Orang Mukmin Dikumpulkan Bersama Keluarganya di Surga
Bersama Keluarga di Surga
Pertanyaan:
Apa benar kelak di akhirat kita
akan berkumpul bersama ibu, bapak, dan saudara kita?
Dari: Nur Laila
Jawaban:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, wa ba’du
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, wa ba’du
Terkait dengan masalah ini,
Allah telah jelaskan dalam Alquran, melalui firman-Nya:
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ
أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ
شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِين
“Orang-oranng
yang beriman, dan anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami
hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun
dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.”
(QS. At-Thur: 21)
Terkait ayat ini, ada dua
pendapat tafsir ulama :
Pertama,
Bahwa Allah Ta’ala memberikan kenikmatan yang lebih
kepada orang mukmin, penduduk surga yang menduduki derajat yang tinggi di
surga, dimana Allah kumpulkan keturunannya yang derajatnya di bawah mereka
bersama orang tuanya. Sehingga Allah mengangkat derajat penduduk surga yang
kedudukannya lebih rendah menuju derajat yang lebih tinggi. Agar lebih
menyenangkan hati orang tuanya, sementara kedudukannya sama sekali tidak dikurangi.
Oleh karena itu, jika ada orang
tua masuk surga bersama anaknya, dan derajat orang tua lebih tinggi dari pada
derajat anaknya, maka Allah akan mengangkat derajat anaknya sampai sederajat
dengan ayahnya, agar sang ayah merasa lebih senang dengan berkumpulnya dengan
anak-anaknya. Tanpa mengurangi derajat sang ayah sedikit pun.
Demikian pula sebaliknya,
ketika derajat anak lebih tinggi daripada ayahnya, maka derajat ayah akan
dinaikkan, sehingga bisa berjumpa dengan anaknya.
Ini adalah pendapat mayoritas
ahli tafsir, dan inilah pendapat yang lebih mendekati makna tekstual ayat.
Kedua,
ayat ini berbicara tentang orang beriman yang ditinggal mati anaknya yang belum
menginjak usia baligh. Mereka tidak memiliki amal, selain iman. Agar lebih
menyenangkan hati ayah dan ibunya, Allah mengangkat derajatnya, sehingga bisa
berjumpa dengan orang tuanya.
Meskipun demikian, kedua
pendapat ini tidak terlalu jauh, sehingga mungkin untuk kita katakan, bahwa
makna ayat ini mencakup kedua-duanya.
Demikian keterangan Syaikh
Sholeh bin Awad al-Maghamisi
di:
http://audio.islamweb.net/audio/index.php?page=FullContent&audioid=157279
Sungguh kebahagiaan yang
sempurna, pada saat Anda diselamatkan oleh Allah dari kengerian hari kiamat,
kemudian Allah masukkan ke dalam surga nan indah. Tidak hanya itu, Anda
dipertemukan dengan istri Anda dengan rupa nan indah, suami Anda dengan wajah
yang menawan, dengan anak Anda yang menyejukkan pandangan. Hidup Anda dihiasi
dengan kenikmatan tanpa batas, yang tidak mungkin bisa diungkapkan dengan
kata-kata, selain doa: Ya Allah… kumpulkanlah kami di surga-Mu bersama
orang-orang yang kami cintai, dan lindungilah kami dari adzab neraka.
0 komentar:
Posting Komentar