Pemimpin Kafir itu Musibah
Bismillah was shalatu was salamu
‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Allah bercerita tentang doanya
Nabi Ibrahim alaihis shalatu was salam,
رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا فِتْنَةً لِلَّذِينَ كَفَرُوا وَاغْفِرْ
لَنَا رَبَّنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ
“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau
jadikan kami sebagai fitnah bagi orang-orang kafir. Dan ampunilah kami ya Tuhan
kami..” (QS.
al-Mumtahanah)
Ketika membaca ayat di atas, saya
sempat merasa heran dengan doa Ibrahim ini. beliau memohon kepada Allah agar
jangan sampai dijadikan fitnah bagi orang kafir. Namun saya merasa sangat
yakin, tidak ada yang bermasalah dengan doa ini. Karena doa ini adalah doa
seorang nabi, ulul azmi, yang tidak mungkin isinya keliru. Apalagi Allah
ceritakan dalam al-Quran, yang bertujuan agar doa ini ditiru oleh generasi
setelahnya.
Doa ini akan menjadi mudah kita
mengerti, ketika kita memahami kata fitnah. Salah satu diantara arti fitnah
adalah adzab (hukuman). Di masa silam, ada raja yang membuat parit besar berisi
api, untuk membakar setiap orang yang tidak mau mengakuinya sebagai tuhan.
Mereka disebut ashabul ukhdud. Allah sebut mereka memfitnah kaum muslimin,
karena mereka membantai kaum muslimin.
Allah berfirman,
إِنَّ الَّذِينَ فَتَنُوا الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ثُمَّ
لَمْ يَتُوبُوا فَلَهُمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَلَهُمْ عَذَابُ الْحَرِيقِ
Sesungguhnya orang-orang yang
memfitnah kaum mukminin, laki-laki dan perempuan, kemudian mereka tidak mau
bertaubat, maka mereka mendapat adzab jahannam, dan mereka akan mendapat
siksaan yang membakar. (QS. al-Buruj: 10)
Orang kafir memiliki karakter,
suka menekan kaum muslimin. Karena mereka tidak pernah rela jika di dunia ini
ada orang muslim. Beda agama tidak masalah, yang penting bukan islam. Allah
berfirman,
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى
تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ
“Orang yahudi dan nasrani tidak
akan rela kepadamu, sampai kamu mengikuti ajaran mereka.” (QS. al-Baqarah: 120)
Itulah makna doa Ibrahim. Beliau
memohon kepada Allah, agar jangan sampai ada orang kafir yang menguasai
dirinya, lalu dia bisa menindas kaum muslimin, melecehkan agama kaum muslimin
seenak udelnya, sementara tidak ada hukum yang bisa menjeratnya.
Ibnu Katsir meriwayatkan tafsir
ayat ini, dari Ali bin Abu Thalhah, dari Ibnu Abbas,
لا تسلطهم علينا فيفتنونا
“Jangan Engkau beri kekuasaan
kepada mereka atas kami. Sehingga mereka bisa menyiksa kami.” (Tafsir Ibnu Katsir, 8/88)
Karena kehadiran pemimpin kafir
di tengah kaum muslimin adalah musibah besar bagi mereka. Setidaknya akan timbul
ketegangan antara kita dan mereka. Ketegangan yang membuat kita lelah berfikir,
lelah batin.
Dan kami juga sangat yakin, AHOAX
dan para pengikutnya juga lelah. Pro-kontra opini, ketegangan pendapat, sogok
sana-sini, cari dukungan, belum lagi media yang semakin memperuncing
ketegangan. Setiap melihat berita soal politik, kadang kita ketawa dan kadang
kita geram. Itulah perang pemikiran (ghazwul
fikri).
Itulah musibah, anda tinggal di
sebuah daerah, sementara pikiran anda tidak pernah tenang. Sekalipun harta anda
banyak, belum tentu anda bisa menikmatinya dengan nyaman… kepada kaum muslimin,
dimanapun anda berada, mari perbanyak taubat kepada Allah dan berusaha
memperbaiki diri. Semoga Allah segera menghilangkan musibah yang sangat
melelahkan ini…
Allahu a’lam
Ditulis oleh Ustadz Ammi Nur
Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)
0 komentar:
Posting Komentar