Rabu, 12 Oktober 2016


Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,

Sebelum kedatangan Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu, Umar berkhutbah dengan lantang, menegaskan bahwa  Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak mati. Tapi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mendatangi panggilan Rabb-nya seperti yang terjadi pada Musa ‘alaihis salam.
Ketika Abu Bakr datang, beliau langsung mendatangi jenazah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk memastikan kondisinya. Setelah beliau melihat dengan mata kepala sendiri bahwa Muhammad telah meninggal, beliau langsung keluar rumah duka menuju  masjid, menyuruh Umar untuk duduk, dan beliau menyampaikan pesan,
أما بعد، من كان منكم يعبد محمدا صلى الله عليه وسلم فإن محمدا قد مات، ومن كان منكم يعبد الله، فإن الله حي لا يموت
Amma ba’du, siapa yang menyembah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, ketahuilah bahwa Muhammad telah meninggal. Dan siapa yang menyembah Allah, sesungguhnya Allah Maha Hidup, dan tidak mati.
Kemudian Abu Bakr radhiyallahu ‘anhu mengutip firman Allah,
وَما مُحَمَّدٌ إِلَّا رَسُولٌ، قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ، أَفَإِنْ ماتَ أَوْ قُتِلَ انْقَلَبْتُمْ عَلى أَعْقابِكُمْ، وَمَنْ يَنْقَلِبْ عَلى عَقِبَيْهِ فَلَنْ يَضُرَّ اللَّهَ شَيْئاً، وَسَيَجْزِي اللَّهُ الشَّاكِرِينَ
Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah ada sebelumnya beberapa rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh, kamu akan murtad? Barangsiapa yang murtad, ia tidak dapat merugikan Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. (QS. Ali Imran: 144)
Kata Ibnu Abbas, mengomentari pernyataan di atas,
والله لكأن الناس لم يعلموا أن الله أنزل هذه الآية حتى تلاها أبو بكر، فتلقاها منه الناس كلهم، فما أسمع بشرا من الناس إلا يتلوها
Demi Allah, seolah-olah masyarakat belum pernah tahu bahwa Allah telah menurunkan ayat ini, sampai dibaca oleh Abu Bakr. Lalu disebut-sebut semua orang. Setiap saya bertemu orang, pasti dia membaca ayat ini. (ar-Rahiq al-Makhtum, hlm. 432).
Sebelum gubernur kafir itu menyebutnya, masyarakat gak pernah sadar dan gak pernah ada perhatian tentang ayat ini (Al Maidah 51). Banyak masyarakat juga gak pernah perhatian, bahwa ayat ini merupakan dalil larangan memilih pemimpin dari yahudi dan nasrani. Sungguh ini efek samping dari konspirasi yang sedang digencarkan si gubernur kafir itu. Namun Allah menghendaki lain, konspirasi balas konspirasi,
وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ
Mereka melakukan konspirasi, dan Allah juga membalas konspirasi mereka. Dan Allah sebaik-baik dalam membalas konspirasi. (QS. Ali Imran: 54)
Wa shallallahu ‘ala nabiyyina muhammadin wa ‘ala aalihi wa shahbihi wa sallam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasisyariah.com)

potongan sumber dari: konsultasisyariah.com

Sabtu, 08 Oktober 2016

Hukum Mengusap Wajah Setelah Berdo’a
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Kami sengaja mengangkat tema ini, karena ada faedah yang berharga yang kami dapatkan dari ulama besar Saudi Arabia (Syaikh Sholeh Al Fauzan hafizhohullah) yang sikap beliau jauh berbeda dalam menyikapi hal ini. Artinya beliau menyikapinya jauh berbeda dengan sebagian orang yang mengatakan bid’ah dan sesat. Mengenai mengusap wajah setelah berdo’a kami sendiri sudah yakin bahwa itu tidak disyari’atkan karena kebanyakan ulama menilai bahwa haditsnya lemah. Sehingga jika lemah, tentu saja tidak perlu diamalkan. Namun bagaimana mengingkari orang lain yang masih mengamalkan hal ini? Kita dapat lihat ulama besar yang sudah ma’ruf bagaimana keilmuannya mengatakan bahwa tidak perlu bersikap keras dalam mengingkarinya. Mari kita lihat bahasan berikut. Moga bermanfaat.
Hadits Mengusap Wajah Setelah Do’a
Mengenai hadits tersebut di antaranya disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam kitab Bulughul Marom
وَعَنْ عُمَرَ – رضي الله عنه – قَالَ: – كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا مَدَّ يَدَيْهِ فِي اَلدُّعَاءِ, لَمْ يَرُدَّهُمَا, حَتَّى يَمْسَحَ بِهِمَا وَجْهَهُ – أَخْرَجَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ
Dari ‘Umar radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membentangkan tangannya ketika berdo’a, beliau tidak menurunkannya sampai beliau mengusap kedua tangan tersebut ke wajahnya.
Hadits ini dikeluarkan oleh At Tirmidzi. Ibnu Hajar mengatakan bahwa hadits ini memiliki penguat, yaitu dari hadits Ibnu ‘Abbas yang dikeluarkna oleh Abu Daud. Yang keseluruhan jalannya menunjukkan bahwa hadits tersebut hasan.
Sedangkan ulama lain mendhoifkan hadits di atas. Adz Dzahabi mengatakan bahwa dalam hadits tersebut terdapat Hammad dan dia termasuk perowi yang dho’if (lemah)[1]. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini dho’if jiddan (lemah sekali).[2]
Penilaian Para Ulama Mengenai Mengusap Wajah Setelah Do’a
Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah berkata,
لا يعرف هذا ، أنه كان يَمسح وجهه بعد الدعاء إلا عن الحسن .
Aku tidak mengtahui hadits yang shahih tentang amalan ini. Hanya Al Hasan yang mengusap wajah setelah do’a.[3]
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
وَأَمَّا رَفْعُ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَدَيْهِ فِي الدُّعَاءِ : فَقَدْ جَاءَ فِيهِ أَحَادِيثُ كَثِيرَةٌ صَحِيحَةٌ وَأَمَّا مَسْحُهُ وَجْهَهُ بِيَدَيْهِ فَلَيْسَ عَنْهُ فِيهِ إلَّا حَدِيثٌ أَوْ حَدِيثَانِ لَا يَقُومُ بِهِمَا حُجَّةٌ
Adapun mengangkat tangan saat berdo’a dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana terdapat dalam banyak hadits yang menerangkan hal ini. Adapun mengusap wajah setelah do’a, tidak ada yang menerangkan hal ini kecuali satu atau dua hadits yang tidak bisa dijadikan hujjah (alasan).[4]
Al ‘Izz bin ‘Abdis Salam rahimahullah berkata,
ج. قال العز بن عبد السلام : ولا يمسح وجهه بيديه عقيب الدعاء إلا جاهل .
Tidak ada yang mengusap wajah dengan kedua tangan setelah do’a kecuali orang yang jahil (bodoh).[5]
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz rahimahullah ditanya,
ما حكم مسح الوجه باليدين بعد الدعاء وخاصة بعد دعاء القنوت وبعد النوافل ؟
Apa hukum mengusap wajah dengan kedua tangan setelah berdo’a, khususnya setelah do’a qunut atau do’a setelah shalat sunnah?
Beliau rahimahullah menjawab,
حكمه أنه مستحب ؛ لما ذكره الحافظ في البلوغ في باب الذكر والدعاء ، وهو آخر باب في البلوغ أنه ورد في ذلك عدة أحاديث مجموعها يقضي بأنه حديث حسن ، وفق الله الجميع والسلام عليكم.
Hukumnya adalah disunnahkan sebagaimana hadits yang disebutkan oleh Al Hafizh Ibnu Hajr dalam kitab Bulughul Marom Bab Dzikr wa Du’a. Bab tersebut adalah akhir bab dalam Bulughul Marom. Hal ini dijelaskan dalam beberapa hadits yang semuanya jika dikumpulkan mencapai derajat hasan. Semoga Allah memberi taufik pada kalian seluruhnya, was salaamu ‘alaikum.[6]
Dalam soal yang lain Syaikh Ibnu Baz rahimahullah ditanya,
سمعت أن المسح على الوجه بعد الدعاء بدعة، وأن تقبيل القرآن الكريم بدعة، أفيدونا عن ذلك؟ جزاكم الله خيراً.
Aku pernah mendengar ada yang mengatakan bahwa mengusap wajah setelah berdo’a termasuk bid’ah. Berilah kami kejelasan dalam hal ini. Jazakallah khoiron.
مسح الوجه بعد الدعاء ليس بدعة، لكن تركه أفضل للأحاديث الضعيفة وقد ذهب جماعة إلى تحسينها؛ لأنها من باب الحسن لغيره، كما ذلك الحافظ بن حجر -رحمه الله- في آخر بلوغ المرام، وذكر ذلك آخرون، فمن رآها من باب الحسن استحب المسح، ومن رآها من قبيل الضعيف لم يستحب المسح، والأحاديث الصحيحة ليس فيها مسح الوجه بعد الدعاء، الأحاديث المعروفة في الصحيحين، أو في أحدهما في أحد الصحيحين ليس فيها مسح، إنما فيها الدعاء، فمن مسح فلا حرج، ومن ترك فهو أفضل؛ لأن الأحاديث التي في المسح بعد الدعاء مثلما تقدم ضعيفة، ولكن من مسح فلا حرج، ولا ينكر عليه، ولا يقال بدعة،
Perlu diketahui bahwa mengusap wajah setelah shalat bukanlah bid’ah. Akan tetapi meninggalkannya itu afdhol (lebih utama) karena dho’ifnya hadits-hadits yang menerangkan hal ini. Namun sebagian ulama telah menghasankan hadits tersebut karena dilihat dari jalur lainnya yang menguatkan. Di antara ulama yang menghasankannya adalah Al Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah dalam akhir kitabnya Bulughul Marom. Demikian pula dikatakan ulama yang lainnya. Barangsiapa yang berpendapat  bahwasanya haditsnya hasan, maka disunnahkan baginya untuk mengusap wajah. Sedangkan yang mendho’ifkannya, maka tidak disunnahkan baginya untuk mengusap wajah. Namun tidak ada hadits shahih yang menganjurkan mengusap wajah sesudah do’a. Begitu pula hadits yang telah ma’ruf dalam Bukhari Muslim atau salah satu dari keduanya tidak membicarakan masalah mengusap wajah setelah do’a, yang dibicarakan hanyalah masalah do’a. Siapa saja yang mengusap wajah setelah do’a, tidaklah mengapa. Namun meninggalkannya, itu lebih afdhol. Karena sebagaimana dikatakan tadi bahwa hadits-hadits yang membicarakan hal itudho’if. Namun yang mengusapnya sekali lagi, tidaklah mengapa. Hal ini pun tidak perlu diingkari dan juga tidak perlu dikatakan bid’ah.[7]
Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin rahimahullah ditanya,
ما حكم مسح الوجه باليدين بعد الدعاء؟
Apa hukum mengusap wajah dengan kedua tangan setelah shalat?
Beliau rahimahullah menjawab,
يرى بعض أهل العلم أنه من السنة، ويرى شيخ الإسلام أنه من البدعة، وهذا بناءً على صحة الحديث الوارد في هذا، والحديث الوارد في هذا قال شيخ الإسلام: إنه موضوع. يعني: مكذوب على الرسول صلى الله عليه وسلم. والذي أرى في المسألة: أن من مسح لا ينكر عليه، ومن لم يمسح لا ينكر عليه،
Sebagian ulama memang mengatakan bahwa hal ini termasuk sunnah (dianjurkan). Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah sendiri menganggap perbuatan ini termasuk bid’ah (hal yang mengada-ada dalam agama). Bisa terjadi perbedaan semacam ini karena adanya perbedaan dalam menshahihkan hadits dalam masalah tersebut. Syaikhul Islam sendiri mengatakan bahwa hadits yang membicarakan hal ini mawdhu’ (palsu), yaitu diriwayatkan oleh perowi yang berdusta atas nama Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sedangkan aku sendiri berpandangan bahwa orang yang mengusap wajah (seusai do’a) tidak perlu diingkari. Begitu pula orang yang tidak mengusap wajah, juga tidak perlu diingkari.[8]
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin dalam perkataannya yang lain mengatakan,
مسح الوجه باليدين بعد الدعاء الأقرب أنه غير مشروع؛ لأن الأحاديث الواردة في ذلك ضعيفة، حتى قال شيخ الإسلام – رحمه الله تعالى -: إنها لا تقوم بها الحجة.
… وإذا لم نتأكد أو يغلب على ظننا أن هذا الشيء مشروع فإن الأولى تركه؛ لأن الشرع لا يثبت بمجرد الظن إلا إذا كان الظن غالباً.
… فالذي أرى في مسح الوجه باليدين بعد الدعاء أنه ليس بسنة، والنبي صلى الله عليه وسلم كما هو معروف دعا في خطبة الجمعة بالاستسقاء ورفع يديه(1) ولم يرد أنه مسح بهما وجهه، وكذلك في عدة أحاديث جاءت عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه دعا ورفع يديه ولم يثبت أنه مسح وجهه.
Mengusap wajah dengan kedua tangan setelah do’a yang lebih tepat, amalan tersebut bukanlah suatu yang dianjurkan. Karena hadits yang menerangkan hal ini dho’if. Sampai-sampai Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan bahwa hadits tersebut tidaklah bisa dijadikan hujjah (karena dho’ifnya, pen). Jika memang menurut perasaan kita hal itu benar-benar tidak dianjurkan, maka yang utama adalah meninggalkan amalan tersebut. Karena amalan tidaklah dibangun dengan hanya sekedar perasaan kecuali jika perasaan tersebut benar-benar kuat. Aku pun berpendapat bahwa mengusap wajah sesudah do’a dengan kedua tangan bukanlah termasuk yang disunnahkan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana yang telah ma’ruf dalam khutbah Jum’at dan shalat Istisqo’, beliau berdo’a dengan mengangkat tangan. Namun ketika itu tidak didapati kalau beliau mengusap wajah setelah do’a. Begitu pula dalam beberapa hadits dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dijelaskan bahwa beliau berdo’a dengan mengangkat kedua tangan namun tidak shahih jika dikatakan bahwa beliau mengusap wajah.[9]
Syaikh Sholeh Al Fauzan hafizhohullah ditanya, “Apa hukum mengusap wajah setelah berdo’a?”
Jawaban beliau hafizhohullah, “Hadits yang membicarakan amalan tersebut tidak shahih. Namun siapa yang mengamalkan hal ini tidak perlu diingkari. Akan tetapi, yang tidak mengusap wajah setelah berdo’a, itulah yang ahsan (lebih baik).”[10]
Penutup
Nasehat terakhir dari Syaikh Sholeh bin Fauzan bin ‘Abdillah Al Fauzan hafizhohullah, kami rasa sudah cukup sebagai kesimpulan. Artinya hadits yang membicarakan amalan ini dho’if, sehingga tidak perlu diamalkan. Namun tidak perlu ada ingkaru mungkar dalam hal ini karena haditsnya pun masih diperselisihkan dho’if atau hasannya. Yang tidak mengamalkan mengusap wajah sesudah berdo’a, itulah yang lebih baik. Wallahu waliyyut taufiq.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush sholihaat.

Riyadh-KSA, 25 Rabi’ul Awwal 1432 H (28/02/2011)



[1] Lihat Siyar A’lam An Nubala, 16/67.
[2] Lihat Dho’iful Jaami’, 4412
[3] Al ‘Ilal Mutanahiyah, 2/840-841
[4] Majmu’ Al Fatawa, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, 22/519
[5] Fatawa Al ‘Izz bin ‘Abdis Salam, hal. 47.
[6] Majmu’ Fatawa Ibnu Baz, Ar Riasah Al ‘Ammah lil Buhuts Al ‘Ilmiyyah wal Ifta’, 26/148
[7] Sumber website Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdillah bin Baz >>http://www.binbaz.org.sa/mat/11228
[8] Liqo’ Al Bab Al Maftuh, Syaikh Muhammad bin Sholeh Al ‘Utsaimin, kaset no. 196.
[9] Majmu’ Fatawa wa Rosail Ibnu ‘Utsaimin, Asy Syamilah, 13/191
[10] Sesi Tanya Jawab, Durus Mukhtashor Zaadil Ma’ad, 25 Rabi’ul Awwal 1432 H, Riyadh-KSA.


Tanaman Pakan Lebah Madu
Sama halnya dengan ternak yang lain, lebah juga membutuhkan pakan yang cukup untuk kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan koloni, produksi madu dan aktivitas reproduksi lebah. Pakan lebah yang penting adalah nektar dan polen yang dihasilkan tanaman. Nektar adalah cairan manis yang terdapat di dalam bunga tanaman. Hampir semua tanaman berbunga adalah penghasil nektar. Selain nektar, lebah juga memerlukan polen dan air untuk kelangsungan hidup anggota koloni.

Nektar pada umumnya dihasilkan oleh bunga tanaman pangan, tanaman kehutanan, tanaman perkebunan, tanaman hortikultura (buah dan sayuran), tanaman hias, rumput dan semak belukar (Direksi Perum Perhutani, 1992). Ketersediaan pakan lebah secara berkesinambungan merupakan salah satu syarat pendukung perkembangan koloni lebah dan produksi madu. Oleh karena itu, faktor pakan penting dipertimbangkan dalam menentukan lokasi budidaya lebah.

Nektar merupakan hasil sekresi yang manis dari tanaman, merupakan bahan utama penyusun madu. Nektar merupakan senyawa kompleks yang dihasilkan kelenjer nectar tanaman dalam bentuk larutan gula. Nektar terdapat pada bagian petal, sepal, stamen dan stigma. Konsentrasi nektar bervariasi antara satu bunga tanaman dengan bunga tanaman lain (Free, 1982).

Nektar mengandung 15-50% larutan gula. Secara umum ada dua macam nektar, yaitu nektar floral dan nektar ekstra floral. Nektar floral adalah nektar yang dihasilkan dari dalam atau dekat bunga tanaman. Nektar ekstra floral dihasilkan oleh bagian tanaman selain bunga. Lebah memiliki organ kusus untuk mengambil nektar, yang disebut probosis. Lebah memiliki probosis, bentuknya seperti belalai pada gajah. Probosis memiliki kemampuan mengisap cairan nektar pada bunga. Aktivitas terbang lebah mengumpulkan nektar dan polen berlangsung sejak pagi sampai sore hari.
[newpage]
Kemampuan lebah pekerja dalam mengumpulkan nektar tanaman bervariasi dari 25-70 mg per ekor (Gojmerac, 1983) dan ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain kapasitas kantong madu (honey sac) lebah pekerja, jumlah dan konsentrasi gula nektar, keadaan cuaca serta pengalaman lebah pekerja dalam pengumpulan nektar (Sihombing, 1997).

Polen atau tepung sari merupakan sumber protein bagi lebah madu. Polen diperoleh dari bunga yang dihasilkan oleh sel kelamin jantan (anther) tanaman. Di daerah beriklim dingin, satu koloni lebah membutuhkan sekitar 50 kg polen per tahun.

Kegiatan mengumpulkan nektar, polen dan air sepenuhnya dilakukan oleh lebah pekerja (worker). Dalam satu koloni lebah madu A. cerana terdapat 30.000 ekor lebah pekerja dan 60.000 ekor pada koloni A. mellifera. Lebah pekerja adalah lebah betina yang organ reproduksinya tidak berkembang sempurna dan tidak dapat menghasilkan telur. Sama halnya dengan lebah ratu, lebah pekerja berasal dari sel telur yang dibuahi.

Pakan Lebah

Pernahkan Anda memikirkan keuletan seekor lebah pekerja dalam mencari nektar. Pada kondisi normal, seekor lebah pekerja dalam satu hari mampu mengumpulkan nektar dari 250.000 tangkai bunga. Untuk membuat 1 kg madu lebah harus melakukan 81.400 kali perjalanan terbang atau setara dengan jarak 1.056.000 km penerbangan.

Lebah madu memiliki konstruksi tubuh yang unik dalam mengumpulkan dan membawa pollen, yakni dengan menggunakan hampir semua bagian permukaan tubuh, utamanya thorax. Ribuan sampai jutaan butiran pollen akan menempel pada permukaan tubuh, selanjutnya dibersihkan dengan sikat khusus dan masuk ke dalam keranjang khusus yang disebut keranjang polen yang terdapat pada kaki belakang lebah. Keranjang polen dapat menampung 20 mg polen (Free, 1982).
[newpage]
Tanaman Sumber Pakan Lebah

Pada umumnya semua tanaman berbunga merupakan sumber pakan lebah, karena ia menghasilkan nektar, polen atau nektar dan polen. Berdasarkan identifikasi Pusat Perlebahan Apiari Pramuka (2004), 


jenis tanaman penghasil nektar antara lain: tanaman akasia, sengon, ketapang, sono keling, asam jawa, mahoni, kaliandra, cendana, karet, kapas, mangga, mancang, langsat, belimbing, rambutan, jambu air, kacang gude, petai, cabai, nenas, ubi jalar, labu air, oyong, paria, labu siam, bawang merah, dan kumis kucing.

Polen dihasilkan oleh tanaman aren, lamtoro, puspa, api-api, padi, kelapa sawit, bidara, tembakau, jambu mete, delima, lobi-lobi, alpukat, jambu bol, salak, jagung, kacang panjang, kentang, ketumbar, wortel, krokot, rumput pahit, dan putri malu


sedangkan tanaman penghasil nektar dan polen antara lain: kapuk randu, eukaliptus, tebu, vanili, kelapa, wijen, kopi, kedondong, durian, pepaya, waluh, semangka, kesemek, pisang, belimbing, apel, jeruk manis, jeruk besar, apel, lengkeng, leci, anggur, kubis, mentimun, kacang tanah, kedelai, bunga matahari dan bunga flamboyan.

Jenis tanaman penghasil nektar yang dikumpulkan lebah sangat mempengaruhi bau, rasa dan warna madu. Oleh karena itu, dipasaran kita mengenal madu randu, madu rambutan, madu apel, madu kelapa dan sebagainya. Penamaan itu biasanya tergantung sumber nektar yang dominan dikumpulkan lebah. Koloni lebah yang diletakkan dilokasi pertanaman rambutan akan mengasilkan madu beraroma nektar rambutan, sedangkan koloni lebah di lokasi pertanaman kelapa akan mengasilkan madu beraroma nektar kelapa.
[newpage]
Catatan Akhir

Negara Indonesia merupakan daerah tropis yang ditumbuhi berbagai spesies tanaman yang berbunga sepanjang tahun. Sekitar 25.000 tanaman berbunga tumbuh dan berkembang biak di Indonesia. Keragaman jenis tanaman yang sangat besar itu memungkinkan tersedianya nektar sepanjang tahun. Di dalam bunga tanaman tersebut terdapat nektar yang merupakan bahan baku utama pembuatan madu. Selain nektar, lebah juga memerlukan polen dari tanaman sebagai sumber protein dan air untuk kebutuhan anggota koloni.

Berdasarkan potensi keragaman sumber pakan lebah dan daya dukung lahan yang sangat luas, penulis berkeyakinan bahwa budidaya lebah madu layak dikembangkan secara massal di seantero wilayah Indonesia. Kombinasi antara ketersediaan spesies lebah lokal yang cukup produktif, ketersediaan pakan lebah yang melimpah, produk perlebahan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia dan nilai jual produk lebah yang tinggi, maka sudah sepatutnya budidaya lebah madu dikembangkan di negeri agraris ini. Semoga.

Penulis,

Dr. A. Rusfidra, S. Pt



bunghatta.ac.id

Inilah 10 Bunga Kesukaan Lebah Madu Dalam Penyerbukan

Betapa luar biasanya lebah madu menjadikannya sebagai contoh kehidupan bagi umat manusia. Bahkan Lebah membantu manusia menikmati hasil penyerbukannya bagi tanaman-tanaman berbuah. Tak hanya madu lebah yang bisa dinikmati namun berkat aktivitas penyerbukannya segala jenis buah dari apel hingga durian bisa kita nikmati.
Namun populasi lebah madu bisa punah karena manusia terlalu banyak penggunaan pestisida tanaman atau karena perubahan iklim yang membuat lahan penyerbukannya hilang hingga karena bangunan yang berdiri kokoh menggantikan perkebunan hijau nan asri akan berpengaruh pada pasokan makanan kita. Tanaman berbunga menjadi bagian penting dalam proses penyerbukan lebah madu, bunga di pekarangan rumah, bunga di perkebunan, hingga bunga di hutan merupakan tanaman favorit lebah madu.
Miriam Goldberger menyebutkan bahwa 75% makanan yang kita makan dihasilkan dari proses penyerbukan, yang juga ia jelaskan dalam bukunya berjudul “Taming Wildflowers: Bringing the Beauty and Splendor of Nature’s Blooms into Your Own Backyard”.
Source: Fix.com
Sejak tahun 2006 telah tampak penurunan koloni lebah, seperti yang dilaporkan di Amerika bahwa 31 persen koloni lebah telah berkurang hingga akhir tahun 2013. Mungkin kita jarang melihat lebah madu diperkotaan karena sudah tak ada lahan bagi koloni lebah untuk hinggap, namun bukankah pekarangan rumah bisa jadi solusi sederhana dengan menanam bunga-bunga yang disukai lebah untuk mencari makaan dan melakukan penyerbukan. Karena pada akhirnya  selain membantu populasi koloni lebah sekaligus menjaga pasokan makanan dunia. seperti tampak pada data berikut ini.
Lebah memiliki keberadaan yang saling menguntungkan dengan angiosperma (tumbuhan berbunga). Tapi tidak setiap bunga yang diciptakan sama di mata lebah. Lebah tertarik untuk bunga berdasarkan warna, aroma, dan penampilan. Pemuliaan tanaman modern telah membuat hidup sedikit lebih keras untuk lebah. Petani telah banyak membuat bunga ganda, kental dengan beberapa kelopak. Padahal sesungguhnya bunga-bunga ini menyembunyikan nektar sehingga lebah tidak dapat menemukannya.
Menanam bunga secara sederhana atau bisa dibilang kuno dengan menanam satu jenis bunga yang terbuka kelopaknya mampu menarik perhatian lebah untuk menemukan nektar. Seperti gambar jenis bunga tempat hinggap lebah madu disetiap musim berikut.
Hampir semua jenis tanaman berbunga disukai lebah, namun dari sekian banyak tanaman bunga, berikut adalah 10 bunga kesukaan lebah madu dalam proses penyerbukan:
1. Bunga Aster
Bunga Aster dengan paduan warna biru, pink dan ungu adalah tambahan yang ideal untuk ditanam di taman rumah, karena mereka mekar diakhir musim panas dan mekar dalam musim gugur, membuat mereka pilihan yang diterima untuk lebah madu untuk memberi makan pada saat bunga di taman tidak lagi mekar.
2. Black Eyed Susan
Dengan batang yang tumbuh hingga tiga kaki atau lebih, kelopak bunga kuning yang menawan dengan warna ditengah coklat keunguan adalah favorit lebah madu. Terbaik dari semua, mereka adalah tanaman keras berumur panjang yang tumbuh asli Amerika Utara, sehingga tidak perlu untuk menanam kembali.
3. Dandelion

Dandelion
Dandelion termassuk gulma dengan bunga berkelopak kuning. Warna kuning secara teknis sangat disukai lebah. Dengan adanya dandelion penyerbukan dilakukan lebah akan meningkatkan nutrisi pada rumput hijau.
4. Lemon Balm

Lemon Balm
Tanaman herbal mint yang dikenal dengan nama Melissa officinalis adalah tanaman yang sempurna bagi lebah. Pada zaman Yunani kuno, “tanaman herbal ini ditanam di dekat sarang lebah mereka untuk membantu menjaga lebah madu cukup makan dari bunga kaya nektar tanaman dan untuk membantu mencegah lebah mereka dari swarming” kata Harun von Frank, seorang tukang kebun organik dan co-founder ahli dari GrowJourney. Lemon Balm bisa ddibilang makanan lezat lebah madu layaknya teh.
5. Purple Coneflower

Purple Coneflower
Bunga ini terbilang yang magnet bagi lebah. Bunga yang termasuk paling difavoritkan lebah dalam penyerbukan karena menghasilkan banyak nektar. Bunga ini dikenal juga dengan nama echinacea.
6. Snapdragon

Sanpdragon
Saat lebah mencari makanan, bunga snapdragons melepaskan empat kali lebih banyak aroma yang menarik bagi lebah madu. Dengan daya tarik aroma tersebut membuat Lebah kemudian membawa aroma snapdragon kembali ke sarang. Hal tersebut merupakan keunikan dari bunga snapdragon.
7. Bunga Matahari (Sunflower)

Sunflower
Bunga ini mungkin paling banyak dikenal masyarakat dunia, karena keindahan kelopak bunga yang menawan menjulang tinggi layaknya matahari menyinari bumi. Warna kuning bunga matahari dengan bunga yang besar serta nektar yang banyak bisa dibilang pabrik penyerbukan bagi lebah. Bunga matahari berwarna kuning yang paling disukai bukan yang berwarna merah, karena dalam mencari makanan, lebah lebih menyukai warna kuning.
8. Yarrow
Yarrow
Bunga ini bisa menjadi pilihan, tempat lebah mengoleksi nektar, meskipun tampaknya lebah memiliki sedikit kesulitan saat hinggap dibunga yang bekelopak kecil namun berkumpul berdekatan bunga satu dan lainnya.
9. Zinnias
Ziannis
Bunga ini mudah tumbuh dan mekar dengan varian warna menarik. Bunga ini disukai lebah salah satunya karena terdapat bunga kecil di tengah-tengah kelopak bunga. Itupula alasan beberapa bunga yang kebanyakan disukai lebah. Bunga ini cocok untuk penyerbukan karena memiliki serbuk sari yang banyak.
10. Bunga Kaliandra
Kaliandra
Di Indonesia mungkin selain bunga matahari, pohon Kaliandra jadi kesukaan lebah. Kaliandra memiliki bunga yang berbentuk kerucut dengan warna kuning kehijauan. Bunga ini disukai lebah karena memiliki nektar meskipun tidak memiliki serbuk sari. Selain itu tanaman ini berbunga disepanjang tahun serta berbunga raya selama 9 bulan sehingga memungkinkan lebah terus menerus dapat mengoleksi nektar hampir setiap harinya.
bagaimana dengan bunga lainnya? Lebah menyukai bunga dengan nektar dan serbuk sari dengan keunikan aroma, warna. Namun ada yang unik dari beberapa bunga ketika kita tersengat lebah dan bengkak, bunga melati atau bunga sepatu bisa jadi solusinya.
Referensi: mnn.com, fix.com 4muda.com


Follow kumpulan tanya jawab islam dan keluarga

Calendar holidays by Excel Calendar

Disclaimer

i don't own anything in this blog. all articles, images, videos belong to its owners / creator. if you think this useful feel free to share, rewrite, or copy
twitterfacebookgoogle pluslinkedinrss feedemail

Info Harga Komoditi/Pangan

Flag Counter



Data Provided By Google Analytics

Diberdayakan oleh Blogger.

Mari gabung agar kenal & tidak terjerat riba/bunga bank

Bantuan hukum bagi yang terjerat riba (bunga bank)

Pencarian tentang Islam

yufid.com

[Disebutkan keadaan manusia di hari kiamat, "Alangkah baiknya kiranya aku dulu mengerjakan (amal saleh) untuk hidupku ini". QS Al-Fajr : 24]'


Orang ini menyebut akhirat dengan HIDUPKU. Artinya, sekarang ini KEHIDUPAN KITA BELUM DIMULAI

(-_-)

Video Pilihan

Paling Banyak Dibaca

Our Facebook Page