Menjual Ayat Allah?
Maaf kalo menganggu ustadz. Mau tanya, bolehkah kita berdakwah
sambil bermuamalah? Tempat untuk muamalah seperti fanpage facebook dijadikan
juga utk memberikan ilmu agama dan dunia. Apakah itu termasuk hadist menjual
ayat2 Allah?
Jawab:
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,
Ada beberapa peringatan mengenai menjual ayat Allah dalam
al-Quran. Diantaranya,
Allah berfirman,
وَلاَ تَشْتَرُواْ بِآيَاتِي ثَمَناً قَلِيلاً وَإِيَّايَ
فَاتَّقُونِ
“Janganlah kamu menukarkan ayat-ayat-Ku dengan harga yang
rendah, dan hanya kepada Akulah kamu harus bertakwa..” (QS. al-Baqarah: 41)
Allah juga berfirman,
فَلاَ تَخْشَوُاْ النَّاسَ وَاخْشَوْنِ وَلاَ تَشْتَرُواْ
بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلاً
Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi)
takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu menukar ayat-ayat-Ku dengan harga yang
sedikit. (QS. al-Maidah: 44)
Sasaran Utama Ayat
Sasaran utama ketika ayat ini diturunkan adalah sebagai
peringatan untuk para pembesar yahudi, seperti Huyai bin Akhtab, Ka’ab
al-Asyraf, atau pemuka yahudi lainnya. Sebelum islam datang, para pemuka yahudi
mendapatkan upeti dan uang sogokan dari masyarakatnya. Setiap kali mereka
mengeluarkan fatwa atau membacakan taurat, atau melakukan ritual yahudi, mereka
diberi bayaran oleh masyarakat.
Banyak masyarakat sekitar Madinah, baik yahudi maupun orang
musyrik, yang menjadi korban mereka.
Pada saat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan
kaum muslimin tiba di madinah, mereka khawatir, jika nanti sampai banyak masyarakat
Madinah, terutama yang yahudi masuk islam, maka mereka tidak lagi mendapatkan
uang upeti, sogok atau minimal pemasukan mereka akan berkurang.
Karena alasan ini, mereka berusaha menghalangi masyarakat
Madinah, terutama masyarakat yahudi, agar tidak mengikuti dakwah Nabi
Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabat.
padahal mereka tahu dengan yakin, bahwa Nabi Muhammad shallallahu
‘alaihi wa sallam adalah nabi terakhir seperti yang disebutkan dalam
taurat.
Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan,
معناه لا تعتاضوا عن البيان والإيضاح ونشر العلم النافع في الناس
بالكتمان واللبس لتستمروا على رياستكم في الدنيا القليلة الحقيرة الزائلة عن قريب
Maknanya, janganlah kalian mengambil dunia, dengan sengaja
menyembunyikan penjelasan, informasi, dan tidak menyebarkan ilmu yang
bermanfaat kepada masyarakat, serta membuat samar kebenaran. Agar kalian bisa
mempertahankan posisi kepemimpinan kalian di dunia yang murah, rendah, dan
sebentar lagi akan binasa. (Tafsir Ibnu Katsir, 1/244).
Dan makna [ثَمَناً قَلِيلاً] “harga yang rendah” adalah dunia
seisinya.
Harun bin Zaid menceritakan,
سئل الحسن ، يعني البصري ، عن قوله تعالى : ( ثمنا قليلا ) قال :
الثمن القليل الدنيا بحذافيرها
Hasan al-Bashri pernah ditanya tentang firman Allah, [ثَمَناً قَلِيلاً] “harga yang rendah”. Kata
beliau, “Harga yang rendah adalah dunia seisinya.” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/243).
Cakupan Tafsir
Cakupan tafsir ayat ini tidak berbeda dengan latar belakang
Allah menurutkan ayat di atas. Siapa saja yang sengaja menyembunyikan
kebenaran, dengan harapan agar bisa mendapatkan dunia atau mempertahankan
penghasilan, termasuk diantara bentuk menjual ayat Allah dengan harga yang
murah.
Di masyarakat kita, terkadang ada sebagian tokoh yang dia
bertugas sebagai pemuka adat dan tradisi. Untuk sekali memimpin ritual, dia
akan dibayar oleh penyelenggara. Tentu saja, banyak yang melanggar syariat.
Ketika dakwah kebenaran telah sampai kepadanya, dia paham, bahwa
yang dia lakukan melanggar syariat, dan dia merasa berat untuk mengikuti dakwah
itu.
Bahkan terkadang dia menghalangi dakwah kebenaran itu, dengan
maksud agar masyarakat tetap mempertahankan tradisi meyimpang itu.
Karena itu, berdakwah sambil jual beli, tidak termasuk menjual
ayat-ayat Allah.
Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan
Pembina Konsultasisyariah.com)
0 komentar:
Posting Komentar