Ibnu Rajab dalam Kalimatul Ikhlas mengatakan,”Kalimat Tauhid (yaitu Laa Ilaha Illallah, pen) memiliki keutamaan
yang sangat agung yang tidak mungkin bisa dihitung.” Lalu beliau rahimahullah menyebutkan beberapa keutamaan kalimat yang mulia ini. Di
antara yang beliau sebutkan :
Kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’ merupakan harga surga
Suatu saat Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam mendengar muadzin mengucapkan ’Asyhadu alla ilaha illallah’. Lalu beliau mengatakan
pada muadzin tadi,
« خَرَجْتَ مِنَ النَّارِ
»
”Engkau terbebas dari neraka.” (HR.
Muslim no. 873)
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga
bersabda,
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا
إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الجَنَّةَ
”Barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia
adalah ‘lailaha illallah’, maka dia akan masuk surga” (HR. Abu Daud. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih no. 1621)
Kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’ adalah kebaikan yang paling utama
Abu Dzar berkata,
قُلْتُ ياَ رَسُوْلَ اللهِ
كَلِّمْنِي بِعَمَلٍ يُقَرِّبُنِي مِنَ الجَنَّةِ وَيُبَاعِدُنِي مِنَ النَّارِ،
قَالَ إِذاَ عَمَلْتَ سَيِّئَةً فَاعْمَلْ حَسَنَةً فَإِنَّهَا عَشْرَ
أَمْثَالِهَا، قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مِنَ
الْحَسَنَاتِ ، قَالَ هِيَ أَحْسَنُ الحَسَنَاتِ وَهِيَ تَمْحُوْ الذُّنُوْبَ
وَالْخَطَايَا
”Katakanlah padaku wahai Rasulullah, ajarilah aku amalan yang dapat
mendekatkanku pada surga dan menjauhkanku dari neraka.” Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,”Apabila engkau melakukan kejelekan (dosa), maka lakukanlah
kebaikan karena dengan melakukan kebaikan itu engkau akan mendapatkan sepuluh
yang semisal.” Lalu Abu Dzar berkata lagi,”Wahai Rasulullah, apakah ’laa
ilaha illallah’ merupakan kebaikan?” Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,”Kalimat itu (laa ilaha illallah, pen) merupakan kebaikan yang
paling utama. Kalimat itu dapat menghapuskan berbagai dosa dan kesalahan.” (Dinilai hasan oleh Syaikh Al Albani dalam tahqiq beliau terhadap Kalimatul Ikhlas, 55)
Kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’ adalah dzikir yang paling utama
Hal ini sebagaimana terdapat pada hadits yang disandarkan kepada
Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam (hadits marfu’),
أَفْضَلُ الذِّكْرِ لَا إِلَهَ
إِلَّا اللهُ
”Dzikir yang paling utama adalah bacaan ’laa ilaha illallah’.” (Dinilai hasan oleh Syaikh Al Albani dalam tahqiq beliau terhadap Kalimatul Ikhlas, 62)
Kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’ adalah amal yang paling utama, paling banyak ganjarannya,
menyamai pahala memerdekakan budak dan merupakan pelindung dari gangguan setan
Sebagaimana terdapat dalam shohihain (Bukhari-Muslim) dari Abu Hurairohradhiyallahu ’anhu, dari Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam, beliau
bersabda,
« مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ
إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ ، وَلَهُ الْحَمْدُ ،
وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ . فِى يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ ، كَانَتْ لَهُ
عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ ، وَكُتِبَتْ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ ، وَمُحِيَتْ عَنْهُ
مِائَةُ سَيِّئَةٍ ، وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنَ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ
حَتَّى يُمْسِىَ ، وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ بِهِ ، إِلاَّ
أَحَدٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْ ذَلِكَ » .
”Barangsiapa mengucapkan ’laa il aha illallah wahdahu laa syarika
lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ’ala kulli syay-in qodiir’ [tidak ada
sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah, tidak ada sekutu
bagi-Nya, milik-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang Maha Kuasa atas
segala sesuatu] dalam sehari sebanyak 100 kali, maka baginya sama dengan sepuluh
budak (yang dimerdekakan, pen), dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus darinya
100 kejelekan, dan dia akan terlindung dari setan pada siang hingga sore
harinya, serta tidak ada yang lebih utama darinya kecuali orang yang membacanya
lebih banyak dari itu.” (HR. Bukhari no. 3293 dan HR. Muslim no. 7018)
Kalimat ‘Laa Ilaha Illallah’ adalah Kunci 8 Pintu Surga, orang yang mengucapkannya bisa masuk
lewat pintu mana saja yang dia sukai
Dari ’Ubadah bin Shomit radhiyallahu ’anhu, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallambersabda,
مَنْ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ
إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُولُهُ وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَابْنُ أَمَتِهِ وَكَلِمَتُهُ
أَلْقَاهَا إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ وَأَنَّ الْجَنَّةَ حَقٌّ وَأَنَّ
النَّارَ حَقٌّ أَدْخَلَهُ اللَّهُ مِنْ أَىِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ الثَّمَانِيَةِ
شَاءَ
”Barangsiapa mengucapkan ’saya bersaksi bahwa tidak ada sesembahan
yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu
bagi-Nya, Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya, dan (bersaksi) bahwa ’Isa
adalah hamba Allah dan anak dari hamba-Nya, dan kalimat-Nya yang disampaikan
kepada Maryam serta Ruh dari-Nya, dan (bersaksi pula) bahwa surga adalah benar
adanya dan neraka pun benar adanya, maka Allah pasti akan memasukkannya ke
dalam surga dari delapan pintu surga yang mana saja yang dia kehendaki.” (HR. Muslim no. 149)
(Lihat Kalimatul Ikhlas, 52-66. Sebagian dalil
yang ada sengaja ditakhrij sendiri semampu kami)
Inilah sebagian di antara keutamaan kalimat syahadat laa ilaha illallah dan masih banyak
keutamaan yang lain. Namun, penjelasan ini bukanlah inti dari pembahasan kami
kali ini. Setelah ini kami akan membahas mengenai syarat-syarat dari laa ilaha
illallah. Karena kalimat tidaklah akan berguna melainkan dengan terpenuhi
syarat-syaratnya. Nantikan artikel selanjutnya.
Rumaysho.com
0 komentar:
Posting Komentar