Doa Ketika Lailatul Qadar
Doa Lailatur Qadar
Pertanyaan:
Adakah doa khusus lailatul
qadar? Dan bagaimana cara yang benar mengucapkan doa ini?
Jawaban:
Jawaban:
Terdapat riwayat dari Aisyah,
bahwa doa yang dianjurkan untuk dibaca ketika lailatul qadar adalah
اللَّـهُـمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ
تُـحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN
TUHIBBUL ‘AFWA FA’FU ‘ANNII
Ya Allah, sesungguhnya Engkau
Dzat Yang Maha Pemaaf dan Pemurah maka maafkanlah diriku.
Hadis selengkapnya:
Dari Aisyah radhiallahu
‘anha, beliau bertanya kepada Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam:
يَا رَسُولَ اللَّهِ أَرَأَيْتَ
إِنْ عَلِمْتُ أَيُّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ القَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا؟ قَالَ:
قُولِي: اللَّهُمَّ إِنَّكَ عُفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي “
Wahai Rasulullah, jika aku
menjumpai satu malam merupakan lailatul qadar, apa yang harus aku ucapkan di
malam itu? Beliau menjawab: Ucapkanlah: ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN…
(HR. Ahmad 25384, At-Turmudzi 3513, Ibn Majah 3850, An-Nasai
dalam Amal Al-yaum wa lailah, dan Al-Baihaqi dalam Syua’bul Iman 3426. Hadis
ini dinilai shahih oleh Al-Albani).
Adakah tambahan “kariimun”?
Kita sering mendengar orang
membaca doa yang mirip dengan ini, namun dengan tambahan:
اللَّـهُـمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ
كَرِيْــمٌ تُـحِبُّ …
ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN
KARIIMUN TUHIBBU…
Benarkah tambahan ini?
Disebutkan dalam Silsilah
Ahadits as-Shahihah:
Dalam Sunan
Turmudzi, setelah ‘afuwun,
terdapat tambahan “kariimun”! Tambahan
ini sama sekali tidak terdapat dalam referensi cetakan lama, tidak juga dalam
cetakan lain yang menukil darinya. Kelihatannya, ini adalah tambahan dari
sebagian pentranskrip atau penerbit. Tambahan ini tidak ada dalam cetakan
al-Hindiyah untuk Sunan Turmudzi yang ada syarahnya Tuhfatul Ahwadzi karya Mubarokfuri dan tidak pula dalam
cetakan lainnya. Diantara yang menguatkan hal itu, bahwa Imam an-Nasai
meriwayatkan doa ini dengan jalur sanad sebagaimana yang ada dalam sunan
Turmudzi, keduanya berasal dari gurunya: Quthaibah bin Said dengan sanadnya dan
tidak ada tambahan tersebut (Silsilah
Ahadits as-Shahihah, catatan untuk hadis no. 3337)
Kesimpulannya bahwa tambahan “kariim” tidak ada dalam hadis.
Kemungkinan, itu adalah tambahan proses transkrip atau dari penerbit. Allahu
a’lam.
Doa yang lain?
Disebutkan dalam riwayat lain,
diantara doa yang dianjurkan untuk diucapkan adalah
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ
الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ
ALLAHUMMA INNII AS-ALUKAL ‘AFWA
WAL ‘AAFIYAH
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu
ampunan dan terbebas dari masalah
Dalilnya:
Dari Abdullah bin Buraidah,
bahwa Aisyah radhiallahu ‘anha, pernah
mengatakan :
لَوْ عَلِمْتُ أَيُّ لَيْلَةٍ
لَيْلَةُ الْقَدْرِ كَانَ أَكْثَرُ دُعَائِي فِيهَا أَسْأَلُ اللَّهَ الْعَفْوَ
وَالْعَافِيَةَ
“Jika saya tahu bahwa suatu
malam itu adalah lailatul qadar, tentu doa yang paling banyak kuucapkan di
malam itu, aku meminta kepada Allah ampunan dan terbebas dari masalah.” (HR.
Ibnu Abi Syaibah dalam al-Mushannaf 29189. Al-Albani menilai riwayat ini
shahih, dan beliau berkomentar, “Nampaknya, Aisyah mengatakan demikian
karena pendapat pribadinya.” Simak Silsilah as–Shahihah, 7:1011).
Catatan:
Pada dasarnya, lailatul qadar
termasuk waktu yang mustajab untuk berdoa. Karena setiap muslim bisa membaca
doa apapun untuk kebaikan dunia dan akhiratnya. Dan doa Aisyah di atas adalah
doa yang terbaik, karena doa ini diajarkan langsung oleh Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam kepada
istri tercintanya. Oleh karena itu, doa ini dianjurkan untuk dibaca
berulang-ulang.
Cara membaca doa lailatul qadar:
1. Doa lailatul qadar hanya dibaca di malam hari,
ketika seorang muslim memiliki dugaan kuat bahwa malam itu adalah lailatul
qadar. Seseorang bisa memperkirakan apakah malam itu lailatul qadar ataukah
bukan melalui ciri malam tersebut.
2. Tidak ada bilangan tertentu
untuk doa ini, karena itu bisa dibaca berapa pun jumlahnya. Semakin banyak,
semakin bagus.
3. Bisa juga diselingi dengan
kegiatan yang lain. Misalnya: membaca doa ini 3 kali, kemudian shalat, setelah
itu membaca lagi dan membaca doa yang lain.
0 komentar:
Posting Komentar