Senin, 23 Oktober 2017

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Istilah muttafaq ‘alaihi gabungan dari frasa muttafaq (متفق) yang artinya disepakati, dan frasa alaih (عليه) yang artinya atasnya. Sehingga gabungan dari dua frasa ini, muttafaq alaihi artinya sesuatu yang disepakati.
Mengingat istilah ini digunakan dalam ilmu hadis, maka hadis muttafaq ‘alaih artinya hadis yang disepakati keshahihannya.
Ada 3 penggunaan istilah muttafaq ‘alaih yang disampaikan para ulama,
Pertama, hadis yang diriwayatkan Bukhari & Muslim dalam kitab shahihnya.
Dan riwayat Bukhari – Muslim bisa disebut muttafaq ‘alaih jika memenuhi 3 syarat,
1.      Hadisnya sama, meskipun redaksinya berbeda
2.      Sahabat yang meriwayatkan sama
3.      Disebutkan dalam kitab shahihnya. Jika diriwayat Bukhari di kitabnya yang lain, seperti kitab Adabul Mufrad, kitab Tarikh atau yang lainnya, maka tidak berlaku istilah muttafaq ‘alaih.
Istilah inilah yang digunakan oleh umumnya ulama hadis mutaakhirin.
Kedua, hadis yang diriwayatkan 3 imam, Bukhari, Muslim dalam kitab shahihnya dan imam Ahmad dalam al-Musnad.
Ini merupakan istilah yang digunakan Majduddin Abul Barakat Abdus Salam dalam kitabnya Muntaqa al-Akhbar (al-Muntaqa fi al-Ahkam as-Syar’iyah min kalam Khoiril Bariyah). Kitab ini diberi penjelasan as-Syaukani menjadi kitab tebal berjudul Nailul Authar.
Di mukadimahnya dinyatakan,
والعلامة لما رواه البخاري ومسلم أخرجاه . ولبقيتهم رواه الخمسة . ولهم سبعتهم رواه الجماعة . ولأحمد مع البخاري ومسلم متفق عليه
Tanda untuk riwayat Bukhari & Muslim dengan istilah ‘Akhrajahu’, untuk riwayat selain dua orang ini (Ahmad, Nasai, Abu Daud, Turmudzi, dan Ibnu Majah) dengan istilah rawahul khamsah. Dan jika diriwayatkan 7 perawi (Bukhari, Muslim, Ahmad, Nasai, Abu Daud, Turmudzi, dan Ibnu Majah) dengan istilah Rawahul Jamaah. Dan untuk riwayat Ahmad, Bukhai, dan Muslim dengan istilah muttafaq ‘alaih. (Nailul Authar, 1/1)
Ketiga, hadis yang sanadnya sahhih, perawinya bebas dari cacat dan penilaian negatif dari para ulama, meskipun tidak diriwayatkan Bukhari, Muslim, maupun Imam Ahmad. Dengan kata lain, hadis yang disepakati shahih menurut para ulama ahli hadis, meskipun tidak diriwayatkan Bukhari & Muslim.
Ulama yang menggunakan istilah muttafaq ‘alaih dengan makna seperti di atas adalah al-Hafidz Abu Nua’im dalam kitabnya Hilyah al-Auliya.
Syarafuddin Ali bin al-Mufadhal memberikan pejelasan penggunaan istilah muttafaq ‘alaih menurut Abu Nuaim,
لم يعن أبو نعيم بقوله المشار إليه (متفق عليه) اتفاق البخاري ومسلم رحمة الله عليهما على إخراجه في كتابيهما ، وإنما أراد به سلامة رجاله من الخلل وعدم الطعن فيه بعلة من العلل , فيما يظهر لي
Yang dimaksud Abu Nuaim dengan istilah yang beliau sampaikan, ‘Muttafaq ‘alaih’ adalah hadis yang diriwayatkan Bukhari & Muslim dalam kitab shahihnya. Namun yang beliau maksud adalah hadis yang perawinya selamat dari celah kekurangan dan tidak ada celaan dengan illah (cacat), menurut yang saya tahu. (al-Arba’un ‘ala at-Thabaqat, hlm. 457)
Demikian, semoga semakin mendekatkan kita dengan suasana ilmu mustholah hadis…

0 komentar:

Follow kumpulan tanya jawab islam dan keluarga

Calendar holidays by Excel Calendar

Disclaimer

i don't own anything in this blog. all articles, images, videos belong to its owners / creator. if you think this useful feel free to share, rewrite, or copy
twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Info Harga Komoditi/Pangan

Flag Counter



Data Provided By Google Analytics

Diberdayakan oleh Blogger.

Mari gabung agar kenal & tidak terjerat riba/bunga bank

Bantuan hukum bagi yang terjerat riba (bunga bank)

Pencarian tentang Islam

yufid.com

[Disebutkan keadaan manusia di hari kiamat, "Alangkah baiknya kiranya aku dulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini". QS Al-Fajr : 24]'


Orang ini menyebut akhirat dengan HIDUPKU. Artinya, sekarang ini KEHIDUPAN KITA BELUM DIMULAI

(-_-)

Video Pilihan

Paling Banyak Dibaca

Our Facebook Page