Tanya:
Apakah dzikir setelah shalat sunah sama dengan dzikir setelah
shalat wajib?
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan
kepada kita berbagai doa dan dzikir di banyak kegiatan dan aktivitas. Ada
dzikir setelah shalat wajib, bacaan sebelum dan sesudah makan, bacaan ketika
masuk dan keluar WC, dst… dan masing-masing bacaan, memiliki tempat
sendiri-sendiri. Tidak boleh dibolak-balik, meskipun secara makna benar. Karena
ini merusak aturan.
Dzikir ketika masuk masuk WC tidak boleh anda baca sebelum
makan. Meskipun karena alasan ingin berlindung dari godaan setan laki-laki dan
perempuan.
Demikian pula dzikir seusai shalat. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam telah mengajarkan dengan rinci. Ada dzikir setelah
shalat wajib dan ada yang setelah shalat sunah. Meskipun semua maknanya baik,
bukan berarti anda bebas memindahkan dzikir itu di luar waktunya.
Dzikir Setelah Shalat Sunah
Terdapat hadis dari Tsauban radhiyallahu ‘anhu,
beliau menceritakan dzikir yang dibaca Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam seusai
shalat,
كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، إِذَا
انْصَرَفَ مِنْ صَلَاتِهِ اسْتَغْفَرَ ثَلَاثًا وَقَالَ: «اللهُمَّ أَنْتَ
السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ»
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap
selesai shalat, beliau membaca istighfar 3 kali, kemudian membaca,
اللهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ يَا
ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Allahumma antas salam wa minkas salam tabaarakta ya dzal jalal
wal ikram (HR. Muslim 591, Nasai 1337, dan yang lainnya).
Keterangan:
Kalimat ’setiap selesai shalat’ dipahami umum mencakup semua
shalat. Baik shalat wajib maupun shalat sunah. Demikian keterangan yang
disampaikan Imam Ibnu Baz. Dalam Fatwanya, beliau menyatakan,
أما بعد النوافل ما فيه شيء في موضعه إلا الاستغفار، إذا سلم من
النافلة يقول: أستغفر الله، أستغفر الله، أستغفر الله، اللهم أنت السلام ومنك
السلام تباركت يا ذا الجلال والإكرام، أما الأذكار الأخرى كلها جاءت بعد الفريضة،
أما هذا فهذا بعد الفرض والنفل
Setelah shalat sunah tidak ada dzikir khusus selain istighfar.
Seusai salam dari shalat sunah, dia bisa membaca, astaghfirullah,astaghfirullah,
astaghfirullah, Allahumma antas salam wa minkas salam tabaarakta ya dzal jalal
wal ikram. Sedangkan dzikir-dzikir pasca-shalat yang lain, semuanya
dibaca setelah shalat wajib. Sedangkan dzikir ini, dibaca setelah shalat wajib
dan shalat sunah.
Kemudian beliau membawakan hadis Tsauban di atas. Lalu beliau
mengatakan,
ولم يقل المكتوبة، فدل على أنه في كل صلاة، النافلة والفرض
Tsauban tidak mengatakan ‘setelah shalat wajib’. Ini menunjukkan
bahwa dzikir itu dibaca di setiap usai shalat. Baik sunah maupun wajib.
أما الأذكار لا إله إلا الله وحده لا شريك له، له الملك وله الحمد
وهو على كل شيء قدير، لا حول ولا قوة إلا بالله، لا إله إلا الله ولا نعبد إلا
إياه …. إلخ هذه إنما جاءت بعد الفرائض، لم تبلغنا عن النبي – صلى الله عليه وسلم-
إلا بعد الفرائض، ولم يبلغنا عنه أنه فعلها بعد النوافل عليه الصلاة والسلام
Adapun dzikir laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah,
lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ’ala kulli syai-in qadir. Laa haula wa laa
quwwata illa billaah. laa ilaaha illallah wa laa na’budu illaa iyyaah.. dst,
dzikir ini sesuai aturannya, hanya dibaca setelah shalat wajib. Tidak ada
keterangan yang sampai kepada kita dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
kecuali setelah shalat wajib. Dan tidak pernah ada riwayat yang sampai ke kita
bahwa beliau melakukan itu setelah shalat sunah.
http://www.binbaz.org.sa/mat/11511
Allahu a’lam.
Dijawab oleh: Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan
Pembina Konsultasisyariah.com)
0 komentar:
Posting Komentar