Sering, ketika kita disakiti orang lain dan tak mampu membalas, kita akan berkata ;
“Biarlah Tuhan yang akan membalasnya”
Atau
“Semoga Tuhan membalas semua perlakuannya padaku”
Atau
“Tuhan nggak Tidur”
Kali lain, ketika ada orang yang pernah menyakiti kita terdengar mendapat musibah, komentar kita ;
“Nah, kualat, makanya nyakitin saya sih.. Dibalas tuh sama Allah”
atau
“Akhirnya Allah juga yang membalas.. Alhamdulillah”
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
What The…..?
Sejak kapan Tuhan jadi algojo pembalas dendam manusia? Bukankah Tuhan itu Maha Pengasih, Penyayang juga Maha Damai?
Lagipula, ketika kita disakiti tidaklah elok mendoakan keburukan bagi orang lain sebagai balasan perlakuan mereka. Apalagi, “kebenaran” versi kita belum tentu “kebenaran” yang hakiki. Dalam setiap peristiwa dan kejadian, selalu ada pembelajaran yang diberikan Tuhan kepada kita
Dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu maha Melihat. (QS.25:20)
Tahukah anda ketika mendoakan seseorang, malaikat akan membisikkan kata “begitu juga denganmu”.
Nabi Muhammad Saw bersabda : “jika seorang muslim mendoakan saudara muslimnya malka malaikat berkata : “amin dan bagimu pula kemuliaan sebagaimana doa yg kau doakan untuk saudaramu” (HR Muslim) .
Nah, daripada mendoakan keburukan bagi orang yang menyakiti kita, bukankah seharusnya kita mendoakan kebaikan bagi mereka?
0 komentar:
Posting Komentar