Mendapatkan
tiket murah saat promo itu wajar. Tapi bagaimana jika sedang tidak ada promo?
Kami akan beritahu caranya di sini.
Pada
tahun 2013, semua maskapai ber-budget rendah berlomba-lomba memberikan harga
tiket pesawat murah. Saya pernah mendapatkan tiket pulang pergi seharga Rp
110.000 untuk rute Jakarta-Medan dengan Citilink dan Rp 350.000 untuk rute
Jakarta-Bali dengan Air Asia.
Tapi
itu dulu. Kini, sejak Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengeluarkan peraturan
mengenai batas penawaran harga terendah tiket pesawat dari maskapai untuk
penumpangnya, mendapatkan harga Rp 700.000 untuk rute Jakarta-Bali tergolong
mustahil, bahkan saat promo. Belum lagi, maskapai-maskapai pun tidak mengadakan
promo sesering dulu lagi.
Namun
dengan ketiadaan promo, bukan berarti Anda tidak bisa mendapatkan tiket murah.
Buktinya, saya bisa mendapatkan tiket PP Jakarta-Bali seharga Rp 800.000 saja
di periode lebaran tahun 2013. Tahun lalu saat saya juga mendapatkan tiket
Jakarta-Kuala Lumpur, Kuala Lumpur-Johor Baru, dan Singapura-Jakarta seharga
total Rp 800.000 saja. Saya percaya, Anda tetap bisa mendapatkan tiket murah,
asal Anda tahu caranya. Di sini, saya akan membagikan tipsnya dengan Anda.
1. Perhatikan ke mana tujuan Anda
Tujuan
Anda menentukan waktu terbaik membeli tiket untuk mendapatkan harga termurah.
Jika rute pilihan Anda adalah rute yang banyak dilayani maskapai (terutama
maskapai budget rendah), seperti Singapura, Kuala Lumpur, Bali, Yogyakarta, dan
Surabaya, maka Anda harus pintar-pintar membaca harga, karena harganya
cenderung fluktuatif. Jadi, jika Anda menemukan satu harga yang Anda pikir
adalah harga termurah yang bisa Anda dapatkan, maka saya sarankan agar Anda
membeli tiketnya saat itu juga.
Tapi
jika rute yang Anda pilih adalah rute yang tidak dilayani oleh maskapai
ber-budget rendah atau bukan rute “ramai” wisatawan, seperti Banjarmasin,
Belitung, Tanjung Pinang, dan Banda Aceh, maka kapan pun Anda membeli tiketnya,
baik dua bulan, satu bulan, atau bahkan satu minggu sebelum keberangkatan,
harganya tidak akan memperlihatkan perbedaan yang signifikan. Mengapa? Karena
maskapai yang melayani rute ini menerapkan sistem year-round fare yang artinya
harga tiket pesawat akan kurang lebih sama sepanjang tahun, kecuali pada high
season, seperti Lebaran dan liburan akhir tahun.
2. Perhatikan maskapai yang Anda pilih
Setelah
memilih rute, perhatikan juga maskapai yang melayani rute tersebut.
Kecenderungannya, harga Low Cost Carrier (LCC) lebih murah jika dipesan dari
jauh-jauh hari dan meningkat drastis jika dipesan hanya beberapa minggu atau
beberapa hari sebelum keberangkatan. Sementara maskapai full-service cenderung
menerapkan year-round fare pada harga tiket pesawatnya sehingga kurang lebih
sama sepanjang tahun. Malah terkadang, harga tiket pesawat full-service bisa
lebih murah ketimbang LCC jika kita membelinya lebih dekat dengan hari
keberangkatan.
Sedikit
tips jika Anda menggunakan Lion Air, sering-sering lah memantau harganya.
Karena berdasarkan pengalaman saya, Lion Air adalah salah satu airline yang
paling sering mengalami perubahan harga. Dalam sehari, Lion Air bisa mengubah
harganya 2 hingga 3 kali, biasanya di pagi hari, siang hari, dan tengah malam.
Tapi, jika Anda rutin memantau pergerakan harganya, maka trennya akan terbaca.
Biasanya, mereka akan menggunakan range harga yang sama, hanya dibedakan di jam
penerbangannya saja. Jika penerbangan yang Anda incar tiba-tiba meningkat
harganya, jangan terburu-buru membeli saat itu juga karena Anda berpikir
harganya akan meningkat terus. Malah sebaliknya, coba tunggu dan lihat beberapa
hari ke depan. Jika Anda melihat range harga antar satu penerbangan dan
penerbangan lain sudah meningkat, maka Anda bisa membeli tiketnya saat itu,
karena berarti harga dasarnya memang sudah lebih tinggi dibanding sebelumnya.
3. Perhatikan periode perjalanan, juga
hari pergi dan pulang Anda
Akhir
pekan, long weekend, dan musim liburan selalu mahal. Jadi, coba liburan di
periode low-season, seperti bulan September-November dan Februari-April. Selain
periode liburan, hari keberangkatan dan kepulangan menentukan harga tiket Anda.
Kombinasi Jumat-Minggu, Jumat-Senin, Sabtu-Minggu, atau Sabtu-Senin adalah
kombinasi termahal. Jika Anda ingin mencari harga murah dan ingin mengakali
jumlah cuti kantor Anda, saya sarankan untuk mencoba kombinasi Selasa-Kamis,
Rabu-Jumat, Sabtu-Selasa, dan Minggu-Rabu.
4. Perhatikan tanggal keberangkatan
Anda
Setelah
memilih hari, perhatikan juga tanggal keberangkatan Anda. Karena dari hasil
observasi saya selama 3 tahun terakhir, harga tiket pesawat di tanggal 20-an
cenderung lebih murah dibanding awal atau pertengahan bulan. Hal ini bisa jadi
karena maskapai menganggap bahwa tanggal 20-an adalah tanggal tua dan kondisi
dompet sedang tipis, sehingga kemungkinan orang untuk berpergian sedikit.
Alhasil, maskapai pun memberikan harga murah di periode ini agar kursi-kursi
mereka terisi.
5. Pelajari tren promo maskapai
Ikuti
newsletter maskapai, like dan follow akun media sosial maskapai, dan pelajari
trennya. Pelajari waktu maskapai-maskapai itu mengeluarkan promo dan jenis
promonya. Dari pembelajaran ini, Anda akan tahu, ketika Anda menemukan tiket
yang tampak murah, Anda bisa menimbang-nimbang apakah ini adalah saat yang
tepat untuk membeli tiket, atau periode promo justru akan segera tiba?
6. Ketahui harga rata-rata dan
benchmark harga terendah yang ditawarkan maskapai
Dari
hasil observasi dan pembelajaran yang Anda lakukan, Anda akan tahu batas
terendah dari harga yang bisa ditawarkan maskapai. Jadi ketika Anda menemukan
harga murah, Anda bisa tahu apakah Anda memang mendapatkan harga termurah, atau
Anda bisa mendapatkan harga yang lebih murah lagi. Caranya adalah dengan
rajin-rajin melihat harga, baik ketika periode promo, maupun tidak.
7. Ikuti panduan “Waktu Terbaik Membeli
Tiket Pesawat” Skyscanner
Setiap
tahunnya, Skyscanner selalu merilis data waktu terbaik untuk membeli tiket
pesawat berdasarkan hasil riset dan pembacaan data. Ikuti panduannya dan niscaya
Anda bisa mendapatkan harga termurah ke destinasi impian Anda.
8. Gunakan fitur “Bulan Termurah”,
“Sepanjang Bulan”, “Sepanjang Tahun”, “Perbandingan Harga” dan “Price Alert”
Skyscanner
Sebagai
situs pencarian travel dunia, Skyscanner memungkinkan Anda untuk menemukan
harga tiket pesawat termurah ke tujuan Anda, karena Skyscanner menarik data
harga dari seluruh maskapai dan situs penjualan tiket pesawat online di seluruh
dunia. Tapi bukan itu saja yang bisa Anda dapatkan lewat Skyscanner.
Jika
tanggal keberangkatan dan kepulangan Anda fleksibel, Anda bisa menggunakan
fitur “Bulan Termurah”, “Sepanjang Bulan”, atau “Sepanjang Tahun” Skyscanner,
untuk menemukan harga termurah ke destinasi yang Anda inginkan. Jika Anda
memiliki kisaran tanggal perjalanan yang Anda inginkan, maka Anda bisa
menggunakan fitur “Perbandingan Harga” Skyscanner dan Anda bisa melihat
pergerakan harga dari hari ke hari, sehingga Anda memiliki kebebasan untuk
menentukan tanggal dan harga yang nyaman untuk Anda. Jika tanggal Anda sudah
pasti, Anda pun masih bisa mendapatkan harga termurah dengan menggunakan fitur
“Price Alert” yang akan memberikan notifikasi lewat smartphone ataupun email
Anda jika terjadi perubahan harga tiket pesawat. Jadi, Anda akan selalu
ter-update dengan harga terkini. Dengan demikian, ketika Anda melihat harga
tiket incaran Anda turun, maka sebaiknya Anda membelinya segera.
Sebagai
kesimpulan, mencari tiket pesawat dengan harga murah sebetulnya Anda hanya
butuh telaten dan teliti. Telaten mengamati tren harga dan teliti ketika
melakukan pembayaran. Jangan terburu-buru membeli tiket jika tidak urgent.
Perhatikan juga detail harga yang Anda bayarkan, terutama ketika Anda
menggunakan maskapai ber-budget rendah. Jangan sampai Anda membayar sesuatu
yang tidak Anda butuhkan, supaya Anda terhindar dari biaya tambahan. Dengan
melakukan tips-tips ini, saya yakin Anda pasti bisa mendapatkan harga tiket
termurah, walaupun sedang tidak ada promo dari maskapai.
Skyscanner.com
0 komentar:
Posting Komentar