Bolehkah wakaf objek yang masih sengketa?
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Objek sengketa dalam wakaf bisa kita bagi menjadi 2:
Pertama, harta sengketa yang belum jelas kepemilikannya.
Wakaf semacam ini tidak diperbolehkan. Karena kepemilikan belum
jelas.
Kedua, harta sengketa yang sudah jelas kepemilikannya
Harta semacam ini diistilahkan dengan al-Musya’. Misal, tanah atau rumah atau properti milik
bersama semua ahli waris. Harta milik bersama ini disebut mal musya’.
Wakaf harta musya’ dibolehkan. Bahkan hal ini pernah dilakukan
oleh Umar bin Khatab ketika beliau memiliki jatah tanah di Khaibar.
Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma bercerita,
Umar bin Khatab memiliki saham 100 dari tanah Khaibar. Lalu beliau
laporkan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Umar mengatakan,
أَصَبْتُ
أَرْضًا لَمْ أُصِبْ مَالاً قَطُّ أَنْفَسَ مِنْهُ ، فَكَيْفَ تَأْمُرُنِى بِهِ
“Saya mendapat sebidang tanah, dimana tidak ada harta yang lebih
berharga bagiku dari pada tanah itu. Apa yang anda sarankan untukku terhadap
tanah itu?”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi
saran,
إِنْ
شِئْتَ حَبَّسْتَ أَصْلَهَا ، وَتَصَدَّقْتَ بِهَا
“Jika mau, kamu bisa mempertahankan tanahnya dan kamu bersedekah
dengan hasilnya.” (HR. Bukhari 2772)
Kemudian Umar mewakafkan tanah itu.
Hadis ini dalil, bolehnya wakaf harta musya’ (milik bersama).
Dalam Mawahib al-Jalil dinyatakan,
يجوز
وقف العقار سواء كان شائعا كما لو وقف نصف داره أو غير شائع
Boleh melakukan wakaf tanah milik bersama, sebagaimana boleh wakaf
setengah rumah atau tanah yang bukan milik bersama. (Mawahib al-Jalil, 7/626).
Keterangan lain disampaikan as-Sarkhasi,
ولو
وقف نصف أرض أو نصف دار مشاعا على الفقراء فذلك جائز في قول أبي يوسف رحمه الله،
لأن القسمة من تتمة القبض
Jika ada orang yang wakaf harta musya’, setengah tanahnya atau
setengah rumahnya kepada orang fakir, hukumnya boleh, menurut pendapat Abu
Yusuf rahimahullah. Karena pembagian merupakan penyempurna qabdh (serah
terima). (al-Mabsuth, 12/64).
Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan
Pembina Konsultasisyariah.com)
0 komentar:
Posting Komentar