Ya
Allah, Hisablah Aku dengan Hisab yang Mudah
Sebuah doa yang
patut kita hafal dan amalkan demi meraih kemudaan saat dihisab di akhirat
kelak.
عَنْ
عَائِشَةَ قَالَتْ سَمِعْتُ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ فِى بَعْضِ
صَلاَتِهِ « اللَّهُمَّ
حَاسِبْنِى حِسَاباً يَسِيرًا ».
فَلَمَّا انْصَرَفَ قُلْتُ يَا نَبِىَّ اللَّهِ مَا الْحِسَابُ الْيَسِيرُ قَالَ «
أَنْ يَنْظُرَ فِى كِتَابِهِ فَيَتَجَاوَزَ عَنْهُ إِنَّهُ مَنْ نُوقِشَ
الْحِسَابَ يَوْمَئِذٍ يَا عَائِشَةُ هَلَكَ وَكُلُّ مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ
يُكَفِّرُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بِهِ عَنْهُ حَتَّى الشَّوْكَةُ تَشُوكُهُ »
Dari Aisyah, ia
berkata, saya telah mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pada sebagian shalatnya
membaca, “Allahumma haasibnii hisaabay
yasiiroo (Ya Allah hisablah aku dengan
hisab yang mudah).” Ketika beliau berpaling saya bekata, “Wahai Nabi Allah, apa yang
dimaksud dengan hisab yang mudah?”
Beliau bersabda, “Seseorang
yang Allah melihat kitabnya lalu memaafkannya. Karena orang yang diperdebatkan
hisabnya pada hari itu, pasti celaka wahai Aisyah. Dan setiap musibah yang
menimpa orang beriman Allah akan menghapus (dosanya) karenanya, bahkan sampai
duri yang menusuknya.” [1]
Yang dimaksud
dengan do’a tersebut diterangkan dalam hadits di atas. Maksud “hisab yang mudah” adalah saat di mana dosa-dosa
seorang mukmin di hadapkan pada Allah, lalu ia pun mengakui dosa-dosanya itu.
Kemudian setelah itu Allah mengampuni dosa-dosanya setelah ia bersendirian
dengan Allah dan tidak ada seorang pun yang melihatnya ketika itu.
Dari Shafwan bin
Muhriz bahwa seorang laki-laki pernah bertanya kepada Ibnu Umar, “Bagaimana Anda mendengar sabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tentang An Najwa (bisikan di hari
kiamat)?” Ibnu Umar
menjawab,
يَدْنُو
أَحَدُكُمْ مِنْ رَبِّهِ حَتَّى يَضَعَ كَنَفَهُ عَلَيْهِ فَيَقُولُ عَمِلْتَ
كَذَا وَكَذَا . فَيَقُولُ نَعَمْ . وَيَقُولُ عَمِلْتَ كَذَا وَكَذَا . فَيَقُولُ
نَعَمْ . فَيُقَرِّرُهُ ثُمَّ يَقُولُ إِنِّى سَتَرْتُ عَلَيْكَ فِى الدُّنْيَا ،
فَأَنَا أَغْفِرُهَا لَكَ الْيَوْمَ
“Yaitu salah seorang dari kalian
akan mendekat kepada Rabb-nya. Kemudian Dia meletakkan naungan-Nya di atasnya.
Kemudian Dia berfirman, “Apakah kamu telah berbuat ini dan ini?” Hamba itu
menjawab, “Ya, benar.” Dia berfirman lagi, “Apakah kamu telah melakukan ini dan
ini?” Hamba itu menjawab, “Ya, benar.” Dia pun mengulang-ulang pertanyannya,
kemudian berfirman, “Sesungguhnya Aku telah menutupi dosa-dosa tadi
(merahasiakannya) di dunia dan pada hari ini aku telah mengampuninya bagimu.”[2]
Inilah yang
dimaksudkan dengan hisab yang mudah di mana dosa-dosa seorang hamba yang
beriman itu dimaafkan.
Moga Allah mudahkan
bagi kita untuk mendapatkan kemudahan hisab semacam ini di akhirat kelak saat
hari perhitungan. Aamiin Yaa Mujibad Du’aa’.
Referensi:
Syarh Do’a minal
Kitab was Sunnah (Sa’id bin Wahf Al Qohthoni), Mahir bin ‘Abdul Humaid bin
Muqoddam, soft file (.doc)
Rumaysho.com
0 komentar:
Posting Komentar