Buat
Sendiri Pupuk Rumahan, Hemat Ongkos
REPUBLIKA.CO.ID, Mari belajar
bagaimana membuat pupuk sendiri tanpa harus keluar banyak uang. Ini ada
beberapa resep pupuk buatan rumah dari About.com yang bisa Anda coba.
1. Pupuk Garam Epsom
1. Pupuk Garam Epsom
Kegunaan: tumbuhan pangan di kebun, pupuk sayuran, mawar
Bahan diperlukan
1 sendok Garam Epsom
1 air galon
Penyiram air dari kaleng
Kombinasikan garam Epsom dan air. Gunakan cairan tersebut untuk menyiram tanaman. Ulangi sekali setiap satu bulan.
Manfaat: Garam Epsom mengandung magnesium dan sulfat--keduanya adalah nutrisi vital bagi tanaman. Beberapa tanaman sangat menyukai magnesium, cobalah pada tumbuhan rumahan, mawar, tomat, kentang atau cabai.
2. Pupuk Bubuk Kopi
Bahan diperlukan
1 sendok Garam Epsom
1 air galon
Penyiram air dari kaleng
Kombinasikan garam Epsom dan air. Gunakan cairan tersebut untuk menyiram tanaman. Ulangi sekali setiap satu bulan.
Manfaat: Garam Epsom mengandung magnesium dan sulfat--keduanya adalah nutrisi vital bagi tanaman. Beberapa tanaman sangat menyukai magnesium, cobalah pada tumbuhan rumahan, mawar, tomat, kentang atau cabai.
2. Pupuk Bubuk Kopi
Kegunaan: menyuburkan
tanaman bunga mawar
Bahan dibutuhkan: bubuk kopi, koran, kertas roti
Letakkan kertas roti di atas kertas koran lalu sebar bubuk kopi di atas kertas roti dan biarkan hingga benar-benar mengering tak lagi memiliki kandungan air.
Taburkan bubuk kopi kering di tanah sekitar tanaman yang menyukai asam seperti azalea. mawar, rhododendrons dan buah berri. Jika perlu buka buku panduan tanaman untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan penyuka asam.
Catatan: Berhati-hatilah jangan terlalu banyak memberikan pupuk ini, bahkan tumbuhan pecinta asam bisa mendapat terlalu banyak asam.
Manfaat: bubuk kopi kaya akan nitrogen, magnesium dan potassium--semua adalah nutrisi penting bagi tumbuhan. Mereka juga bersifat asam sehingga membantu menjaga tingkat kadar asam pada tanah.
3. Pupuk bubuk cangkang telur
Bahan dibutuhkan: bubuk kopi, koran, kertas roti
Letakkan kertas roti di atas kertas koran lalu sebar bubuk kopi di atas kertas roti dan biarkan hingga benar-benar mengering tak lagi memiliki kandungan air.
Taburkan bubuk kopi kering di tanah sekitar tanaman yang menyukai asam seperti azalea. mawar, rhododendrons dan buah berri. Jika perlu buka buku panduan tanaman untuk mengetahui jenis-jenis tumbuhan penyuka asam.
Catatan: Berhati-hatilah jangan terlalu banyak memberikan pupuk ini, bahkan tumbuhan pecinta asam bisa mendapat terlalu banyak asam.
Manfaat: bubuk kopi kaya akan nitrogen, magnesium dan potassium--semua adalah nutrisi penting bagi tumbuhan. Mereka juga bersifat asam sehingga membantu menjaga tingkat kadar asam pada tanah.
3. Pupuk bubuk cangkang telur
Kegunaan: Jeruk
dan lemon
Bahan yang dibutuhkan: Cangkang telur dan blender
Cara membuat: Setiap kali memasak telur jangan buang cangkangnya. Simpan dan biarkan hingga mengering. Tempatkan cangkang telur kering dalam blender dan hancurkan hingga mereka benar-benar menjadi tepung. Taburkan di taman Anda.
Manfaat: cangkang telur hampir seluruhnya terbuat dari kalsium karbonat--ini adalah bahan utama yang dibutuhkan dalam perkebunan lemon.
4. Pupuk Cuka
Bahan yang dibutuhkan: Cangkang telur dan blender
Cara membuat: Setiap kali memasak telur jangan buang cangkangnya. Simpan dan biarkan hingga mengering. Tempatkan cangkang telur kering dalam blender dan hancurkan hingga mereka benar-benar menjadi tepung. Taburkan di taman Anda.
Manfaat: cangkang telur hampir seluruhnya terbuat dari kalsium karbonat--ini adalah bahan utama yang dibutuhkan dalam perkebunan lemon.
4. Pupuk Cuka
Kegunaan: pupuk
tanaman pangan rumah, tanaman bunga mawar
Bahan yang dibutuhkan
1 sendok makan cuka
1 galon air
kaleng penyiram air
Campur cuka dengan air dan gunakan larutan ini untuk menyiram tanaman Anda. Ulangi lagi sekali setiap tiga bulan.
Manfaat: asam asetat dalam cuka bekerja untuk meningkatkan kadar asam dalam tanah, tentu saja gunakan hanya untuk tanaman yang menyukai asam.
5. Pupuk air akuarium yang kotor
Bahan yang dibutuhkan
1 sendok makan cuka
1 galon air
kaleng penyiram air
Campur cuka dengan air dan gunakan larutan ini untuk menyiram tanaman Anda. Ulangi lagi sekali setiap tiga bulan.
Manfaat: asam asetat dalam cuka bekerja untuk meningkatkan kadar asam dalam tanah, tentu saja gunakan hanya untuk tanaman yang menyukai asam.
5. Pupuk air akuarium yang kotor
Jangan buang air akuarium saat Anda hendak mengganti dengan air
bersih. Alih-alih gunakan untuk menyiram tanaman Anda.
Manfaat: Air akuarium kaya dengan notrigen dan nutrisi lain yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh dan menghasilkan baik buah atau bunga.
6. Pupuk abu kayu bakar.
Manfaat: Air akuarium kaya dengan notrigen dan nutrisi lain yang dibutuhkan oleh tanaman untuk tumbuh dan menghasilkan baik buah atau bunga.
6. Pupuk abu kayu bakar.
Kegunaan untuk pupuk taman dan lemon
Bahan dibutuhkan: abu kayu bakar.
Taburkan abu kayu bakar di atas taman dan biarkan menyerap ke tanah
Catatan: abu kayu bakar tidak seharusnya digunakan bila tanah mengandung alkalin tinggi, dianjurkan untuk tanaman yang suka asam.
Bahan dibutuhkan: abu kayu bakar.
Taburkan abu kayu bakar di atas taman dan biarkan menyerap ke tanah
Catatan: abu kayu bakar tidak seharusnya digunakan bila tanah mengandung alkalin tinggi, dianjurkan untuk tanaman yang suka asam.
Cara pembuatan Pupuk Organik Alami :
Pupuk KCL Cair Bahan:
1. Air
2. Sabut kelapa secukupnya
3. Drum (diperlukan untuk merendam bahan)
Cara pembuatan:
Masukkan sabut kelapa ke dalam drum sampai setengahnya. Setelah drum diisi sabut kelapa
berilah air sampai penuh. Tutuplah rapat-rapat dengan plastik. Biarkan drum tertutup selama 2
minggu. Setelah air berubah menjadi berwarna hitam pertanda air sudah melarutkan
kandungan KCL pada sabut kelapa. Air tersebut sudah siap digunakan, jika airnya sudah habis
dapat ditambah air sehingga air berwarna jernih.
Cara penggunaan: Disemprotkan atau disiramkan pada tanaman.
Fungsi:
Batang dan akar tanaman akan menjadi kuat, biji akan lebih berisi dan berwarna cerah. Untuk
buah akan berwarna harum dan rasanya manis.
EM 4 / Mikroorganisme Nabati
Bahan:
1. Sari buah yang terbuat dari buah apa saja yang sudah tua atau masak (nanas atau jeruk atau
mangga)
2. Tetes / legen / nira kelapa / gula pasir yang diencerkan seperti tetes
Cara Pembuatan:
Buah yang sudah tua dan masak diblender atau dihancurkan sampai halus, kemudian diambil
air buahnya dengan cara disaring, lalu air sari buah ini dicampur dengan tetes.
Perbandingannya adalah 1:1 (1 liter air sari buah dicampur dengan 1 liter tetes).
Cara penggunaannya:
1 sendok makan cairan mikro organisme nabati dicampur dengan air 1 liter lalu disemprotkan
pada:
- Pembuatan Kompos / Bokashi
- Tanaman padi, palawija ataupun sayuran
Fungsi:
Cairan mikroorganisme nabati ini berfungsi sebagai makanan mikro organisme yang ada di
dalam tanah, sehingga tanah menjadi gembur.
Perangsang Buah I
Bahan:
1. EM 4 1 liter
2. Kuning telur ayam kampung 3 butir
Cara Pembuatan:
Bahan dicampur lalu dikocok sampai rata, kemudian difermentasi selama 24 jam. Aturan
penggunaan:
Setiap akan digunakan, kocok 1 sendok makan ditambah 5 liter air, lalu disemprotkan. Fungsi
1. Merangsang pertumbuhan bunga calon buah / biji
2. Membuat buah beraroma dan manis rasanya
3. Membuat biji menjadi bernas / mentes.
Perangsang Buah II
Bahan:
1. Susu segar mentah 1 liter
2. Kuning telur ayam kampung 3 butir
Cara Pembuatan:
Bahan dicampur lalu dikocok sampai rata, kemudian difermentasi selama 24 jam.
Aturan penggunaan:
Setiap akan digunakan, kocok 1 sendok makan ditambah 5 liter air, lalu disemprotkan.
Fungsi:
1. Merangsang pertumbuhan bunga calon buah / biji.
2. Membuat buah beraroma dan manis rasanya.
3. Membuat biji menjadi bernas / mentes.
Pupuk Dari Bahan Daun / Buah
Bahan:
1. Kuning telur ayam kampung 3 butir
2. Gula jawa ¼ kg
3. Susu murni segar ½ gelas
Cara Pembuatan:
Semua bahan dicampur dan diaduk secara merata kemudian ditambahkan 30 liter air.
Kegunaan: Hasil dari komposisi disemprotkan pada tanaman hingga merata.
EM 4 / Mikroorganisme Nabati (dari batang pisang) Bahan:
1. Batang / pelepah pisang 1 kg
2. Tetes tebu / legen 1 kg
3. Tempayan keramik
Cara Pembuatan:
Batang / pelepah pisang diparut atau dipotong-potong lembut (jangan dicincang). Lalu dicampur
dengan ¾ tetes tebu atau legen. Masukkan ke dalam tempayan sampai padat, kemudian
tambahkan sisa tetes / legen ke tempayan hingga merata. Tutup rapat dan simpan di tempat
yang sejuk dan jauh dari sinar matahari selama 2 minggu.
Penggunaan: Sebagai pupuk daun dengan perbandingan 1 cc EM 4 : 1000 cc air dengan cara
disemprotkan.
PUPUK Organik :
Nitrogen Sumber:
• Azzola
• Tumbuhan kacang-kacangan
• Jerami (daun hijau)
• Kotoran hewan / manusia
Fungsi:
• Menghijaukan daun
• Membuat bentuk akar, daun dan batang menjadi muda
Phospat Sumber:
• Ampas tebu
• Kotoran hewan / manusia
• Sampah organik
• Kompos
• Azzola
• Abu dapur
Fungsi:
• Memperkuat akar dan batang
• Memacu bunga agar cepat berbuah
• Menjadikan rasa buah lebih manis
Kalium Sumber:
• Pelepah / batang pisang
• Kotoran ayam
• Urine kambing, kelinci, dan manusia
• Abu kayu
• Sampah organik, misalnya kulit pisang, umbi-umbian, dan lain-lain
Fungsi:
• Memperkuat akar dan batang
• Memacu bunga agar cepat berbuah atau mengeluarkan biji
• Membuat biji / bulir menjadi bernas
• Menjadikan rasa buah atau umbi lebih manis
Urine (Pupuk Cair) Bahan:
• 100 liter urine
• 300 cc tetes tebu / air gula jawa / air gula pasir
• 0, 5 kg temu ireng dalam bentuk serbuk / ekstrak
• 0, 5 kg lawak dalam bentuk serbuk / ekstrak
• 0, 5 kg laos dalam bentuk serbuk / ekstrak
• 0, 5 kg kunyit dalam bentuk serbuk / ekstrak
Cara pembuatan:
Semua bahan dicampur dan difermentasi selama 21 hari
Kegunaan:
5-10 cc / 2 sendok makan + 15 liter air, pada daun dengan cara disemprotkan, pada akar
dengan cara disiramkan / dikocor.
Urine Kelinci:
Perbandingannya 1 : 13 liter air, kemudian disiramkan / dikocor pada tanaman.
Bokashi Bahan:
1. Kotoran ayam / sapi / kambing 500 kg
2. Sekam padi / gergajian kayu 500 kg
3. Bekatul 20 kg
4. Abu dapur / abu sekam padi 30 kg
5. Gula pasir 15 ons
6. EM4 / mikroorganisme nabati secukupnya
7. Air secukupnya
Cara pembuatan:
Semua bahan dicampur jadi satu dan diaduk supaya merata sambil dibasahi dengan air yang
dicampur gula pasir dengan mikroorganisme nabati, sehingga bahan menjadi lembab. Tutup
dengan plastik / tenda agar bokashi mengalami fermentasi. Proses fermentasi sangat
membutuhkan air, udara, dan panas. Proses fermentasi ini normal terjadi dalam jangka waktu
selama 14-21 hari dengan suhu 40-50°C (dijaga kestabilannya).
Bila melebihi dari 50°C tenda dibuka dan bahan diaduk-aduk hingga panas stabil lalu ditutup
kembali. Lebih baik setiap 5 jam bahan dibuka untuk mengetahui suhunya.
Bila kurang panas, atau kurang dari 40°C disemprot dengan air yang dicampur gula dan
mikroorganisme nabati. Begitu seterusnya sehingga bahan bokashi tidak berbau kotoran dan
kalau dipegang sudah tidak panas lagi, artinya bahan ini sudah dapat digunakan.
Cara penggunaan:
Untuk tanaman padi, palawija, sayuran dan tanaman hias sebagai pupuk dengan dosis 1-1, 5
ton / Ha. Andaikan tanahnya terlalu liat dapat ditingkatkan menjadi 2 ton / Ha.
Pupuk Daun Bahan:
• Urine kelinci 5 liter
• Terasi 10 gram
• Jahe 1 ons
• Kunyit 1 kg
• Susu 1 liter
• Gula jawa 1 kg
Cara pembuatan:
Semua bahan dicampur dan disaring, kemudian difermentasikan selama 10 hari. Setelah itu
selama 2 hari berikutnya tiap 2 jam dibuka. 2 hari berikunya tiap 2 jam dibuka. 3 hari berikutnya
2 jam dibuka.
Pupuk Bunga Bahan:
• Nanas 2 buah
• Gula jawa 1 kg
• Air 5 liter
Cara pembuatan:
Semua bahan dimasak dengan suhu api sedang, kemudian didiamkan hingga dingin. Lalu
masukkan ke dalam jerigen dan difermentasikan.
1. Air
2. Sabut kelapa secukupnya
3. Drum (diperlukan untuk merendam bahan)
Cara pembuatan:
Masukkan sabut kelapa ke dalam drum sampai setengahnya. Setelah drum diisi sabut kelapa
berilah air sampai penuh. Tutuplah rapat-rapat dengan plastik. Biarkan drum tertutup selama 2
minggu. Setelah air berubah menjadi berwarna hitam pertanda air sudah melarutkan
kandungan KCL pada sabut kelapa. Air tersebut sudah siap digunakan, jika airnya sudah habis
dapat ditambah air sehingga air berwarna jernih.
Cara penggunaan: Disemprotkan atau disiramkan pada tanaman.
Fungsi:
Batang dan akar tanaman akan menjadi kuat, biji akan lebih berisi dan berwarna cerah. Untuk
buah akan berwarna harum dan rasanya manis.
EM 4 / Mikroorganisme Nabati
Bahan:
1. Sari buah yang terbuat dari buah apa saja yang sudah tua atau masak (nanas atau jeruk atau
mangga)
2. Tetes / legen / nira kelapa / gula pasir yang diencerkan seperti tetes
Cara Pembuatan:
Buah yang sudah tua dan masak diblender atau dihancurkan sampai halus, kemudian diambil
air buahnya dengan cara disaring, lalu air sari buah ini dicampur dengan tetes.
Perbandingannya adalah 1:1 (1 liter air sari buah dicampur dengan 1 liter tetes).
Cara penggunaannya:
1 sendok makan cairan mikro organisme nabati dicampur dengan air 1 liter lalu disemprotkan
pada:
- Pembuatan Kompos / Bokashi
- Tanaman padi, palawija ataupun sayuran
Fungsi:
Cairan mikroorganisme nabati ini berfungsi sebagai makanan mikro organisme yang ada di
dalam tanah, sehingga tanah menjadi gembur.
Perangsang Buah I
Bahan:
1. EM 4 1 liter
2. Kuning telur ayam kampung 3 butir
Cara Pembuatan:
Bahan dicampur lalu dikocok sampai rata, kemudian difermentasi selama 24 jam. Aturan
penggunaan:
Setiap akan digunakan, kocok 1 sendok makan ditambah 5 liter air, lalu disemprotkan. Fungsi
1. Merangsang pertumbuhan bunga calon buah / biji
2. Membuat buah beraroma dan manis rasanya
3. Membuat biji menjadi bernas / mentes.
Perangsang Buah II
Bahan:
1. Susu segar mentah 1 liter
2. Kuning telur ayam kampung 3 butir
Cara Pembuatan:
Bahan dicampur lalu dikocok sampai rata, kemudian difermentasi selama 24 jam.
Aturan penggunaan:
Setiap akan digunakan, kocok 1 sendok makan ditambah 5 liter air, lalu disemprotkan.
Fungsi:
1. Merangsang pertumbuhan bunga calon buah / biji.
2. Membuat buah beraroma dan manis rasanya.
3. Membuat biji menjadi bernas / mentes.
Pupuk Dari Bahan Daun / Buah
Bahan:
1. Kuning telur ayam kampung 3 butir
2. Gula jawa ¼ kg
3. Susu murni segar ½ gelas
Cara Pembuatan:
Semua bahan dicampur dan diaduk secara merata kemudian ditambahkan 30 liter air.
Kegunaan: Hasil dari komposisi disemprotkan pada tanaman hingga merata.
EM 4 / Mikroorganisme Nabati (dari batang pisang) Bahan:
1. Batang / pelepah pisang 1 kg
2. Tetes tebu / legen 1 kg
3. Tempayan keramik
Cara Pembuatan:
Batang / pelepah pisang diparut atau dipotong-potong lembut (jangan dicincang). Lalu dicampur
dengan ¾ tetes tebu atau legen. Masukkan ke dalam tempayan sampai padat, kemudian
tambahkan sisa tetes / legen ke tempayan hingga merata. Tutup rapat dan simpan di tempat
yang sejuk dan jauh dari sinar matahari selama 2 minggu.
Penggunaan: Sebagai pupuk daun dengan perbandingan 1 cc EM 4 : 1000 cc air dengan cara
disemprotkan.
PUPUK Organik :
Nitrogen Sumber:
• Azzola
• Tumbuhan kacang-kacangan
• Jerami (daun hijau)
• Kotoran hewan / manusia
Fungsi:
• Menghijaukan daun
• Membuat bentuk akar, daun dan batang menjadi muda
Phospat Sumber:
• Ampas tebu
• Kotoran hewan / manusia
• Sampah organik
• Kompos
• Azzola
• Abu dapur
Fungsi:
• Memperkuat akar dan batang
• Memacu bunga agar cepat berbuah
• Menjadikan rasa buah lebih manis
Kalium Sumber:
• Pelepah / batang pisang
• Kotoran ayam
• Urine kambing, kelinci, dan manusia
• Abu kayu
• Sampah organik, misalnya kulit pisang, umbi-umbian, dan lain-lain
Fungsi:
• Memperkuat akar dan batang
• Memacu bunga agar cepat berbuah atau mengeluarkan biji
• Membuat biji / bulir menjadi bernas
• Menjadikan rasa buah atau umbi lebih manis
Urine (Pupuk Cair) Bahan:
• 100 liter urine
• 300 cc tetes tebu / air gula jawa / air gula pasir
• 0, 5 kg temu ireng dalam bentuk serbuk / ekstrak
• 0, 5 kg lawak dalam bentuk serbuk / ekstrak
• 0, 5 kg laos dalam bentuk serbuk / ekstrak
• 0, 5 kg kunyit dalam bentuk serbuk / ekstrak
Cara pembuatan:
Semua bahan dicampur dan difermentasi selama 21 hari
Kegunaan:
5-10 cc / 2 sendok makan + 15 liter air, pada daun dengan cara disemprotkan, pada akar
dengan cara disiramkan / dikocor.
Urine Kelinci:
Perbandingannya 1 : 13 liter air, kemudian disiramkan / dikocor pada tanaman.
Bokashi Bahan:
1. Kotoran ayam / sapi / kambing 500 kg
2. Sekam padi / gergajian kayu 500 kg
3. Bekatul 20 kg
4. Abu dapur / abu sekam padi 30 kg
5. Gula pasir 15 ons
6. EM4 / mikroorganisme nabati secukupnya
7. Air secukupnya
Cara pembuatan:
Semua bahan dicampur jadi satu dan diaduk supaya merata sambil dibasahi dengan air yang
dicampur gula pasir dengan mikroorganisme nabati, sehingga bahan menjadi lembab. Tutup
dengan plastik / tenda agar bokashi mengalami fermentasi. Proses fermentasi sangat
membutuhkan air, udara, dan panas. Proses fermentasi ini normal terjadi dalam jangka waktu
selama 14-21 hari dengan suhu 40-50°C (dijaga kestabilannya).
Bila melebihi dari 50°C tenda dibuka dan bahan diaduk-aduk hingga panas stabil lalu ditutup
kembali. Lebih baik setiap 5 jam bahan dibuka untuk mengetahui suhunya.
Bila kurang panas, atau kurang dari 40°C disemprot dengan air yang dicampur gula dan
mikroorganisme nabati. Begitu seterusnya sehingga bahan bokashi tidak berbau kotoran dan
kalau dipegang sudah tidak panas lagi, artinya bahan ini sudah dapat digunakan.
Cara penggunaan:
Untuk tanaman padi, palawija, sayuran dan tanaman hias sebagai pupuk dengan dosis 1-1, 5
ton / Ha. Andaikan tanahnya terlalu liat dapat ditingkatkan menjadi 2 ton / Ha.
Pupuk Daun Bahan:
• Urine kelinci 5 liter
• Terasi 10 gram
• Jahe 1 ons
• Kunyit 1 kg
• Susu 1 liter
• Gula jawa 1 kg
Cara pembuatan:
Semua bahan dicampur dan disaring, kemudian difermentasikan selama 10 hari. Setelah itu
selama 2 hari berikutnya tiap 2 jam dibuka. 2 hari berikunya tiap 2 jam dibuka. 3 hari berikutnya
2 jam dibuka.
Pupuk Bunga Bahan:
• Nanas 2 buah
• Gula jawa 1 kg
• Air 5 liter
Cara pembuatan:
Semua bahan dimasak dengan suhu api sedang, kemudian didiamkan hingga dingin. Lalu
masukkan ke dalam jerigen dan difermentasikan.
Republika.co.id dan lain-lain
0 komentar:
Posting Komentar