Setelah lama menghilang, fenomena keluar paku dari tubuh manusia kembali muncul di masyarakat. Ramai-ramai media masa
memberitakan. Sangat laris untuk dijadikan headline news, karena memang manusia
diilhami curiosity, sifat selalu ingin tahu dan ingin tahu.
Yang sangat disayangkan, masyarakat kita kurang terdidik dengan sikap rasional terkait masalah ghaib semacam ini. Akibatnya, banyak orang yang justru meng-konsultasikan fenomena ini ke dukun dan sebangsa mereka. Jawaban ngawur si dukun, menjadi acuan yang dipegangi masyarakat, padahal jelas-jelas sama sekali tidak memiliki dasar, selain ngaku-ngaku. Namun karena sudah terlanjur menyebar, jadilah itu opini yang berkembang di masyarakat.
Yang sangat disayangkan, masyarakat kita kurang terdidik dengan sikap rasional terkait masalah ghaib semacam ini. Akibatnya, banyak orang yang justru meng-konsultasikan fenomena ini ke dukun dan sebangsa mereka. Jawaban ngawur si dukun, menjadi acuan yang dipegangi masyarakat, padahal jelas-jelas sama sekali tidak memiliki dasar, selain ngaku-ngaku. Namun karena sudah terlanjur menyebar, jadilah itu opini yang berkembang di masyarakat.
Terkait opini masyarakat tanpa bukti semacam ini, Allah
ingatkan:
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ
سَبِيلِ اللَّهِ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ إِلَّا
يَخْرُصُونَ
“Jika kamu mengikuti umumnya penduduk bumi, maka mereka akan
menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka hanyalah mengikuti praduga, dan tidaklah
mereka lakukan kecuali hanya menebak saja.” (QS.
Al-An’am : 116)
Seperti yang kita ketahui, peristiwa ini tidak mampu dijawab
berdasarkan kajian ilmu medis modern sekalipun. Karena ilmu medis hanya
mempelajari yang bisa dijangkau oleh indra manusia dengan bantuan alat
tertentu, sehingga tidak perlu dipaksakan untuk dideteksi sebabnya. Sekali
lagi, karena itu di luar kemampuan indra manusia.
Fenomena ini lebih tepat masuk pada ranah masalah ghaib.
Sehingga kajiannya bukan dengan analisis indra manusia, tapi dengan analisis
referensi lainnya. Sebagai orang yang beriman, tidak ada pilihan lain bagi kita
selain mengembalikan kepada Al-Quran dan hadis. Karena dua hal ini yang
membatasi pengetahuan kita tentang masalah ghaib. Dan jangan coba-coba untuk
mencari referensi lain, karena jelas akan menyesatkan anda, sebagaimana yang
dilakukan dukun.
Kita pahami kejadian ini murni ulah jin. Mereka bisa memiliki
beberapa kemampuan dengan sasaran manusia, yang membuat manusia mengalami
kejadian semacam itu. Karena melihat kita, tapi kita tidak bisa melihat mereka,
itu menjadi kejadian yang sangat aneh bagi kita.
Allah tegaskan dalam Al-Quran ketika membahasa tentang iblis:
إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ
“Sesungguhnya dia (iblis) dan kabilahnya (semua jin) bisa
melihat kalian dari suatu tempay yang kalian tidak bisa melihat mereka.” (QS. Al-A’raf: 27).
Kemungkinan yang dilakukan oleh jin dalam kasus ini adalah
memindahkan benda ke tubuh korban. Jin memiliki kemampuan memindahkan benda.
Dia mampu memindahkan paku, pisau, jarum, dst, dari satu tempat ke tempat
lainnya dan baru dinampakkan di depan kaki pasien atau di anggota badan
lainnya.
Diantara bukti bahwa jin bisa memindahkan benda yang digunakan
manusia adalah kisah di masa Nabi Sulaiman. Beliau pernah memerintahkan kepada
rakyatnya untuk memindahkan singgasana Bilqis. Yang angkat tangan pertama
adalah Jin Ifrit. Allah kisahkan:
قَالَ عِفْرِيتٌ مِنَ الْجِنِّ أَنَا آتِيكَ بِهِ قَبْلَ أَنْ
تَقُومَ مِنْ مَقَامِكَ
“Ifrit, dari golongan jin, berkata: Aku sanggup membawa
singgasana itu kepada Anda (Sulaiman) sebelum Anda berdiri dari tempat Anda…” (QS. An-Naml: 39).
Jika yang sebesar singgasana bisa diangkat, apalagi Cuma paku
atau jarum.
Cara Pengobatan
Karena kita tidak bisa melihat jin, kita tidak mungkin tarung
dan berduel dengan mereka. Yang bisa kita lakukan adalah berdoa dan memohon perlindungan
kepada Allah dari gangguan mereka. Baik gangguan lahiriyah mapun batin.
Dalam islam kita mengenal satu terapi yang disebut ruqyah. Dan
Inti ruqyah adalah doa, memohon
perlindungan kepada Allah. Karena itulah, ruqyah paling tepat dan paling
mujarab adalah ruqyah yang dilakukan sendiri. Orang yang meruqyah diri sendiri,
semangat doanya lebih serius dan lebih khusyu dari pada diruqyah orang lain.
Untuk meruqyah diri sendiri, anda bisa membaca surat Al-Falaq,
An-Nas, Al-fatihah, atau ayat kursi, atau surat lainnya, dengan niat ruqyah.
Tanamkan keyakinan pada diri anda, bahwa ini bisa menjadi sebab anda
mendapatkan kesembuhan dari sakit.
Disamping ruqyah, cara yang sangat mujarab untuk melindungi diri
dari gangguan jin adalah merutinkan dzikir setiap pagi dan sore. Pagi dibaca
setelah subuh dan sore dibaca setelah asar. Diantaranya:
Pertama, membaca ayat kursi. Orang yang
membacanya di waktu pagi maka akan dijaga sampai sore, dan siapa yang
membacanya di waktu sore, akan dijaga sampai pagi.
Dalilnya:
Suatu ketika Ubay pernah menangkap jin yang mencuri makanannya. Ubay bin Ka’ab berkata kepada Jin: “Apa yang bisa menyelamatkan kami (manusia) dari (gangguan) kalian?”. Si jin menjawab: “Ayat kursi… Barangsiapa membacanya di waktu sore, maka ia akan dijaga dari (gangguan) kami hingga pagi, dan barangsiapa membacanya di waktu pagi, maka ia akan dijaga dari (gangguan) kami hingga sore”. Lalu paginya Ubay menemui Rasulullah –shallallahu alaihi wasallam– untuk menuturkan hal itu, dan beliau menjawab: “Si buruk itu berkata benar”. (HR. Hakim, Ibnu Hibban, Thabarani dan lainnya, Albani mengatakan: Sanadnya Thabarani Jayyid)
Suatu ketika Ubay pernah menangkap jin yang mencuri makanannya. Ubay bin Ka’ab berkata kepada Jin: “Apa yang bisa menyelamatkan kami (manusia) dari (gangguan) kalian?”. Si jin menjawab: “Ayat kursi… Barangsiapa membacanya di waktu sore, maka ia akan dijaga dari (gangguan) kami hingga pagi, dan barangsiapa membacanya di waktu pagi, maka ia akan dijaga dari (gangguan) kami hingga sore”. Lalu paginya Ubay menemui Rasulullah –shallallahu alaihi wasallam– untuk menuturkan hal itu, dan beliau menjawab: “Si buruk itu berkata benar”. (HR. Hakim, Ibnu Hibban, Thabarani dan lainnya, Albani mengatakan: Sanadnya Thabarani Jayyid)
Kedua, membaca doa berikut 3 kali:
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ، فِي
الْأَرْضِ، وَلَا فِي السَّمَاءِ، وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
BISMILLAHIL-LADZI LAA YADHURRU MA’AS-MIHII SYAI-UN FIL ARDHI WA
LAA FIS SAMAA’ WA HUWAS-SAMII-UL ‘ALIIM.
“Dengan nama Allah…
yang bila nama-Nya disebut, segala sesuatu yang berada di bumi dan di langit
tidak akan berbahaya, Dialah yang maha mendengar lagi maha mengetahui.”
Dalilnya:
Dari Utsman bin Affan, Rasulullah –shallallahu alaihi wasallam– bersabda:
Dari Utsman bin Affan, Rasulullah –shallallahu alaihi wasallam– bersabda:
ما من عبد يقول في صباح كل يوم ومساء كل ليلة بسم الله الذي لا يضر
مع اسمه شيء في الأرض ولا في السماء وهو السميع العليم ثلاث مرات لم يضره شيء
“Orang yang membaca dzikir ini setiap pagi dan sore sebanyak
tiga kali, tidak akan ada sesuatu yang membahayakannya” (HR. Abu Dawud,
Tirmidzi, Ibnu Majah dan lainnya, di-shahih-kan oleh Albani)
Ketiga, membaca surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
(masing-masing 3 kali)
Akan dijaga dari semua marabahaya.
Dalilnya:
Rasulullah mengatakan kepada Abdullah bin Khubaib:
Rasulullah mengatakan kepada Abdullah bin Khubaib:
قل قل هو الله أحد والمعوذتين حين تمسي وحين تصبح ثلاث مرات تكفيك
من كل شيء
“Bacalah Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas, di waktu pagi dan
sore, sebanyak 3 kali! Itu cukup bagimu untuk mencegah semua marabahaya” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, di-shahih-kan oleh Albani)
Keempat, Membaca kalimat berikut 10 kali:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ
الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Dari Abu Ayyub Al-Anshari, Nabi –shallallahu alaihi wasallam-
bersabda:
من قال حين يصبح لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله
الحمد يحيي ويميت وهو على كل شيء قدير عشر مرات كتب الله له بكل واحدة قالها عشر
حسنات وحط الله عنه بها عشر سيئات ورفعه الله بها عشر درجات وكن له كعشر رقاب وكن
له مسلحة من أول النهار إلى آخره ولم يعمل يومئذ عملا يقهرهن فإن قال حين يمسي فمثل
ذلك
“Barangsiapa ketika pagi membaca dzikir ini 10 kali, maka Alloh
mencatat 100 kebaikan baginya, menghapus 100 keburukan darinya, menaikkannya
100 derajat, (pahala) dzikir ini sebanding dengan memerdekakan 10 budak, dzikir
ini bisa menjadi pelindung baginya dari pagi hingga sore, dan pada hari itu
tidak akan ada pekerjaan yang memupuskannya… Apabila ia membacanya ketika sore,
maka baginya keutamaan yang sama seperti itu. (HR.
Ahmad dan Thabarani, di-shahih-kan oleh Albani)
Semoga kita dimudahkan untuk merutinkannya dan mendapat
perlindungan Allah dari segala yang membahayakan di dunia dan akhirat.
0 komentar:
Posting Komentar