ini dicuri. Ya Allah kembalikanlah onta itu padanya.”
Mendengar doa tersebut, dengan polosnya si Badui berseloroh, “Aku tidak butuh doamu!”
“Mengapa?” tanya Amr heran.
“Dia tidak menginginkan ontaku dicuri, tapi ternyata masih dicuri. Aku khawatir, ketika Dia ingin ontaku kembali, namun ia tidak kembali”, jawab si Badui dengan polosnya.
Akal yang sesuai fitrah tidak sejalan dengan pemikiran Mu’tazilah. Mereka bermaksud mensucikan Allah dari keburukan, namun mereka jatuh dalam kekeliruan bahwa kehendak jahat makhluk mengalahkan kehendak Allah yang menginginkan kebaikan.
Pelajaran
Pertama: kehendak Allah ada dua macam; kehendak kauniyah dan kehendak syar’iyah.
Kehendak kauniyah adalah segala sesuatu yang terjadi di muka bumi ini, baik atau buruk. Allah membenci Iblis dan melaknatnya, tapi Dia dengan hikmah-Nya menciptakan Iblis. Allah membenci kemaksiatan dan kekufuran, tapi di bumi-Nya terjadi demikian. Apakah Dia kalah dengan kehendak makhluk-Nya? Maha suci Allah dari yang demikian. Ini dinamakan kehendak kauniyah. Keburukan itu terjadi atas izin-Nya (kehendaknya), tapi Dia membencinya.
Kehendak syar’iyah adalah perbuatan-perbuatan taat dan amalan shalih para hamba-Nya. Dia menghendakinya dan juga meridhainya. Kedua takdir ini adalah hikmah dari Allah .
Kedua: Mu’tazilah adalah kelompok yang menyimpang dari Ahlussunnah wal Jamaah.
Ketiga: Ahlussunnah wal Jamaah meyakini bawah Allah berkuasa atas alam semesta. Segala sesuatu yang terjadi di alam ini atas kehendak dan pengawasan-Nya. Ketika Dia tidak menghendaki sesuatu, maka itu tidak akan terjadi.
Keempat: Ajaran Islam sesuai dengan logika dan fitra manusia yang lurus.
Kelima: Sebuah prinsip penting yang harus dipahami oleh setiap muslim adalah mungkin saja syariat itu membuat bingung dan heran akal, tapi syariat itu bukanlah sesuatu yang bersifat mustahil. Karena akal manusia itu lemah. Ada hal-hal yang membingungkan dan tidak bisa ia tangkap. Lemahnya akal manusia sebagaimana lemahnya indera mereka. Mata manusia tidak bisa menembus dinding, tapi bukan berarti di balik dinding itu tidak ada apa-apa. Lantaran mata tidak mampu melihatnya. Demikian juga kualitas akal manusia.
Keenam: Allah Maha Bijaksana dalam setiap ketetapan-Nya. Dialah Yang Maha Mengetahui sementara manusia tidak mengetahui. Tidak pantas manusia menanyakan perbuatan Allah . Allah berfirman,
لَا يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْأَلُونَ
“Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai.” (QS:Al-Anbiyaa | Ayat: 23).
Oleh Nurfitri Hadi (@nfhadi07)
Artikel www.KisahMuslim.com


Related Posts:

  • Hukum Ijab Qabul saat menyerahkan zakat Ustadz, apakah ketika membayar zakat fitrah ada kaidah tertentu seperti ada ijab kabul dan jabatan tangan? Tolong kirimkan dalil tentang afdolnya membayar zakat mendekati Idul Fitri. Syukron Dari: Syofrion Hendri Jawaba… Read More
  • Hukum menerima hadiah (pesantren) dari orang kafir Bagaimana hukum dana dari orang kafir untuk pesantren-pesantren di Indonesia. Bahkan ada yayasannya. Semua orang paham, ini dalam rangka kampanye simpatik… Jawab: Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’… Read More
  • Hukum Orang Tua Makan Daging Aqiqah Anaknya Bolehkah orang tua makan daging aqiqah anaknya? Apakah ada larangan? Yang benar, boleh bagi orang tua anak memakan dagig aqiqah anaknya. Hal ini berdasarkan hadits dari ‘Aisyah tentang masalah aqiqah, يُجْعَلُ جُدُوْلاً ،… Read More
  • Hukum Islam Transaksi Jual Beli Terompet Apa benar jual beli terompet itu terlarang? Mengapa Pak Ustaz? Maturnuwun.. krn ini bs meresahkan kawan2 dr wonogiri Jawab: Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du, Masih banyak masyarakat yang belum m… Read More
  • Hukum Muslim Makan Minum Sambil Berdiri Dalam masalah ini, sebagian orang bersikap terlalu keras. Demikian sikap kami pula di masa silam. Namun setelah mengkaji dan melihat serta menimbang dalil ternyata dapat disimpulkan bahwa minum dan makan sambil berdiri sah-… Read More

0 komentar:

Follow kumpulan tanya jawab islam dan keluarga

Calendar holidays by Excel Calendar

Disclaimer

i don't own anything in this blog. all articles, images, videos belong to its owners / creator. if you think this useful feel free to share, rewrite, or copy
twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Info Harga Komoditi/Pangan

Flag Counter



Data Provided By Google Analytics

Diberdayakan oleh Blogger.

Mari gabung agar kenal & tidak terjerat riba/bunga bank

Bantuan hukum bagi yang terjerat riba (bunga bank)

Pencarian tentang Islam

yufid.com

[Disebutkan keadaan manusia di hari kiamat, "Alangkah baiknya kiranya aku dulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini". QS Al-Fajr : 24]'


Orang ini menyebut akhirat dengan HIDUPKU. Artinya, sekarang ini KEHIDUPAN KITA BELUM DIMULAI

(-_-)

Video Pilihan

Paling Banyak Dibaca

90 Pageviews
Mar. 14th - Apr. 14th

Our Facebook Page