Bismillah was shalatu was salamu
‘ala Rasulillah, amma ba’du,
Jin seperti layaknya manusia, dia
hanya bisa mengetahui apa yang ditangkap oleh inderanya. Dia hanya mengetahui
apa yang dilihat oleh matanya, apa yang didengar oleh telinganya, apa yang
dirasa oleh indera perabanya. Selebihnya jin tidak tahu.
Nabi Sulaiman ’alaihis shalatu was salam memiliki
bala tentara jin, baik jin muslim maupun jin kafir. Mereka tunduk kepada
Sulaiman ‘alaihis salam.
Jin muslim taat kepada Sulaiman sebagai bentuk ibadah kepada Allah, sementara
jin kafir tunduk kepada Sulaiman, karena takut dihukum dan takut mendapatkan
siksa.
وَمِنَ الْجِنِّ مَنْ يَعْمَلُ بَيْنَ يَدَيْهِ بِإِذْنِ رَبِّهِ
وَمَنْ يَزِغْ مِنْهُمْ عَنْ أَمْرِنَا نُذِقْهُ مِنْ عَذَابِ السَّعِيرِ .
يَعْمَلُونَ لَهُ مَا يَشَاءُ مِنْ مَحَارِيبَ وَتَمَاثِيلَ وَجِفَانٍ
كَالْجَوَابِ وَقُدُورٍ رَاسِيَاتٍ
Dan sebagian dari jin ada yang
bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin Tuhannya. Siapa yang
menyimpang di antara mereka dari perintah Kami, Kami berikan kepadanya azab
neraka yang apinya menyala-nyala. Para jin itu membuat untuk Sulaiman apa yang
dikehendakinya dari gedung-gedung yang tinggi dan patung-patung dan
piring-piring yang (besarnya) seperti kolam dan periuk yang tetap (berada di
atas tungku). (QS. Saba: 12 –
13)
Karena ancaman ini, para jin
kafir itu bekerja dengan sangat terpaksa.
Sulaiman Meninggal
Allah takdirkan Sulaiman
meninggal dalam posisi tegak bersandar dengan tongkatnya. Tidak ada satupun
bala tentaranya baik dari kalangan jin maupun manusia yang tahu bahwa beliau
telah meninggal. Merekapun tetap bekerja karena mengira Sulaiman masih hidup.
Hingga akhirnya Allah mengutus
binatang rayap. Rayap itu memakan tongkat Sulaiman dari bawah sampai beliau
jatuh. Ketika itu, para jin itu barulah sadar, bahwa Sulaiman telah meninggal.
Mereka sadar bahwa selama ini mereka bekerja tanpa diperhatikan Sulaiman,
karena beliau sudah meninggal. Semua ini Allah tetapkan sebagai pelajaran bagi
semua umat manusia bahwa sejatinya jin sama sekali tidak mengetahui hal yang
ghaib. Allah jelaskan bahwa Jin hanya mampu mengetahui apa yang tertangkap
indera mereka yang terbatas.Selebihnya, jin tidak tahu.
فَلَمَّا قَضَيْنَا عَلَيْهِ الْمَوْتَ مَا دَلَّهُمْ عَلَى مَوْتِهِ
إِلَّا دَابَّةُ الْأَرْضِ تَأْكُلُ مِنْسَأَتَهُ فَلَمَّا خَرَّ تَبَيَّنَتِ
الْجِنُّ أَنْ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ الْغَيْبَ مَا لَبِثُوا فِي الْعَذَابِ
الْمُهِينِ
Tatkala Kami telah menetapkan
kematian Sulaiman, tidak ada yang menunjukkan kepada mereka kematiannya itu
kecuali rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah tersungkur,
tahulah jin itu bahwa kalau sekiranya mereka mengetahui yang ghaib tentulah
mereka tidak akan tetap dalam siksa yang menghinakan. (QS. Saba: 14).
Andaikan jin tahu hal yang ghaib,
mereka akan keluar meninggalkan istana Sulaiman. Andaikan jin tahu bahwa
Sulaiman telah meninggal, mereka tidak akan bekerja dengan penuh tekanan. (Fa bihudahum Iqtadih, Dr. Utsman
al-Khamis, hlm. 324).
Berapa Lama Sulaiman Mati Berdiri?
Sebagaian ahli sejarah
menyebutkan bahwa para jin itu bekerja setelah Sulaiman meninggal selama
setahun. Artinya, selama rentang waktu itu, jin tidak tahu bahwa Nabi Sulaiman ’alaihis shalatu was salam telah
meninggal.
Ibnu Katsir mengatakan,
ثم حسبوا على ذلك النحو فوجدوه قد مات منذ سنة، وهي قراءة ابن مسعود:
فمكثوا يدأبون له من بعد موته حولا كاملا فأيقن الناس عند ذلك أن الجن كانوا
يكذبون ولو أنهم علموا الغيب لعلموا بموت سليمان ولم يلبثوا في العذاب سنة يعملون
له ذلك
Mereka para jin itu, tetap berada
pada keadaan semula (bekerja). Ternyata mereka bahwa Sulaiman telah meninggal
setahun yang lalu. Dan keterangan ini tercantum dalam qiraah yang dibaca Ibnu
Mas’ud, ”Mereka terus tunduk kepada Sulaiman setelah beliau meninggal selama
setahun penuh.” sehingga manusia menjadi yakin ketika itu, bahwa ternyata
selama ini para jin telah berdusta. Andaikan mereka mengetahui hal yang ghaib,
tentu mereka akan mengetahui kematian Nabi Sulaiman ’alaihis salam, sehingga
mereka tidak berada dalam tekanan selama setahun, bekerja untuk Sulaiman.
(Tafsir Ibnu Katsir, 6/503).
Jangan Percaya Jin
Kami sering menegaskan bahwa
manusia tidak perlu percaya jin. Karena jin memiliki tipikal pendusta. Di masa
Sulaiman, jin berdusta dan mengaku bisa mengetahui hal ghaib. Kemudian Allah
buktikan dan Allah buka kedok kebohongan mereka. Keterangan selengkapnya anda
bisa pelajari di: Mengenal Jin Khodam
Karena itu sungguh aneh, ketika
ada orang yang terpengaruh dengan omelan jin. Ketika ada orang yang kesurupan,
kemudian si jin bicara kepada manusia di sekitarnya, kamu nanti bakal jadi
orang celaka, kamu nanti akan mati ditabrak mobil, kamu jatuh dari gedung,
anakmu jadi gila, dst., sebagian orang terpengaruh dengan celoteh jin ini,
sampai jadi bahan pikirannya.
Lebih parah lagi ketika ada orang
yang kehilangan barang kemudian dia datang ke kiyai (baca: dukun). Lalu sang
kiyai menunjukkan arah, namun hanya sebatas isyarat, “Barangnya ada di sebelah
timur, di bawah pohon jambu, ditaruh di atas batu.” Selebihnya dicari sendiri.
Anehnya, pasien tetap saja rame, bahkan sang kiyai bisa naik haji karena jasa
mencarikan barang hilang.
Allahu a’lam
0 komentar:
Posting Komentar